RI-Australia perkuat perdagangan bilateral

Minggu, 14 Oktober 2012 - 14:30 WIB
RI-Australia perkuat perdagangan bilateral
RI-Australia perkuat perdagangan bilateral
A A A
Sindonews.com - Dalam kunjungannya ke Canberra, Australia, Jumat 12 Otober 2012 lalu, Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan berupaya menyelesaikan berbagai isu perdagangan antara Indonesia dan Australia. Pada pertemuan tingkat menteri ini, Indonesia menyampaikan beberapa isu perdagangan yang menjadi perhatian kedua negara, antara lain illegal logging prohibition bill dan tobacco plain packaging bill yang dapat berdampak negatif terhadap Indonesia.

Dia mengungkapkan, pembahasan kedua bill tersebut dalam forum bilateral ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang memuaskan kedua negara dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Australia.

“Indonesia dan Australia akan mengoptimalkan forum-forum bilateral untuk menyelesaikan isu-isu perdagangan kedua negara,” terangnya, usai bertemu Menteri Perdagangan Australia Craig Emerson pada Trade Ministers’ Meeting Indonesia-Australia ke-10 di Canberra, Jumat 12 Oktober 2012.

Pada kesempatan yang sama, Gita juga menyatakan apresiasinya terhadap Australia atas perkembangan akses buah manggis Indonesia ke pasar Australia. Indonesia mengharapkan hal yang sama dapat dilakukan terhadap produk buah tropis Indonesia lainnya, terutama mangga dan salak.

Dalam pertemuan ini, delegasi Australia menyampaikan beberapa hal yang menjadi perhatian mereka, salah satunya adalah isu produk sapi, dimana 10.050 ekor sapi masih tertahan di wilayah karantina Lampung dan Tangerang. Pihak Australia mengharapkan masalah ini dapat segera diselesaikan.

Selain itu Australia menyampaikan perhatiannya terhadap peraturan impor produk holtikultura di Indonesia, divestasi pelarangan ekspor bahan mentah produk tambang, dan iklim perdagangan dan investasi di Indonesia. Kedua menteri sepakat untuk menyelesaikan berbagai isu perdagangan tersebut melalui berbagai jalur komunikasi yang tersedia.

Seperti diketahui, ekspor Indonesia ke Australia selama kurun waktu 2006-2010 meningkat 8,47 persen. Ada tiga produk ekspor yang mengalami kenaikan cukup tinggi di tahun 2010, yaitu emas (termasuk plat emas dengan platinum) sebesar 27,40 persen; piranti penerima sinyal untuk televisi 52,21 persen; dan kayu 17 persen. Australia saat ini merupakan negara tujuan ekspor ke-15 besar bagi Indonesia.

Sementara itu, impor Indonesia dari Australia selama 2006-2010 juga meningkat 7,98 persen. Tiga produk impor yang juga meningkat signifikan pada 2010 adalah gandum dan meslin sebesar 20,29 persen; live bovine animals 41,93 persen; dan cotton, not corded or combed 9.99 persen. Australia adalah negara pengimpor ke-8 terbesar bagi Indonesia.

Di bidang investasi, Australia berpartisipasi di sekira 14 proyek di Indonesia dengan arus investasi sebesar sekira USD196,4 miliar pada semester pertama tahun 2010. Sebagian besar investor Australia berminat pada sektor pertambangan, konstruksi dan pendidikan. (mai)
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1972 seconds (0.1#10.140)