Tahun Depan LRT Jabodebek Siap Beroperasi tanpa Masinis

Senin, 13 Desember 2021 - 13:25 WIB
loading...
Tahun Depan LRT Jabodebek Siap Beroperasi tanpa Masinis
LRT Jabodebek akan menggunakan teknologi tanpa masinis. Foto/PTKAI
A A A
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia ( KAI ) mengatakan LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3 yang dioperasikan secara otomatis tanpa adanya masinis.



Sistem operasi GoA 3 pada LRT Jabodebek direncanakan pertama kali diuji coba secara terbatas pada bulan Juni 2022 dan akan terus diujicobakan hingga rencana peresmian LRT Jabodebek pada 17 Agustus 2022.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, dengan GoA 3 level 3 seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan.

“Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta karena pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan resmi yang diterima MPI, Senin (13/12/2021).

Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.



“Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Sistem CBTC GoA 3 pada LRT Jabodebek ini dibangun oleh sinergi BUMN antara KAI, Adhi Karya, Len Industri, dan INKA,” ujarnya.

Jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas.

"Operator pada OCC akan memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya," ujar Joni.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1772 seconds (0.1#10.140)