Omzet kosmetika 2013 diproyeksi Rp11,2 T

Selasa, 16 Oktober 2012 - 13:21 WIB
Omzet kosmetika 2013 diproyeksi Rp11,2 T
Omzet kosmetika 2013 diproyeksi Rp11,2 T
A A A
Sindonews.com - Omzet kosmetika nasional pada tahun depan diproyeksikan akan mencapai Rp11,2 triliun. Jumlah itu naik sekitar 10-15 persen dibandingkan omzet tahun ini yang juga diproyeksikan akan mencapai Rp9,76 triliun.

President Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Nuning S Barwa mengatakan, jumlah konsumen kelas menengah di Indonesia semakin meningkat, sehingga daya belinya juga semakin menguat.

Selain perempuan, lanjutnya, saat ini pria juga banyak yang membeli produk kosmetika dan produk perawatan kulit. “Perkembangan pasar lokal cukup bagus. Dulu, pria tidak tertarik membeli produk perawatan kulit yang maskulin, tapi sekarang ketertarikan mereka tinggi,” kata Nuning usai pembukaan Pameran Produk Industri Kosmetika dan Obat Tradisional di Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Menurutnya, peluang pasar kosmetika di Indonesia sangat besar, sehingga semakin banyak produk impor yang masuk ke pasar domestik. Untuk itu, kata dia, para produsen kosmetika nasional harus bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang akan terus meningkat.

Banjirnya produk kosmetika impor di pasar domestik, kata dia, bisa terjadi setelah adanya harmonisasi ASEAN. Jadi, setiap produsen kosmetika yang akan memasarkan produk harus menotifikasikan produknya terlebih dahulu kepada pemerintah di negara ASEAN tempat produk itu akan dipasarkan.

“Harmonisasi ASEAN mengakibatkan prosedur menjadi lebih mudah jadi banyak impor yang masuk. Produsen kosmetika luar negeri itu melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial, mengingat kondisi perekonomian di Eropa dan Amerika Serikat saat ini sedang lemah,” jelasnya.

Kondisi perekonomian dunia yang sedang melemah, kata dia, juga memengaruhi kinerja ekspor kosmetika Indonesia. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, nilai ekspor kosmetika Indonesia pada tahun 2010 adalah USD700 juta dan Rp3 triliun di tahun 2011. “Produsen global akhirnya bangun pabrik disini, seperti Loreal,” ucapnya.

Nuning menambahkan, saat ini yang masih menjadi tantangan di industri kosmetika nasional adalah inovasi. Para produsen kosmetika nasional, kata dia, saat ini masih belum bisa mengembangkan produknya.

Dia berharap, semakin banyak produsen bahan baku kosmetika yang hadir di dalam negeri. Pasalnya, kata dia, saat ini bahan baku kosmetika masih didominasi oleh impor.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6267 seconds (0.1#10.140)