Kucurkan Rp1 Triliun Bukti Gojek Tak Pikirkan Keuntungan Sendiri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebijakan Gojek mengucurkan dana hingga Rp1 triliun kepada mitra UMKM dan mitra drivernya selama pandemi Covid-19 menjadi bukti bahwa ekosistem bisnis tersebut peduli terhadap mitra bisnisnya.
Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, langkah Gojek itu bisa menjadi patron atau contoh bagi aplikator lain. Menurutnya, dana Rp1 triliun yang dikeluarkan Gojek untuk membantu para mitra UMKM dan mitra driver cukup besar.
"Kebijakan Gojek sebagai sebuah korporasi memberikan bantuan dana sebesar itu sungguh luar biasa. Seharusnya korporasi ataupun startup lainnya dapat mengikuti jejak yang sama. Kemajuan UMKM juga harus menjadi tanggung jawab swasta, seperti yang sudah ditunjukkan Gojek,” ujar Fithra dalam keterangannya, Rabu (10/11/2021).
Fithra menambahkan, dengan menyalurkan sebagian keuntungan untuk partnernya, Gojek membuktikan bahwa mereka tidak hanya mementingkan keuntungan perusahaan, tetapi juga memikirkan para mitra driver dan mitra UMKM.
“Bantuan besar dari Gojek tentu didasari situasi sulit yang harus dihadapi para mitra UMKM dan driver dalam kurun waktu hampir dua tahun terakhir. Selama pandemi, pendapatan mitra UMKM ataupun driver mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan,” tandasnya.
Pada Agustus 2020 lalu Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) melakukan riset terhadap ekosistem Gojek. Hasilnya menunjukkan, pada awal pandemi pendapatan mitra turun akibat pembatasan sosial.
Untuk itulah, Gojek berusaha untuk memberikan solusi. Perusahaan yang telah berusia 11 tahun ini kemudian melakukan intervensi dengan memberikan berbagai subsidi promo untuk mendorong daya beli.
“Selama pandemi memang terjadi penurunan daya beli. Dengan adanya intervensi seperti subsidi promo, konsumen yang tadinya tidak mau beli jadi memiliki keinginan untuk membeli. Harapannya ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian,” kata Fitrha.
Selain itu, lanjut Fithra, Gojek termasuk perusahaan yang paling peduli dalam kondisi pandemi. Tak hanya memberikan bantuan, Gojek juga melakukan aktivitas-aktivitas yang mendukung program pemerintah untuk mengurangi risiko penularan selama pandemi. Salah satu yang dilakukan adalah mendorong para mitra driver dan mitra UMKM untuk melakukan vaksinasi.
“Berbagai upaya yang dilakukan Gojek merupakan bentuk dari kepedulian dan dukungan terhadap program-program pemerintah untuk menuju proses pemulihan ekonomi nasional. Jika UMKM dapat bangkit lebih cepat tentunya pemulihan ekonomi juga menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.
Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, langkah Gojek itu bisa menjadi patron atau contoh bagi aplikator lain. Menurutnya, dana Rp1 triliun yang dikeluarkan Gojek untuk membantu para mitra UMKM dan mitra driver cukup besar.
"Kebijakan Gojek sebagai sebuah korporasi memberikan bantuan dana sebesar itu sungguh luar biasa. Seharusnya korporasi ataupun startup lainnya dapat mengikuti jejak yang sama. Kemajuan UMKM juga harus menjadi tanggung jawab swasta, seperti yang sudah ditunjukkan Gojek,” ujar Fithra dalam keterangannya, Rabu (10/11/2021).
Fithra menambahkan, dengan menyalurkan sebagian keuntungan untuk partnernya, Gojek membuktikan bahwa mereka tidak hanya mementingkan keuntungan perusahaan, tetapi juga memikirkan para mitra driver dan mitra UMKM.
“Bantuan besar dari Gojek tentu didasari situasi sulit yang harus dihadapi para mitra UMKM dan driver dalam kurun waktu hampir dua tahun terakhir. Selama pandemi, pendapatan mitra UMKM ataupun driver mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan,” tandasnya.
Pada Agustus 2020 lalu Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) melakukan riset terhadap ekosistem Gojek. Hasilnya menunjukkan, pada awal pandemi pendapatan mitra turun akibat pembatasan sosial.
Untuk itulah, Gojek berusaha untuk memberikan solusi. Perusahaan yang telah berusia 11 tahun ini kemudian melakukan intervensi dengan memberikan berbagai subsidi promo untuk mendorong daya beli.
“Selama pandemi memang terjadi penurunan daya beli. Dengan adanya intervensi seperti subsidi promo, konsumen yang tadinya tidak mau beli jadi memiliki keinginan untuk membeli. Harapannya ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian,” kata Fitrha.
Selain itu, lanjut Fithra, Gojek termasuk perusahaan yang paling peduli dalam kondisi pandemi. Tak hanya memberikan bantuan, Gojek juga melakukan aktivitas-aktivitas yang mendukung program pemerintah untuk mengurangi risiko penularan selama pandemi. Salah satu yang dilakukan adalah mendorong para mitra driver dan mitra UMKM untuk melakukan vaksinasi.
“Berbagai upaya yang dilakukan Gojek merupakan bentuk dari kepedulian dan dukungan terhadap program-program pemerintah untuk menuju proses pemulihan ekonomi nasional. Jika UMKM dapat bangkit lebih cepat tentunya pemulihan ekonomi juga menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.
(uka)