Menaikkan Premium Rp6.000/liter susahnya setengah mati

Jum'at, 07 September 2012 - 17:25 WIB
Menaikkan Premium Rp6.000/liter susahnya setengah mati
Menaikkan Premium Rp6.000/liter susahnya setengah mati
A A A
Sindonews.com - Pemerintah berharap masyarakat sadar akan penggunaan energi, khususnya penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, di negara lain sudah tidak ada BBM bersubsidi.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini mengatakan, seharusnya masyarakat sadar dalam penggunaan BBM bersubsidi sebaik mungkin. Menurutnya, hal ini harus diterapkan demi kelangsungan masyarakat ke depannya.

"Yang namanya energi itu adalah kebutuhan utama bangsa ini, itu adalah kenikmatan orang merdeka. Jadi kalau mau negara itu disebut merdeka, penuhilah energi dengan baik. Untuk bisa terpenuhi dengan baik, maka kita harus berfikir ke depan," kata Rudi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/9/2012).

Rudi menambahkan, Indonesia saat ini termasuk 20 negara yang BBM-nya disubsidi. Di antara 20 negara yang tersubsidi itu kebanyakan adalah negara yang kelebihan minyak dan gas (migas), seperti Saudi, Qatar, dan Yaman. Sedangkan negara lain memberikan pajak terhadap BBM tersebut.

Dia memberikan contoh Eropa, yang menetapkan pajak cukup tinggi pada BBM. "Sedangkan negara Asia seperti, vietnam, Thailand yang GDP-nya tidak sebaik seperti Indonesia, jualnya sudah Rp12 ribu-Rp14 ribu per liter. Indonesia Jangankan Rp8.000, Rp6.000 per liter saja susahnya setengah mati," ungkap Rudi.

Menurut Rudi, jika kita tidak menghormati sumber daya alam (SDA) yang diciptakan, seperti migas. "Maka Kita akan terkutuk di kemudian hari dengan tidak punya apa-apa," tukas dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4250 seconds (0.1#10.140)