HIPMI Gelar Indonesia Economic Outlook 2022 Pekan Depan

Kamis, 20 Januari 2022 - 18:26 WIB
loading...
HIPMI Gelar Indonesia Economic Outlook 2022 Pekan Depan
HIPMI bersama APKASI akan mengadakan Indonesia Economic Outlook 2022 pada 25-26 Januari. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Sepanjang tahun 2021 Indonesia berkutat dengan dua pekerjaan besar, yakni memutus rantai penyebaran Covid-19 dan menjaga ekonomi agar tetap bertumbuh. Kini, di tahun 2022 Indonesia mendapat kehormatan sekaligus kesempatan untuk berperan lebih besar bagi pemulihan perekonomian dunia.

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sebagai bagian dari kontribusi ekonomi dalam kehidupan bangsa Indonesia terus mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional dan dunia melalui aksi nyata dan pemikiran-pemikiran besar. Memasuki era keemasan 50 tahun HIPMI dan juga menyambut perhelatan Presidensi G20 di Indonesia, HIPMI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan, dengan mengadakan acara Indonesia Economic Outlook 2022.



Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Mardani H Maming mengatakan bahwa memasuki 2022, optimisme membayangi geliat perekonomian Indonesia. Meski masih ada beberapa bayangan ketidakpastian, laju pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 diprediksi akan berlanjut dan semakin stabil.

"Untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam memulihkan ekonomi nasional dan mendukung Presidensi G20, HIPMI bersama APKASI akan mengadakan Indonesia Economic Outlook 2022 pada 25-26 Januari mendatang. Insyaallah acara ini akan mengusung tema 'Manfaatkan Momentum G20 untuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi'. Kita perlu terus kolaborasi untuk Indonesia Maju," ujar Maming, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/1/2022).

Menurutnya, 2021 bukanlah tahun yang mudah. Pemulihan ekonomi yang awalnya diharapkan berjalan mulus tersandung munculnya varian virus Delta, disusul Omicron yang juga muncul jelang akhir tahun lalu. Meski demikian, pertumbuhan PDB diyakini masih bisa dijaga positif di kisaran 3,7%. "Seiring semakin membaiknya berbagai indikator ekonomi, pertumbuhan diperkirakan pulih kembali tahun ini. Kinerja perekonomian sepanjang 2021 menjadi pondasi yang cukup kuat untuk menyongsong 2022," ucapnya.

Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu melanjutkan, indeks keyakinan konsumen juga telah kembali ke zona optimis. Demikian juga indeks PMI Manufaktur Indonesia. "Pemerintah memasang target 5,2% dalam APBN 2022. Angka ini sama dengan proyeksi Bank Dunia dalam Global Economic Prospects yang dirilis pada 11 Januari 2022. Sementara IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia bahkan bisa tumbuh di kisaran 5,9%. Pengusaha muda insyaallah optimis dengan target ini," ungkap CEO PT Maming Enam Sembilan Group yang membawahi 56 entitas anak perusahaan itu.

Ketua Bidang Keuangan & Perbankan BPP HIPMI Anggawira mengatakan, perbaikan indikator-indikator ekonomi Indonesia juga diiringi dengan komitmen pemerintah untuk melanjutkan program-program pemulihan ekonomi nasional. Berbagai kebijakan dan stimulus untuk mendorong perputaran roda ekonomi akan tetap menjadi prioritas utama di 2022.

"Peluang semakin terbuka lebar dengan Presidensi G20 yang dipegang oleh Indonesia sejak 1 Desember 2021. G20 memegang peran yang sangat strategis dalam perekonomian dunia, dan Indonesia melalui G20 telah bertekad mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan" tutur Anggawira.



Menurut Anggawira, Presidensi G20 menjadi momentum besar bagi Indonesia dan menjadi bukti kepercayaan dunia internasional terhadap kemampuan RI menangani pemulihan ekonomi nasional sekaligus mendorong pemulihan ekonomi dunia akibat pandemi Covid-19. Indonesia akan memanfaatkan Presidensi G20 untuk menangani risiko ketimpangan pemulihan.

"Tiga isu utama diusung Indonesia, yaitu kesehatan global yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, serta transisi menuju energi yang berkelanjutan. Disinilah peran HIPMI sebagai asosiasi usaha untuk mendorong pelaku usaha agar memanfaatkan peluang yang ada di Indonesia seperti kesehatan, energi bersih, industri kreatif digital, serta berbagai sektor lainnya. Semuanya akan kami bahas di Indonesia Economic Outlook 2022," imbuhnya.

Dalam acara tersebut dijadwalkan hadir sejumlah narasumber yang mengisi serangkaian acara diskusi panel, dengan keynote speaker Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny Gerald Plate, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, serta jajaran direktur jenderal dan deputi terkait.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1243 seconds (0.1#10.140)