Begini Fintamin Racikan Bank Jago untuk Kesehatan Finansial

Kamis, 11 November 2021 - 19:16 WIB
loading...
Begini Fintamin Racikan Bank Jago untuk Kesehatan Finansial
Fintamin (Financial Vitamin) hasil racikan Bank Jago dirancang bersama oleh para pakar untuk membantu menjaga kesehatan dan daya tahan finansial. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pengelolaan uang masih menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi sebagian besar masyarakat. Padahal, siapapun tahu bahwa gagal mengatur uang secara bijak dapat menurunkan kualitas kesehatan finansial .

Kesehatan finansial yang terus menurun tentu menimbulkan efek samping yang berbahaya. Paling sering muncul adalah perasaan cemas berlebihan karena merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan diri dan keluarga. Pangkal persoalannya, dari dulu, selalu sama dan sederhana, yakni ketidakmampuan menyeimbangkan pengeluaran dengan pendapatan yang dihasilkan, dan tidak disiplin dalam menyisihkan dana untuk kebutuhan darurat.

Menurut financial advisor dan financial coach Philip Mulyana, situasi seperti ini muncul karena sebagian masyarakat, terutama generasi muda, belum terbiasa untuk mengelola uang secara sistematis dan konsisten. "Perencanaan keuangan pun dirancang secara ala kadarnya. Nyaris tidak memiliki prioritas, baik untuk keperluan jangka pendek, menengah dan panjang," katanya, Kamis (11/11/2021).



Menurut dia, masyarakat sebenarnya punya kebiasaan menabung untuk kebutuhan masa mendatang. Mereka tahu pentingnya menyisihkan dana darurat. Tapi polanya kerap tidak beraturan. Alokasi dananya terkadang juga tidak konsisten. Dan ketika uangnya terkumpul, mereka mudah mencairkan dan lupa dengan tujuan awalnya.

Philip menjelaskan, generasi milenial juga mulai semakin tercerahkan dengan rutin berinvestasi di luar produk konvensional seperti tabungan. "Ada yang investasi di kripto, reksadana dan saham. Tapi, sisi buruknya, mereka terlalu gampang membelanjakan hasil investasi untuk gaya hidup. Nilai portofolio investasinya bagai berjalan di tempat, meski sering mencetak cuan," ujarnya.

Jadi, kata Philip, untuk mencapai kesehatan finansial yang ideal, diperlukan perencanaan keuangan yang komprehensif. "Jangan sampai kita rajin investasi, tapi hasil keuntungannya menguap begitu saja karena ketidakmampuan menahan diri dari hal-hal konsumtif," jelasnya.

Agar memiliki perencanaan keuangan yang baik, Head of Product and Marketing Bank Jago Andy Djiwandono, menyarankan masyarakat untuk rajin "mengonsumsi" Fintamin (Financial Vitamin) hasil racikan Bank Jago bersama sejumlah pakar.

Resep Fintamin ini dirancang bersama sama dengan mengacu ke tantangan finansial yang paling sering dihadapi masyarakat sehari hari. Selain Philip, Bank Jago juga melibatkan perencana keuangan lainnya, antara lain Annisa Steviani, Samuel Ray, Dani Rachmat dan Ferdie Darmawan.

Menurut Andy, Fintamin adalah serangkaian nutrisi yang akan membantu menjaga kesehatan dan daya tahan finansial. Setiap Fintamin memberikan khasiat dan memiliki anjuran pemakaian yang berbeda, tergantung tahap kehidupan.

"Fintamin tidak menjanjikan hasil dalam waktu cepat. Namun, konsumsi Fintamin secara rutin dapat memaksimalkan kesehatan dan daya tahan finansial secara pribadi dan bersama-sama keluarga serta orang tersayang," katanya.

Dia membeberkan, rangkaian "nutrisi" itu adalah: Fintamin A, yakni analisa pengeluaran. Fintamin A berkhasiat menghilangkan kebiasaan asal asumsi dan meningkatkan pengamatan atas kondisi finansial agar tidak "boncos".

Menurut Andy, fitur analisis pengeluaran (Spend Analysis) yang ada di dalam aplikasi Jago akan memudahkan pengguna melakukan analisis karena pengeluaran sudah dikelompokkan secara rapi berdasarkan kategorinya masing-masing. Fitur ini juga memudahkan pengguna dalam mengevaluasi pengeluarannya, sehingga bisa mengukur seberapa parah borosnya dalam membelanjakan uang. “Kebiasaan konsumsi Fintamin A secara berkala bakal membuat pengguna aplikasi Jago menjadi lebih disiplin dan konsisten,” katanya.

Selanjutnya, Fintamin B: Buat rincian kebutuhan Fintamin B membantu merinci anggaran sesuai kebutuhan untuk menekan rasa cemas berlebihan. Fitur Jago yang relevan dengan Fintamin B ini adalah Plan Ahead, atau auto payment sejenis.

"Anjuran pemakaian: 1 x saat tanggal muda. Jadi, setiap gajian, pengguna langsung mengalokasi atau bahkan mengunci dana untuk pemenuhan kebutuhan yang menjadi prioritas. Seperti bayar angsuran rumah, kartu kredit, listrik atau bujet untuk menikmati hidup," ungkapnya.

Kemudian, Fintamin C: Cek pengeluaran sesuai rencana. Fintamin C berkhasiat menjaga pertahanan dengan memastikan pengeluaran sesuai anggaran agar tidak kebablasan. Jika dikonsumsi secara rutin, kondisi keuangan akan lebih stabil.

Fintamin D: Disiplin menabung dan investasi. Fintamin D memperkuat sistem imun finansial dengan menyisihkan dana secara rutin untuk masa depan yang lebih baik. Andy menjelaskan fitur Kantong Jago akan sangat membantu pengguna untuk disiplin dalam berinvestasi. Philip menyarankan Fintamin D dikonsumsi sejak dini dan konsisten. Menurutnya, investasi tidak perlu menunggu dananya terkumpul dulu.

Lalu, Fintamin E: Eksplor cadangan masa depan. Fintamin E membantu menemukan cuan, keahlian dan inspirasi uang tambahan lainnya. "Anjuran pemakaian: Aman dikonsumsi seumur hidup," katanya.

Fintamin K: Kolaborasi. Andy menjelaskan fitur Kantong Bersama membuat konsumsi Fintamin K menjadi lebih menyenangkan. Kantong bersama bisa digunakan untuk berbagai tujuan dengan melibatkan orang lain, sehingga proses mencapai tujuan menjadi lebih ringan, lebih cepat dan menyenangkan.

Sementara itu, Survei Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) per 25 Juni 2020 menunjukkan sebagian besar penduduk Indonesia, meskipun gemar menabung namun tidak memiliki ketahanan finansial, sehingga tidak siap menghadapi krisis ekonomi.



Sebanyak 46% responden di Indonesia mengaku dana darurat yang mereka miliki hanya dapat menyambung hidup selama satu minggu. Kemudian 24% responden mengaku bisa bertahan dalam satu hingga enam bulan, 9% responden mengaku mereka bisa bertahan enam hingga diatas enam bulan, dan tidak tahu sebanyak 22%.

Data tersebut membawa Indonesia menduduki posisi empat terbawah dunia dalam daftar ketahanan finansial - berdasarkan jumlah kepemilikan dana darurat. Manajemen keuangan yang baik merupakan salah satu persoalan yang dihadapi oleh sebagian besar penduduk Indonesia.

Hal ini tercermin dari hasil survei yang menyatakan bahwa 57% responden di Indonesia mengaku selama satu tahun terakhir memiliki defisit keuangan, dimana kebutuhan hariannya melebihi pendapatan.

Pandemi Covid 19 memang menjadi penyebab utama, tapi bukanlah satu satunya faktor. Data di atas ironis, karena menurut survei yang sama, 99,7% responden Indonesia mengaku secara rutin menyisihkan penghasilannya untuk tabungan, dan 70,5% responden memiliki tujuan finansial jangka panjang.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1955 seconds (0.1#10.140)