Ditunjang Kinerja Positif, BNI Terus Didorong Go Internasional 

Minggu, 30 Januari 2022 - 14:47 WIB
loading...
Ditunjang Kinerja Positif,...
Dengan kinerja yang sangat positif di 2021, pemegang saham mendorong BNI terus memperkuat posisinya sebagai bank internasional asal Indonesia. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Lompatan kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) tahun 2021 mendapat apresiasi dari pemegang saham pengendali. BNI yang diposisikan sebagi bank internasional asal Indonesia ini pun terus didorong untuk memperkuat posisinya dalam melakukan ekspansi bisnis global.

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, BNI mampu menorehkan kinerja sangat positif di tengah masa pandemi yang belum sepenuhnya pulih. Hal ini membuktikan keandalan manajemen dan BNI Hi-movers dalam melakukan transformasi guna terus mencari ceruk-ceruk pertumbuhan ekonomi yang semakin dinamis.

"Dengan capaian ini, BNI diharapkan menjadi katalisator pemulihan ekonomi nasional baik di masa pandemi maupun pasca pandemi. Kami pun tetap berharap BNI menjadi BUMN yang sehat dan dikelola dengan bersih lagi transparan sebagai dasar good corporate governance," katanya dalam siaran pers, Minggu (30/1/2022).



Adapun, kinerja BNI sepanjang 2021 antara lain membukukan laba bersih sebesar Rp10,89 triliun, tumbuh 232,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian Laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan atau Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) yang tumbuh kuat 14,8% (year on year/yoy) sehingga mencapai Rp31,06 triliun.

Kemudian, perseroan juga membukukan pertumbuhan kredit yang sehat sebesar 5,3% (yoy) menjadi Rp582,44 triliun, yang didukung juga oleh Net Interest Margin (NIM) di level 4,7%. Selain itu, pendapatan berbasis komisi juga mampu dikerek dengan pertumbuhan 12,8% (yoy) dengan ruang untuk terus tumbuh ke depannya.

BNI juga memcatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp729,17 triliun, tumbuh 15,5% (yoy) yang membawa perseroan pada situasi likuiditas yang sangat mencukupi dan jauh melampaui pertumbuhan kredit tahun lalu.

Dalam BNI Business Meeting 2022 yang digelar Sabtu (29/1), Erick menyatakan harapannya bahwa dengan kinerja tersebut BNI dapat terus meningkatkan fokusnya dalam mendorong ekspansi bisnis internasional. Terlebih, momentum pertumbuhan ekonomi global tahun ini diproyeksi lebih kuat sehingga banyak peluang pertumbuhan baru yang dapat dioptimalkan oleh pelaku usaha korporasi sekaligus UMKM.

Erick menilai BNI berhasil menciptakan sebuah ekosistem pertumbuhan antara UMKM dan diaspora, seperti di United Arab Emirates (UAE). Ke depannya, kata dia, hal ini dapat menjadi model andalan yang dapat diduplikasi di banyak wilayah operasional global BNI.

"Seperti bagaimana kami lihat di UAE, kita berhasil mengkolaborasikan diaspora dan UMKM. Ini merupakan upaya untuk terus menciptakan lapangan kerja bagi semua masyarakat Indonesia di luar negeri. Tentu ini juga menjadi salah satu langkah guna mendukung ekspansi kinerja ekonomi kita," ujarnya.

Erick juga berpendapat BNI berpotensi untuk mengoptimalkan momentum Presidensi G20 Indonesia 2022. Dia mengatakan, BNI bisa menjadi jembatan untuk merealisasikan berbagai proyek ekonomi berkelanjutan baru. Momentum G20 juga dapat dimanfaatkan BNI untuk melakukan showcasing layanan globalnya.

"Semoga dengan kondisi ekonomi makro yang lebih baik serta kinerja 2021 yang positif ini dapat menjadi modal BNI dalam menjawab semua ekspektasi pemangku kepentingan. BNI juga harus melakukan transformasi, dan inovasi guna meningkatkan kapabilitas dalam kinerjanya. Tentu juga dalam core value AKHLAK," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi kinerja manajemen BNI yang telah mampu menutup tahun 2021 dengan peningkatan kredit dan penghimpunan DPK yang sangat positif. Menurutnya, kinerja tersebut menunjukkan kemampuan BNI untuk menjaga kepercayaan kepada pemerintah dengan tata kelola yang sangat baik dalam operasionalnya. Upaya efisiensi menurutnya juga dilakukan dengan sangat baik dan hati-hati sehingga meningkatkan daya saing BNI dalam mendukung pemulihan ekonomi yang lebih cepat.



"Makanya kalau BNI dapat hasil impressive itu hasil kerja keras insan BNI semuanya. Ini patut mendapat tepuk tangan. Itu adalah hasil dari fokus dan upaya yang dilakukan manajemen. Kami pun berharap semua insan BNI punya semangat untuk terus melakukan perbaikan di semua lini. Tidak boleh ada pengecualian. Waspada dan Optimis dalam satu nafas. Fleksibel tetapi tidak kehilangan fokus," tandasnya.

Sementara, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menuturkan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas kredit. Rasio kredit bermasalah berada pada 3,7% dan loan at risk berada pada 23% per akhir tahun lalu dan terus menunjukkan tren penurunan. Hal ini menjadi momentum bagi perseroan untuk lebih aktif mendorong pemulihan ekonomi nasional. "Adanya perbaikan NPL dan LaR tersebut menunjukkan bahwa ruang untuk terus tumbuh masih sangat terbuka," ujarnya.

BNI juga mampu meningkatkan modal pada tahun lalu dengan penerbitan Alternatif Tier I Capital sekitar Rp8,6 triliun sehingga membuat rasio kecukupan modal terkerek hingga posisi 19,7% dari akhir 2020 yang tercatat 16,8%.

"Tentunya kami sangat terima kasih atas support pemerintah. Kami bisa mencapai kinerja keuangan ini tentunya tidak lepas dari dukungan Kementerian Keuangan, Pemerintah dan stakeholder lainnya," tutup Royke.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0989 seconds (0.1#10.140)