Menperin Sebut RCID Jadi Tonggak Penting Presidensi Indonesia pada G20

Selasa, 09 November 2021 - 08:16 WIB
loading...
Menperin Sebut RCID Jadi Tonggak Penting Presidensi Indonesia pada G20
Pemerintah percepat pelaksanaan peta jalan industri 4.0. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Konferensi Regional Pembangunan Industri atau Regional Conference on Industrial Development (RCID) akan dilaksanakan untuk kedua kalinya pada 10-11 November 2021 di Jakarta.

Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ) bersama United Nations Industrial Development Organization/Organisasi Pembangunan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO) kembali menggelar konferensi yang diikuti oleh negara-negara di kawasan Asia Pasifik itu, kali ini dengan tema “Percepatan Industri 4.0 untuk Industrialisasi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

“Penyelenggaraan RCID ke-2 akan menjadi tonggak penting menuju persiapan diskusi G20 yang akan berlangsung pada tahun 2022 di bawah kepresidenan Indonesia,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam media briefing, Senin (8/11/2021).

Agus menuturkan, penyelenggaraan konferensi ini mengawali persiapan pertemuan Trade Industry and Investment Working Group (TIIWG) G-20 yang akan berlangsung pada tahun 2022 sebagai rangkaian dari presidensi Indonesia di G20 yang akan mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger".



“Karenanya, RCID ke-2 dikemas sebagai forum pendahuluan untuk membahas isu prioritas sekitar industri dan mendapatkan masukan dari negara-negara Asia Pasifik anggota UNIDO, yang kemudian akan diangkat pada pertemuan TIIWG dalam Presidensi G-20 Indonesia pada tahun 2022 tersebut,” jelas Menperin.

Lanjut Agus, pada penyelenggaraan RCID ke-2 nanti akan berfokus pada tantangan dan peluang penerapan Industri 4.0 di kawasan Asia Pasifik pada masa pandemi Covid-19. Tujuannya, untuk saling bertukar wawasan dan pengalaman dalam upaya mempercepat pemulihan sektor industri dan ekonomi di kawasan melalui penerapan Industri 4.0.

“Melalui RCID, Pemerintah Indonesia berupaya membina kerja sama di Asia Pasifik untuk penerapan dan pemanfaatan Industri 4.0 untuk pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan atau Inclusive and Sustainable Industrial Development (ISID) di masa pandemi Covid-19,” sambung Menperin.

Ada empat tema besar yang akan diangkat dalam konferensi ini, yaitu peningkatan partisipasi industri kecil menengah (IKM) pada rantai pasok global atau global value chains (GVC), penguatan sumber daya manusia (SDM), strategi transisi industri menuju industri hijau dan ekonomi sirkular, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Selanjutnya, RCID juga akan membahas topik-topik meliputi ekosistem transformasi digital, masalah inklusivitas dan keberlanjutan serta upaya kerja sama regional untuk mempercepat adopsi Industri 4.0. Konferensi kedua ini merupakan tindak lanjut dari suksesnya penyelenggaraan konferensi pertama pada November 2018 di Bali.

RCID ke-2 akan diselenggarakan pada 10-11 November 2021 secara hybrid atau kombinasi antara kehadiran fisik dengan pertemuan secara virtual, dengan mengundang pejabat tinggi di bidang perindustrian dari 26 negara anggota UNIDO dan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo.

“Konferensi ini sangat penting untuk diikuti, tidak hanya oleh para pelaku usaha, aparatur institusi/lembaga pemerintah, dan akademisi, tetapi juga masyarakat. Hal ini agar berbagai elemen yang ada dapat saling mendukung untuk mempercepat penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0 sekaligus akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia,” pungkas Menperin.

Pada kesempatan yang sama, UNIDO’s Representative for Indonesia and Timor Leste, Esam Odeh Saoud Alqararah menyampaikan, UNIDO bangga dan merasa terhormat dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk Konferensi Regional kedua tentang pengembangan industri dengan tema “Akselerasi Industri 4.0 untuk industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan”.



“Seperti yang digarisbawahi oleh Bapak Menteri Perindustrian, RCID ke-2 merupakan kelanjutan dari kerja sama yang sukses dan jangka panjang antara UNIDO dan Indonesia, yang bertujuan untuk mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan di dalam negeri serta di seluruh kawasan Asia dan Pasifik,” paparnya.

UNIDO berharap konferensi kedua ini dapat berkontribusi pada penguatan kerja sama regional di Asia-Pasifik untuk mempercepat adopsi teknologi Industri 4.0 dalam mendukung pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan serta Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko S.A. Cahyanto menambahkan di sela gelaran RCID ke-2 ini, akan dilakukan penandatanganan Indonesia-UNIDO Country Programme (IUCP) 2021-2025 antara Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Director General of UNIDO, Li Yong yang akan dilakukan secara virtual.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)