Aksi BNI Akuisisi Bank Mayora Ditaksir Rp3,5 Triliun, Ini Kata Analis
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) secara resmi menyampaikan rencananya untuk mengakuisisi 63,92% saham Bank Mayora. Nilai akuisisi dari Bank Mayora ini ditaksir mencapai Rp3,5 triliun.
BBNI bakal mengakuisisi Bank Mayora dengan membeli 1,03 miliar saham baru yang diterbitkan Bank Mayora dan 169,08 juta kepemilikan International Finance Corporation (IFC) di bank milik pengusaha nasional Jogi Hendra Atmadja tersebut.
Setelah akuisisi rampung, BBNI bakal menguasai 1,19 miliar saham atau setara 63,92% modal ditempatkan dan disetor penuh Bank Mayora. Sedangkan PT Mayora Inti Utama bakal memiliki 36,08% saham Bank Mayora.
Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Handiman Soetoyo, menjelaskan BNI akan mengakuisisi Bank Mayora untuk membentuk bank digital.
"Setelah akuisisi tersebut, BNI akan menguasai 63,92% saham Bank Mayora, efektif pada Mei 2022," jelas Handiman dalam risetnya, Selasa (25/1/2022).
Secara total, BNI akan mengeluarkan dana sebesar Rp3,5 triliun. Dana ini terdiri dari Rp500 miliar untuk mengakuisisi saham IFC di Bank Mayora dan Rp3 triliun untuk menyerap saham baru Bank Mayora.
Akuisisi ini mencerminkan price to book value (PBV) BNI sebesar 2 kali. Menyikapi isu rencana untuk menggandeng perusahaan teknologi, seperti Sea Group dan Shopee, BNI mengklarifikasi hal ini adalah langkah selanjutnya.
Dengan melihat hal ini, Mirae Asset masih memandang positif BBNI. Apalagi BNI akan melaporkan kinerja keuangan tahun 2021 pada 26 Januari mendatang yang diproyeksi bisa melampaui harapan konsensus.
"Kami masih merekomendasikan 'buy' untuk saham BBNI dengan target harga Rp9.000," kata dia.
Di sisi lain, PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia juga menaksir nilai akuisisi Bank Mayora mencapai Rp3,5 triliun yang mencerminkan valuasi atau PBV 2 kali. Akuisisi ini membuat modal inti Bank Mayora meningkat menjadi Rp4,2 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,2 triliun pada Juni 2021.
"Kapitalisasi pasar Bank Mayora akan meningkat menjadi Rp5,5 triliun," tulis CGS CIMB Sekuritas.
BBNI bakal mengakuisisi Bank Mayora dengan membeli 1,03 miliar saham baru yang diterbitkan Bank Mayora dan 169,08 juta kepemilikan International Finance Corporation (IFC) di bank milik pengusaha nasional Jogi Hendra Atmadja tersebut.
Setelah akuisisi rampung, BBNI bakal menguasai 1,19 miliar saham atau setara 63,92% modal ditempatkan dan disetor penuh Bank Mayora. Sedangkan PT Mayora Inti Utama bakal memiliki 36,08% saham Bank Mayora.
Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Handiman Soetoyo, menjelaskan BNI akan mengakuisisi Bank Mayora untuk membentuk bank digital.
"Setelah akuisisi tersebut, BNI akan menguasai 63,92% saham Bank Mayora, efektif pada Mei 2022," jelas Handiman dalam risetnya, Selasa (25/1/2022).
Secara total, BNI akan mengeluarkan dana sebesar Rp3,5 triliun. Dana ini terdiri dari Rp500 miliar untuk mengakuisisi saham IFC di Bank Mayora dan Rp3 triliun untuk menyerap saham baru Bank Mayora.
Akuisisi ini mencerminkan price to book value (PBV) BNI sebesar 2 kali. Menyikapi isu rencana untuk menggandeng perusahaan teknologi, seperti Sea Group dan Shopee, BNI mengklarifikasi hal ini adalah langkah selanjutnya.
Dengan melihat hal ini, Mirae Asset masih memandang positif BBNI. Apalagi BNI akan melaporkan kinerja keuangan tahun 2021 pada 26 Januari mendatang yang diproyeksi bisa melampaui harapan konsensus.
"Kami masih merekomendasikan 'buy' untuk saham BBNI dengan target harga Rp9.000," kata dia.
Di sisi lain, PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia juga menaksir nilai akuisisi Bank Mayora mencapai Rp3,5 triliun yang mencerminkan valuasi atau PBV 2 kali. Akuisisi ini membuat modal inti Bank Mayora meningkat menjadi Rp4,2 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,2 triliun pada Juni 2021.
"Kapitalisasi pasar Bank Mayora akan meningkat menjadi Rp5,5 triliun," tulis CGS CIMB Sekuritas.
(uka)