RI Masih Jadi Sasaran Investasi Asing, Proyek Infrastruktur Banyak Dilirik

Jum'at, 05 November 2021 - 22:49 WIB
loading...
RI Masih Jadi Sasaran...
Dunia internasional tetap melihat investasi di Tanah Air. Proyek infrastruktur di Indonesia masih menjadi tumpuan penting bagi recovery ekonomi yang menghempas kala pandemi. Foto/Dok
A A A
SINGAPURA - Proyek ketenagalistrikan Indonesia memperoleh sejumlah penghargaan dalam beberapa kategori oleh pemeringkat ASIA POWER. Di antaranya penerima penghargaan, adalah PLTU Jawa 9 & 10.

Pembangkit berteknologi ramah lingkungan ini memperoleh salah satu penghargaan di kategori Coal Project of The Year dan di bidang teknologi ramah lingkungan dengan mengusung sistem OECD-Class USC CSFPP yang rendah emisi.



Pemberian penghargaan yang diumumkan Kamis (4/11) ini membuktikan, bahwa dunia internasional tetap melihat investasi di Tanah Air, sangat menguntungkan dan menjadi contoh ke depannya. Proyek infrastruktur di Indonesia masih menjadi tumpuan penting bagi recovery ekonomi yang menghempas kala pandemi.

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Yuliot Tanjung menjelaskan, realisasi investasi untuk kebutuhan infrastruktur di 2021 justru begitu bergeliat dibanding tahun sebelumnya.

Pemerintah pun menurutnya optimistis keadaan ini bisa terus berlanjut di 2022. Hal ini sejalan dengan proyeksi kenaikan total investasi tahun depan yang berada di kisaran 22-30% (yoy).

"Karena target investasi meningkat, Kemeninves/BKPM juga akan optimistis," ucap Yuliot Tanjung, Jumat (5/11/2021).

Kementerian Investasi atau BKPM mencatat pada kuartal I-III/2021, realisasi investasi asing-domestik mencapai Rp659,4 Triliun. Lebih tinggi daripada realisasi investasi periode sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp611,6 Triliun.

Menurutnya, realisasi investasi ketenagalistrikan sendiri begitu menonjol sepanjang tahun berjalan ini. Investasi di sektor ini, bahkan masuk dalam realisasi modal terbesar di lima sektor.

Rinciannya, invetasi di sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran (Rp88,8 Triliun); industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan (Rp82,7 triliun); transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp80 Triliun); listrik, gas dan air (Rp59,4 Triliun); serta pertambangan (Rp53,3 Triliun).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2143 seconds (0.1#10.140)