4 Bandara di NTT Siap Mendukung Pariwisata, MotoGP hingga Event Internasional

NUSA TENGGARA TIMUR - Empat bandara yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu Bandara Komodo di Labuan Bajo, Bandara Mali di Alor, Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere, dan Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin di Sumbawa Besar, ditinjau Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Selain untuk membuka konektivitas antar wilayah, dari dan ke NTT, keberadaan bandara-bandara tersebut akan mendukung sektor pariwisata dan perhelatan internasional seperti MotoGP , G20 dan ASEAN Summit 2023.

“Saat ini tengah dilakukan sejumlah pengembangan di Bandara Komodo, baik di sisi darat yakni perluasan terminal penumpang, maupun di sisi udara seperti perpanjangan landas pacu (runway) dari sepanjang 2.250 meter menjadi 2.650 meter, apron, taxiway, drainase, pagar bandara, dan fasilitas lainnya,” kata Menhub Budi Karya Sumadi daam keterangan resmi, Minggu (16/1/2022).



Bandara Komodo dikembangkan untuk mendukung pariwisata dan juga mendukung kegiatan side event G20 Dan ditargetkan pengembangan tersebut akan selesai pada bulan Maret 2022.

“Sementara, Bandara di Alor, Maumere, dan Sumbawa Besar, juga tengah dilakukan pengembangan baik dari sisi darat maupun udara. Pengembangan Bandara di Sumbawa Besar dilakukan untuk mendukung perhelatan Motocross MXGP pada tahun ini,” tambahnya.



Sehingga keberadaan bandara-bandara ini diharapkan mampu menciptakan konektivitas, sekaligus menggeliatkan perekonomian masyarakat NTT dan sekitarnya. Kemudian, Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Maumere memiliki panjang runway 2250 m yang dapat dilandasi oleh pesawat B737-500, Taxiway 76.5 m x 30 m dan Apron 200 m x 120 m.

“Sedangkan Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin memiliki panjang runway 1.800 m, apron 80 x 160 m yang mampu menampung 4 pesawat ATR 72,” tandasnya.