Pekan Kedua Juni, Aliran Modal Asing Keluar Capai Rp8,04 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masih keluar atau capital outflow masih terjadi. Adapun hingga minggu kedua Juni 2020 nilainya mencapai total sebesar Rp8,04 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, berdasarkan data transaksi tanggal 8 hingga 11 Juni 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto atau keluar Rp8,04 triliun.
Hal tersebut terbagi dari beberapa instrumen diantaranya di pasar saham keluar sebesar Rp531,66 miliar, sementara di pasar Surat Berharga Negara (SBN) jual neto sebesar Rp7,51 triliun.
“Berdasarkan data settlement selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp136,75 triliun,” kata Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (12/6/2020).
Dia merinci pada Premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia untuk 5 tahun naik ke 131,96 bps per 11 Juni 2020 dari 113,59 bps per 5 Juni 2020. "Yield SBN 10 tahun naik ke 7,16%. Sedangkan Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 0,669%," katanya.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, berdasarkan data transaksi tanggal 8 hingga 11 Juni 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto atau keluar Rp8,04 triliun.
Hal tersebut terbagi dari beberapa instrumen diantaranya di pasar saham keluar sebesar Rp531,66 miliar, sementara di pasar Surat Berharga Negara (SBN) jual neto sebesar Rp7,51 triliun.
“Berdasarkan data settlement selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp136,75 triliun,” kata Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (12/6/2020).
Dia merinci pada Premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia untuk 5 tahun naik ke 131,96 bps per 11 Juni 2020 dari 113,59 bps per 5 Juni 2020. "Yield SBN 10 tahun naik ke 7,16%. Sedangkan Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 0,669%," katanya.
(ind)