3 Tips buat Kaum Muda agar Tak Keblangsak di Hari Tua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Generasi milenial kerap merasakan banyak godaan finansial. Jika tidak pandai mengelola keuangan , maka bisa hidup susah di masa tua.
Tidak sedikit generasi milenial yang juga punya kecenderungan untuk mengutamakan gaya hidup, alih-alih mencukupi kebutuhan primer. Alhasil, sikap tersebut memunculkan kebiasaan yang berpotensi membahayakan kondisi keuangan di masa mendatang.
Lantas, apa saja kesalahan keuangan yang harus dihindari generasi milenial?
Perencana keuangan dan CEO Zap Finance, Prita Hapsari Ghozie, menjelaskan, ada tiga kesalahan keuangan milenial (dan Gen Z) yang perlu dihindari. Mulai dari mencampuraduk semua pos pengeluaran, hingga tidak menyiapkan pengeluaran tahunan.
“Gimana tengah bulannya #temanPrita? Masih tersenyum? Mulai tua penampakan saldo & dompet? atau tua banget butuh asupan retinol? Tenang tenang tenang…coba liat deh #tipsPrita kali ini, siapa tahu bermanfaat supaya ga kejebak cycle yang sama,” tulis Prita di akun Instagram pribadinya @pritaghozie, Kamis (18/11/2021).
Berikut tiga kesalahan keuangan milenial (dan Gen Z) yang perlu dihindari:
1. Mencampuraduk Semua Pos Pengeluaran
Meski spending plan bulanan sudah dibuat rapi menjadi living 50%, saving 30%, dan playing 20%, tapi jika uang penghasilan masih saja dikelola dalam satu rekening, pastinya bablas sebelum tanggal gajian adalah sebuah keniscayaan.
Tipsnya: tiga pos pengeluaran itu harus dibagi menjadi tiga terpisah.
2. Tidak Sadar Saat Membayar dengan Alasan #Selfreward
“Mba… aku sering ga sadar tiba-tiba checkout 5 keranjang di platform e-commerce? Sounds familiar? Hal ini wajar karena efek samping pengelolaan keuangan digital adalah hilangnya kendali atas diri sendiri.
Tipsnya: harus menentukan limit transaksi yang diperkenankan dan sesuai dengan spending plan. Misalnya, jatah belanja dan self-reward adalah Rp1 juta per bulan, maka di rekening playing harus ditentukan limit maksimal untuk bertransaksi.
3. Tidak Menyiapkan Pengeluaran Tahunan
Coba perhatikan deh, bayar pajak mobil, servis motor, kado ulang tahun pasangan, mungkin hanya kejadian 1x setahun kan? Jadi, sebenarnya ada pengeluaran non-rutin setiap tahunnya yang dapat diantisipasi dari awal.
Tipsnya: harus punya 1 rekening khusus untuk jenis pengeluaran ini yang disisihkan setiap bulan dari penghasilan. Apalagi yang sudah menikah, rekening ini pun bagusnya dibuat menjadi rekening bersama yang berasal dari dua penghasilan.
Tidak sedikit generasi milenial yang juga punya kecenderungan untuk mengutamakan gaya hidup, alih-alih mencukupi kebutuhan primer. Alhasil, sikap tersebut memunculkan kebiasaan yang berpotensi membahayakan kondisi keuangan di masa mendatang.
Lantas, apa saja kesalahan keuangan yang harus dihindari generasi milenial?
Perencana keuangan dan CEO Zap Finance, Prita Hapsari Ghozie, menjelaskan, ada tiga kesalahan keuangan milenial (dan Gen Z) yang perlu dihindari. Mulai dari mencampuraduk semua pos pengeluaran, hingga tidak menyiapkan pengeluaran tahunan.
“Gimana tengah bulannya #temanPrita? Masih tersenyum? Mulai tua penampakan saldo & dompet? atau tua banget butuh asupan retinol? Tenang tenang tenang…coba liat deh #tipsPrita kali ini, siapa tahu bermanfaat supaya ga kejebak cycle yang sama,” tulis Prita di akun Instagram pribadinya @pritaghozie, Kamis (18/11/2021).
Berikut tiga kesalahan keuangan milenial (dan Gen Z) yang perlu dihindari:
1. Mencampuraduk Semua Pos Pengeluaran
Meski spending plan bulanan sudah dibuat rapi menjadi living 50%, saving 30%, dan playing 20%, tapi jika uang penghasilan masih saja dikelola dalam satu rekening, pastinya bablas sebelum tanggal gajian adalah sebuah keniscayaan.
Tipsnya: tiga pos pengeluaran itu harus dibagi menjadi tiga terpisah.
2. Tidak Sadar Saat Membayar dengan Alasan #Selfreward
“Mba… aku sering ga sadar tiba-tiba checkout 5 keranjang di platform e-commerce? Sounds familiar? Hal ini wajar karena efek samping pengelolaan keuangan digital adalah hilangnya kendali atas diri sendiri.
Tipsnya: harus menentukan limit transaksi yang diperkenankan dan sesuai dengan spending plan. Misalnya, jatah belanja dan self-reward adalah Rp1 juta per bulan, maka di rekening playing harus ditentukan limit maksimal untuk bertransaksi.
3. Tidak Menyiapkan Pengeluaran Tahunan
Coba perhatikan deh, bayar pajak mobil, servis motor, kado ulang tahun pasangan, mungkin hanya kejadian 1x setahun kan? Jadi, sebenarnya ada pengeluaran non-rutin setiap tahunnya yang dapat diantisipasi dari awal.
Tipsnya: harus punya 1 rekening khusus untuk jenis pengeluaran ini yang disisihkan setiap bulan dari penghasilan. Apalagi yang sudah menikah, rekening ini pun bagusnya dibuat menjadi rekening bersama yang berasal dari dua penghasilan.
(uka)