Jokowi Preteli Apa Saja Tantangan Ekonomi di Tahun Baru 2022
loading...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, satu persatu tantangan ekonomi yang bakal dihadapi Indonesia memasuki tahun baru 2022. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengungkapkan, satu persatu tantangan ekonomi yang bakal dihadapi Indonesia memasuki tahun baru 2022. Namun Jokowi tetap pede menghadapi beragam tantangan, mulai dari varian baru virus Covid-19 hingga gangguan-gangguan ekspor Indonesia.
“Kita tahu masih akan banyak tantangan-tantangan yang kita hadapi. Baik omicron, kenaikan inflasi, baik nanti tapering off, kehilangan kontainer dimana-mana, serta negara-negara lain yang mengalami kelangkaan energi , yang mana ini mungkin akan mengganggu ekspor kita. Saya kira tantangan-tantangan itulah yang akan kita hadapi,” kata Presiden Jokowi saat membuka bursa saham 2022, Senin (3/1/2022).
Namun dia meyakini bahwa Indonesia mampu melalui tantangan itu semua dengan kerja keras. “Dan saya meyakini dengan semangat kerja keras, kita bersama akan bisa lalui tantangan-tangan itu dengan baik,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Jokowi juga mengungkapkan berbagai capaian positif ekonomi Indonesia. Misalnya saja neraca perdagangan Indonesia yang mencetak surplus USD 34,4 miliar. Dimana ekspor Indonesia year on year naik 49,7%.
Lalu keyakinan konsumen meningkat dari bulan Maret 2021 sebesar 113,8 menjadi 118,5 di bulan November. Tidak hanya itu spending index juga sudah naik ke 120,5. Konsumsi listrik untuk industri tumbuh juga 14,5, sementara untuk bisnis 5,7. Kemudian purchasing manager index (PMI) manufacture PMI naik menjadi 53,9
Jokowi mengatakan angka-angka tersebut harus ditingkatkan di tahun 2022. “Harian saya dapat angka-angka seperti ini. Inilah yang harus kita tingkatkan di tahun 2022,” beber Jokowi.
“Kita tahu masih akan banyak tantangan-tantangan yang kita hadapi. Baik omicron, kenaikan inflasi, baik nanti tapering off, kehilangan kontainer dimana-mana, serta negara-negara lain yang mengalami kelangkaan energi , yang mana ini mungkin akan mengganggu ekspor kita. Saya kira tantangan-tantangan itulah yang akan kita hadapi,” kata Presiden Jokowi saat membuka bursa saham 2022, Senin (3/1/2022).
Namun dia meyakini bahwa Indonesia mampu melalui tantangan itu semua dengan kerja keras. “Dan saya meyakini dengan semangat kerja keras, kita bersama akan bisa lalui tantangan-tangan itu dengan baik,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Jokowi juga mengungkapkan berbagai capaian positif ekonomi Indonesia. Misalnya saja neraca perdagangan Indonesia yang mencetak surplus USD 34,4 miliar. Dimana ekspor Indonesia year on year naik 49,7%.
Lalu keyakinan konsumen meningkat dari bulan Maret 2021 sebesar 113,8 menjadi 118,5 di bulan November. Tidak hanya itu spending index juga sudah naik ke 120,5. Konsumsi listrik untuk industri tumbuh juga 14,5, sementara untuk bisnis 5,7. Kemudian purchasing manager index (PMI) manufacture PMI naik menjadi 53,9
Jokowi mengatakan angka-angka tersebut harus ditingkatkan di tahun 2022. “Harian saya dapat angka-angka seperti ini. Inilah yang harus kita tingkatkan di tahun 2022,” beber Jokowi.
(akr)
Explore More