PEPC Pastikan Proyek JTB Siap Dukung Kemandirian Energi Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina memastikan pengerjaan Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) berjalan baik. Proyek JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Perpres No 109 tahun 2020.
Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi mengakui bahwa pandemi yang telah berlangsung selama 2 tahun terakhir menjadi tantangan tersendiri bagi proyek ini. Namun, tegas dia, PEPC terus berinovasi dan berkonsolidasi untuk mewujudkan tujuan proyek JTB dalam berkontribusi pada pemenuhan energi nasional.
"Tentu kami terus berupaya agar capaian-capaian penting ini terus ditingkatkan, meskipun kita dalam situasi yang cukup menantang" ungkap Awang dalam keterangan resmi, Senin (1/11/2021).
Sebelumnya, pada Jumat (29/10), Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury berkunjung ke proyek JTB, Bojonegoro, Jawa Timur, didampingi oleh Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Hulu Energi, CEO Subholding Upstream Pertamina, dan General Manager Gas JTB Project serta Direktur Utama Rekind.
Pada kesempatan tersebut Wamen BUMN I beserta rombongan meninjau langsung ke lapangan proyek gas JTB dan mendapat penjelasan berbagai aspek secara detail mengenai pengembangan proyek ini. Pada kesempatan tersebut, Awang menjelaskan bahwa realisasi proyek EPCC secara total telah mencapai 94,71%. Namun, beberapa kegiatan, di antaranya engineering, telah mencapai target 100%.
Proyek ini diproyeksikan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 192 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari), dimana 100 MMSCFD telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik milik PT PLN (Persero).
"Dengan capex proyek JTB yang mencapai USD1,5 miliar, suplai gas dari JTB ke depannya akan memasok ketersediaan gas di Pulau Jawa yang cukup besar sehingga dapat meningkatkan kemajuan perekonomian masyarakat melalui geliat dunia usaha baik secara regional maupun nasional," pungkas Awang.
Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi mengakui bahwa pandemi yang telah berlangsung selama 2 tahun terakhir menjadi tantangan tersendiri bagi proyek ini. Namun, tegas dia, PEPC terus berinovasi dan berkonsolidasi untuk mewujudkan tujuan proyek JTB dalam berkontribusi pada pemenuhan energi nasional.
"Tentu kami terus berupaya agar capaian-capaian penting ini terus ditingkatkan, meskipun kita dalam situasi yang cukup menantang" ungkap Awang dalam keterangan resmi, Senin (1/11/2021).
Sebelumnya, pada Jumat (29/10), Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury berkunjung ke proyek JTB, Bojonegoro, Jawa Timur, didampingi oleh Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Hulu Energi, CEO Subholding Upstream Pertamina, dan General Manager Gas JTB Project serta Direktur Utama Rekind.
Pada kesempatan tersebut Wamen BUMN I beserta rombongan meninjau langsung ke lapangan proyek gas JTB dan mendapat penjelasan berbagai aspek secara detail mengenai pengembangan proyek ini. Pada kesempatan tersebut, Awang menjelaskan bahwa realisasi proyek EPCC secara total telah mencapai 94,71%. Namun, beberapa kegiatan, di antaranya engineering, telah mencapai target 100%.
Proyek ini diproyeksikan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 192 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari), dimana 100 MMSCFD telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik milik PT PLN (Persero).
"Dengan capex proyek JTB yang mencapai USD1,5 miliar, suplai gas dari JTB ke depannya akan memasok ketersediaan gas di Pulau Jawa yang cukup besar sehingga dapat meningkatkan kemajuan perekonomian masyarakat melalui geliat dunia usaha baik secara regional maupun nasional," pungkas Awang.
(fai)