BRI Liga 1 Bawa Berkah bagi UMKM di Bali

Minggu, 16 Januari 2022 - 18:14 WIB
loading...
BRI Liga 1 Bawa Berkah...
Gelaran BRI Liga 1 seri ke-empat di Bali membawa berkah bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Antusiasme pecinta sepak bola membuat geliat UMKM semakin meningkat
A A A
GIANYAR - Gelaran BRI Liga 1 seri ke-empat di Bali membawa berkah bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Antusiasme pecinta sepak bola rupanya membuat geliat UMKM semakin meningkat, terlebih Bali sebagai tuan rumah ajang sepak bola paling bergengsi di Indonesia tersebut.

Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengatakan, kultur sepak bola yang kuat di Indonesia membuat gelaran BRI Liga 1 disambut dengan positif oleh masyarakat. Keterkaitan yang beragam dari ajang sepak bola, kata Catur, sekaligus menstimulasi berbagai pelaku ekonomi terkait mulai bangkit.

“Masyarakat Indonesia sudah kita kenal memiliki kecintaan yang besar terhadap sepak bola. Maka dari itu, BRI senantiasa hadir mendukung perhelatan sepak bola karena kami melihat banyak sekali dampak positif yang timbul. Tidak hanya bagi pelaku industri sepak bola, namun juga UMKM,” ujarnya.

Catur menambahkan, BRI berkomitmen terus memperkuat bisnis pada sektor UMKM, sebagaimana tercermin dari portofolio kredit UMKM BRI yang sudah melampaui 80 persen dari total kredit. Dukungan terhadap sektor UMKM juga ditopang oleh komitmen BRI yang berusaha meningkatkan peran di segmen ultra mikro.

Geliat ekonomi di Bali yang mulai mengalami perbaikan berkat adanya BRI liga 1 dapat ditemui salah satunya di Bali United Cafe di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Usai sempat tutup selama 1,5 tahun akibat pandemi, kafe ini memutuskan kembali beroperasi seiring antusiasme masyarakat terhadap BRI liga 1 yang terus menanjak.

Supervisor Bali United Cafe Daniel Rinekso mengungkapkan dampak positif pertama yang datang berkat antusiasme BRI Liga 1 ialah kembalinya mata pencaharian 15 pekerjanya. Dirinya menyebut 15 pekerja yang sebelumnya dirumahkan kini bisa bekerja kembali.

"Kami sangat senang dengan adanya Liga 1 yang disponsori oleh BRI, karena ini akan turut membantu bangkitnya sektor pariwisata Bali. Contohnya, dengan terisinya hotel-hotel dengan kehadiran tim BRI Liga 1. Kami pun jadi bisa membuka kembali Bali United Cafe, dan mempekerjakan karyawan yang sudah lama dirumahkan,” tuturnya.

Langkah Bali United Cafe membuka kembali operasional pun berbuah manis. Terbukti, terdapat lonjakan kunjungan hingga 75 persen sejak kafe tersebut kembali buka. Kinerja kafe pun kembali terdongkrak dengan membukukan omzet harian sebesar Rp8 juta pada hari kerja dan Rp10 juta pada akhir pekan.

Tak hanya pengunjung muda, keluarga, atau komunitas, tak jarang pemain-pemain di BRI Liga 1 usai berlatih pun kerap menyambangi kafe ini. Daniel berharap, situasi pandemi Covid-19 bisa terus terjaga dan masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak kembali terjadi adanya pembatasan mobilitas.

“Traffic harian di Bali United Cafe terbilang baik. Meski tentunya peak jika ada pertandingan di Stadion I Wayan Dipta. Namun, kami senang dapat kembali membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar dan melayani pengunjung yang sudah rindu dengan suasana di stadion dan menu-menu kami,” kata Daniel.

Sektor Lain Ikut Pulih
Pulihnya perekonomian juga menjalar pada sektor lainnya. Nasib ini dialami oleh Kios Maw yang bergerak di bidang cinderamata dan oleh-oleh khas Bali. I Putu Arya Widyanata, pemilik Kios Maw, mengatakan suntikan modal dari BRI membuat usaha yang dibangunnya perlahan menunjukkan pemulihan.

I Putu Arya terdaftar sebagai nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI dengan menerima suntikan modal sebesar Rp120 juta pada 2021. Kredit yang diterima itu menjadi amunisi bagi Kios Maw untuk meningkatkan produktivitas, sehingga terjadi kenaikan omzet menjadi Rp20 juta per bulan.

“Usaha ini sudah dirintis sejak tahun 1997 oleh Ibu Dewa Ayu Merta Adnyani, yang berlokasi di kios sebelah pasar Sukawati. Kini setelah mendapatkan pembiayaan dari BRI, usaha kami perlahan bisa bangkit kembali,” ujar I Putu Arya

Manfaat serupa juga dirasakan pengusaha lain, Ni Nyoman Indrawati, yang meneruskan usaha orangtuanya di bidang kerajinan kayu. Semula fokus pada pasar luring di Lippo Mall dan Pasar Seni Kuta, saat ini Ni Nyoman merambah pasar daring melalui situs www.novica.com.

Digitalisasi bisnis yang didukung pendanaan Rp100 juta dari BRI membuat usaha Ni Nyoman berkembang pesat, dengan omzet Rp400 juta per bulan. “Melalui strategi usaha yang saya terapkan, saya masih bisa bertahan di masa yang penuh ketidakpastian ini. Kami juga menyadari pentingnya memperluas pasar serta dukungan pembiayaan dapat membuat usaha kami mengalami peningkatan, semoga usaha yang saya kembangkan ini bisa ‘naik kelas’ ya,” kata Ni Nyoman Indrawati. CM
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0925 seconds (0.1#10.140)