Investasi Manufaktur Tembus Rp325,4 Triliun, Menperin: Momentum Genjot Ekonomi

Senin, 31 Januari 2022 - 17:24 WIB
loading...
Investasi Manufaktur...
Investor masih melihat bahwa Indonesia is good for business and investment. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sepanjang tahun 2021, investasi sektor manufaktur menembus Rp325,4 triliun, naik sebesar 19% dari tahun 2020 yang jumlahnya Rp272,9 triliun. Angka tersebut melewati target capaian investasi manufaktur yang telah diproyeksikan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebesar Rp280 triliun hingga Rp290 triliun.

"Ini sinyal penting bagi ekonomi Indonesia, karena menunjukkan bahwa level kepercayaan terhadap Indonesia masih tinggi. Investor masih melihat bahwa Indonesia is good for business and investment. Saya percaya ini menjadi momentum penting menguatnya ekonomi Indonesia pasca pandemi," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasmita dalam siaran pers, Senin (31/1/2022).



Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), capaian investasi sebesar Rp325,4 triliun tersebut terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp94,7 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar USD15,8 miliar.

Dari angka tersebut, subsektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya mencatatkan porsi investasi terbesar, yaitu Rp117,5 triliun, atau berkontribusi 13,0% dari total investasi sepanjang 2021.

Selama ini investasi sektor manufaktur juga membawa dampak luas bagi perekonomian nasional, salah satunya melalui penyerapan tenaga kerja. "Serapan tenaga kerja di industri manufaktur mencapai 1,2 juta orang pada 2021, menjadikan jumlah totalnya menjadi 18,64 juta orang," jelas Menperin.



Realisasi investasi tersebut sebagian besar tersebar ke lima wilayah di tanah air, yakni paling besar di Jawa Barat sebesar Rp136,1 triliun atau sebesar 15,1%, DKI Jakarta Rp103,3 triliun atau sebesar 11,5%, Jawa Timur Rp79,5 triliun atau sebesar 8,8%, Banten Rp58 triliun atau sebesar 6,4%, Riau Rp53 triliun atau sebesar 5,9%.

"Kami berharap investasi sektor industri ini, selain berdampak pada penyerapan tenaga kerja lokal di masing-masing daerah, mampu juga menggerakan sektor industri kecil di daerah-daerah yang menjadi tujuan investasi tersebut," tuturnya.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1983 seconds (0.1#10.140)