Bayar Pungutan Pajak Jumbo, Elon Musk Jual Saham Tesla Rp13,8 Triliun

Senin, 13 Desember 2021 - 15:06 WIB
loading...
Bayar Pungutan Pajak...
Elon Musk menjual saham miliknya di Tesla untuk membayar pajak. FOTO/Getty Image
A A A
JAKARTA - Elon Musk tak berhenti menjual saham miliknya di Tesla. Baru saja, milarder teknologi mobil listrik itu menjual 934.091 saham Tesla senilai USD963,2 juta atau sekitar Rp13,8 triliun baru-baru ini meskipun di saat yang sama juga membeli saham Tesla 2,17 juta saham.

Pada bulan lalu, Elon Musk juga telah menjual sahamnya di Tesla senilai USD9,85 miliar atau sekitar Rp141,6 triliun. Rinciannya, senilai USD6,9 miliar atau Rp 99,2 triliun pada 10 November dan USD1,9 miliar atau Rp27,3 triliun pada 15 dan 16 November.

Dilaporkan CNBC.com, penjualan saham tersebut sebagain untuk membayar tagihan pajak senilai USD15 miliar terkait pelaksanaan 22,8 juta opsi saham yang nilainya mencapai lebih dari USD10 miliar sesuai harga pasar. Bahkan kemungkinan Musk akan mulai menjual jutaan saham kuartal ini.



Pungutan pajak tersebut ditagih dari keuntungan penjualan saham Tesla sebagai kompensasi pada 2012 karena Elon Musk tidak mengambil gaji atau bonus secara tunai. Kekayaan Elon Musk selama ini berasal dari saham dan keuntungan harga saham Tesla.

"Saya tidak mengambil gaji tunai atau bonus dari mana pun. Saya hanya punya saham, jadi satu-satunya cara bagi saya untuk membayar pajak secara pribadi adalah dengan menjual saham," kata Musk melalui cuitan di Twitter @elonmusk belum lama ini.

Sebab itu, tagihan pajak dihitung berdasarkan opsi saham. Sesuai perhitungan, 22,8 juta saham dengan harga kesepakatan USD6,24 per saham. Sedangkan saham Tesla ditutup pada level USD 1.222,09 pada Jumat (9/12) lalu. Dengan demikian, Elon Musk mendapatkan keuntungan sekitar USD28 miliar atau Rp402 triliun apabila opsi saham tersebut dilaksanakan.

Namun demikian, apabila opsi saham tersebut tidak digunakan akan kadaluarsa pada Agustus 2022 dan Musk kehilangan hak membeli saham perusahaan seharga USD6,24 per lembar saham. Namun jika ia menggunakan opsi tersebut, maka wajib membayar pajak atas keuntungan yang belum direalisasikan dari kenaikan harga saham Tesla.

Pada September lalu, Musk mengatakan bahwa tarif pajak akan meningkat lebih dari 50% ketika opsi sahamnya berakhir di Tesla, dan bahwa dia sudah berencana untuk segera menjual.

"Ada banyak opsi yang akan dijual pada Kuartal IV 2021. Saya harus melakukan atau mereka akan kedaluarsa. Sebagian besar dari keuntungan belum terealisasi untuk membayar pajak," ungkap Musk.



Opsi saham dikenakan pajak sebagai imbalan atau kompensasi karyawan, pada tingkat pendapatan biasa teratas atau sebesar 37%, ditambah pajak investasi bersih 3,8%. Musk juga harus membayar tarif pajak tertinggi 13,3% di California karena sebagian besar opsi saham tersebut ia dapatkan saat masih menjadi wajib pajak negara bagian tersebut.

Sehingga tarif pajak yang harus ia bayarkan mencapai 54,1% dengan total pajak atas opsi saham milik Musk, dengan harga saat ini, mencapai USD15 miliar atau lebih dari Rp215 triliun. Namun demikian, Musk belum mengonfirmasi berapa besar tagihan pajak yang harus dibayar.

Tidak hanya Elon Musk, anggota dewan saat ini maupun mantan anggota dewan Tesla, di anataranya Robyn Denholm, Kimbal Musk, Ira Ehrenpreis dan Antonio Gracias juga telah melepas ratusan juta dolar saham Tesla sejak 28 Oktober lalu dampak melonjaknya harga saham Tesla.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1121 seconds (0.1#10.140)