IHSG Menguat Karena Gerakan Bersih-bersih di Pasar Modal

Jum'at, 12 Juni 2020 - 18:59 WIB
loading...
IHSG Menguat Karena...
IHSG menguat karena gerakan bersih-bersih di pasar modal yang dilakukan OJK. Foto/SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Mulai menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah lama terpuruk akibat pandemi Covid -19 ke level 4.900, dinilai pelaku dan pengamat pasar modal tidak lepas dari sejumlah kebijakan OJK untuk mencegah transaksi pasar modal terjun terlalu dalam dan kembali 'rebound' di saat yang tepat.

Pengamat pasar modal Prihatmo Hari berharap menguatnya IHSG juga menjadi momentum bagi OJK untuk melanjutkan gerakan "bersih-bersih" di pasar modal, yang telah dilakukan sejak akhir tahun. Bertujuan menciptakan transaksi pasar modal yang teratur, kredibel dan transparan serta melindungi konsumen.

"Peran OJK sangat besar dalam menjaga volatilitas pasar saham di masa Covid-19, dengan mengeluarkan berbagai kebijakan di waktu yang tepat pada saat tekanan ekonomi global mulai mempengaruhi sektor keuangan Indonesia," ujarnya di Jakarta, Jumat (12/6/2020).

Dia juga menilai, aksi "bersih-bersih" ini sejalan dengan ekosistem pasar modal dan dipercaya oleh investor. "Supervisory action OJK sangat positif. Ini untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap industri ini".

Sebagaimana diketahui, untuk meningkatkan kepatuhan pelaku pasar modal, OJK telah melakukan 206 aksi pengawasan (supervisory action) selama tahun 2019. Meliputi berbagai pemeriksaan seperti transasksi efek, kepatuhan lembaga efek, kepatuhan pengelolaan investasi, kepatuhan emiten dan kepatuhan profesi dan lembaga penunjang.

Alhasil berbagai pelanggaran ditemukan dari aksi pengawasan ini seperti perdagangan semu, manipulasi harga, fixed return reksa dana, pemasar reksa dana tanpa izin, pelanggaran RUPS atau RUPSLB dan lain-lainnya.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menuturkan, kebijakan bersih-bersih yang dilakukan OJK cukup membuat pasar saham lebih bersih dan intergritas. Langkah ini supaya para investor lokal dan asing bisa masuk ke pasar saham Indonesia.

"Saat ini, sudah banyak investasi masuk ke Indonesia tentu kalau pasar lebih bersih dan transparan akan menguntungkan meskipun pelaku investor asing masuk ke pasar blue chip agar tidak terdampak manupulasi pasar," jelasnya.

Sementara terkait tujuh kebijakan OJK di pasar modal selama pandemi Covid-19, menurut Hans Kwee, sudah mampu menekan kekhawatiran para pelaku pasar.

Untuk diketahui, sejak Maret 2020, regulator telah mengeluarkan berbagai aturan, antara lain pelarangan short selling, assymmetric auto rejection, trading halt 30 menit untuk penurunan indeks 5%, buyback saham tanpa melalui RUPS, dan perpanjangan penggunaan laporan keuangan untuk IPO dari 6 bulan menjadi 9 bulan.

"Contoh buyback tanpa RUPS tentu bagus karena market lagi turun banyak sehingga orang bisa melihat company. Artinya ada signal bagus. Asimetris seperti diketahui berita jelek mudah menyebar menjadi ketakutan lebih tinggi, jadi penurunan bagi IHSG. Kemudian waktu perdagangan diperpendek akibat pandemi," beber dia.

Selain di pasar modal, menurutnya banyak kebijakan yang bagus yang dikeluarkan OJK seperti perbankan. Hal ini dapat meredam kekhawatiran pasar. Sehingga butuh dukungan supaya pasarnya lebih kondusif karena market lebih bagus dan aman.
(bon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Misbakhun Ajak Pelaku...
Misbakhun Ajak Pelaku Pasar Modal Tetap Optimistis soal Ekonomi RI
MNC Asset dan TICMI...
MNC Asset dan TICMI Teken MoU Dukung Pengembangan Pasar Modal Indonesia
Kampus Saham Edukasi...
Kampus Saham Edukasi Pasar Modal Lewat Acara Buka Puasa Bersama
Dihadiri Ratusan Investor,...
Dihadiri Ratusan Investor, MNC Sekuritas Sukses Gelar Investor Gathering 2025
OJK Sebut LPS Bukan...
OJK Sebut LPS Bukan Penjamin Bank Emas, Lantas Siapa?
Lowongan Kerja OJK di...
Lowongan Kerja OJK di 2025 Segera Dibuka, Peminat Masih Minim
Prediksi Pasar Modal,...
Prediksi Pasar Modal, Saksikan Youtube Live MNC Sekuritas 'Menggali Cuan di Tahun Ular Kayu' Hari Ini!
MNC Sekuritas Sambut...
MNC Sekuritas Sambut Kunjungan Mahasiswa dari Galeri Investasi BEI Universitas Mercu Buana
8 Emiten Bakal IPO di...
8 Emiten Bakal IPO di Januari 2025, Analis Sarankan Ini ke Investor
Rekomendasi
Duel Seru Alaves vs...
Duel Seru Alaves vs Real Madrid Pekan Ini di LaLiga, Saksikan di VISION+
Titiek Puspa Meninggal...
Titiek Puspa Meninggal Dunia, SBY: Negeri Ini dan Dunia Kehilangan Pahlawan Kebudayaan serta Kesenian
BCL Mengenang Titiek...
BCL Mengenang Titiek Puspa: Karyamu akan Selalu di Hati
Berita Terkini
3 Alasan Trump Nekat...
3 Alasan Trump Nekat Kobarkan Perang Dagang dengan China
1 jam yang lalu
Prabowo Hapus Kuota...
Prabowo Hapus Kuota Impor Pangan, Wamentan Sebut Bukan Berarti Jor-joran
2 jam yang lalu
Transformasi InJourney...
Transformasi InJourney Airports Antarkan Bandara Soekarno-Hatta Jadi Top 25 Bandara Terbaik Dunia!
3 jam yang lalu
IHSG Dibuka Balik ke...
IHSG Dibuka Balik ke Zona Merah, Mayoritas Sektor Kompak Turun
3 jam yang lalu
Harga Emas Antam Melesat...
Harga Emas Antam Melesat Rp43.000 Tembus Rp1.889.000 per Gram, Ini Rinciannya
4 jam yang lalu
Perang Dagang AS-China,...
Perang Dagang AS-China, Siapa yang Bakal Menang dan Berakhir Tumbang?
4 jam yang lalu
Infografis
Demo Menentang Presiden...
Demo Menentang Presiden AS Donald Trump Digelar di Penjuru Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved