Realisasi Transformasi KB Bukopin di 2022 Selangkah Lagi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memanfaatkan keahlian KB Kookmin Bank dalam bidang teknologi, KB Bukopin akan menjalani proses transformasi dengan membangun sistem keuangan andal berbasis pelanggan korporasi hingga UMKM. KB Bukopin melanjutkan membangun ekosistem nasabah mass affluent dengan beragam layanan produk ritel dan memanfaatkan digital banking.
Kim Jong Un, Korean Link Business Division Head KB Bukopin, mengatakan tahun ini KB Bukopin berencana untuk mengejar tujuan strategis yang berbeda dari tahun lalu.
“Dalam hal pendanaan, meskipun pertumbuhan eksternal penting, kami berencana untuk secara bersamaan mendorong pertumbuhan kualitatif yang berpusat pada profitabilitas melalui perluasan dana murah atau current account and saving account (CASA),” ujar Kim alam keterangannya, Sabtu (26/2/2022).
Dari sisi pembiayaan, KB Bukopin berencana mempromosikan kredit investasi ataupun modal kerja dengan skala besar. Perseroan akan memanfaatkan koneksi luas yang dimiliki KB Kookmin Bank dengan perusahaan besar Korea.
“Kami juga berencana untuk fokus menarik perusahaan blue-chip lokal di Indonesia, yang terhubung melalui rantai pasokan (supply chain) dengan perusahaan besar Korea. Untuk itu, produk supply chain finance yang sudah disesuaikan rencananya akan diluncurkan paling cepat pada semester kedua tahun ini,” jelasnya.
Langkah ini guna mencapai tujuan perseroan agar menjadi pilihan pertama bagi nasabah dalam mengakses institusi keuangan di Indonesia. Oleh sebab itu, transformasi terus dilakukan agar kebutuhan nasabah dapat diselesaikan dengan cepat dan akurat melalui penguatan kemampuan keuangan digital dan juga mengenalkan sistem manajemen risiko yang canggih dan efisien. Sehingga, KB Bukopin mampu mengerti dan memberikan solusi kepada nasabah.
“Selain itu, lingkungan keuangan global berubah sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir memang menjadi tantangan tersendiri dari sisi bank. Namun, jaringan luar negeri KB Financial Group yang luas dan dukungan yang kuat akan sangat membantu dalam mewujudkan visi dan misi Bank KB Bukopin dalam menjadi Bank Global,” tutur Kim.
Dalam melakukan transformasi ini, KB Bukopin mengacu pada pedoman turn Around Strategi, Yakni Transformation, Undercut Cost, Risk Manage, dan New Digital.
Perseroan akan membangun struktur keuangan yang berkelanjutan, dengan kompetensi sumber daya manusia yang berdaya saing, dan budaya perusahaan yang beretika. Melalui ketiga hal tersebut, bisnis perseroan akan tumbuh secara berkelanjutan dengan fokus pada good bank yang didukung oleh perbaikan IT infrastruktur dan digital innovation.
Selain itu perseroan telah menyediakan end- to-end business model untuk UKM yang berbasis risiko, untuk kredit korporasi akan dilakukan secara selektif melalui kredit value chain Indo-Korea disertai dengan cross selling product bank lainnya. Untuk mendukung hal tersebut perseroan tengah mengembangkan infrastruktur IT yang baru yang disebut New Generation Banking System (NGBS).
Berbagai strategi tersebut mampu mengembalikan reputasi KB Bukopin dan dipercaya oleh nasabah sebagai bank yang andal. Perseroan juga mampu meningkatkan himpunan simpanan nasabah yang signifikan dengan penurunan biaya dana.
Hal ini tecermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 9,65% year on year (yoy) dari Rp 48,49 triliun menjadi Rp53,17 triliun hingga kuartal ketiga 2021. Kendati demikian, KB Bukopin mampu menurunkan biaya dana hingga 0,8%.
Dari sisi fungsi intermediasi, KB Bukopin menyalurkan kredit senilai Rp53,17 triliun di kuartal ketiga 2021. Kinerja ini membuat aset bank naik 11,61% yoy menjadi Rp85,67 triliun di kuartal ketiga 2021.
Kim Jong Un, Korean Link Business Division Head KB Bukopin, mengatakan tahun ini KB Bukopin berencana untuk mengejar tujuan strategis yang berbeda dari tahun lalu.
“Dalam hal pendanaan, meskipun pertumbuhan eksternal penting, kami berencana untuk secara bersamaan mendorong pertumbuhan kualitatif yang berpusat pada profitabilitas melalui perluasan dana murah atau current account and saving account (CASA),” ujar Kim alam keterangannya, Sabtu (26/2/2022).
Dari sisi pembiayaan, KB Bukopin berencana mempromosikan kredit investasi ataupun modal kerja dengan skala besar. Perseroan akan memanfaatkan koneksi luas yang dimiliki KB Kookmin Bank dengan perusahaan besar Korea.
“Kami juga berencana untuk fokus menarik perusahaan blue-chip lokal di Indonesia, yang terhubung melalui rantai pasokan (supply chain) dengan perusahaan besar Korea. Untuk itu, produk supply chain finance yang sudah disesuaikan rencananya akan diluncurkan paling cepat pada semester kedua tahun ini,” jelasnya.
Langkah ini guna mencapai tujuan perseroan agar menjadi pilihan pertama bagi nasabah dalam mengakses institusi keuangan di Indonesia. Oleh sebab itu, transformasi terus dilakukan agar kebutuhan nasabah dapat diselesaikan dengan cepat dan akurat melalui penguatan kemampuan keuangan digital dan juga mengenalkan sistem manajemen risiko yang canggih dan efisien. Sehingga, KB Bukopin mampu mengerti dan memberikan solusi kepada nasabah.
“Selain itu, lingkungan keuangan global berubah sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir memang menjadi tantangan tersendiri dari sisi bank. Namun, jaringan luar negeri KB Financial Group yang luas dan dukungan yang kuat akan sangat membantu dalam mewujudkan visi dan misi Bank KB Bukopin dalam menjadi Bank Global,” tutur Kim.
Dalam melakukan transformasi ini, KB Bukopin mengacu pada pedoman turn Around Strategi, Yakni Transformation, Undercut Cost, Risk Manage, dan New Digital.
Perseroan akan membangun struktur keuangan yang berkelanjutan, dengan kompetensi sumber daya manusia yang berdaya saing, dan budaya perusahaan yang beretika. Melalui ketiga hal tersebut, bisnis perseroan akan tumbuh secara berkelanjutan dengan fokus pada good bank yang didukung oleh perbaikan IT infrastruktur dan digital innovation.
Selain itu perseroan telah menyediakan end- to-end business model untuk UKM yang berbasis risiko, untuk kredit korporasi akan dilakukan secara selektif melalui kredit value chain Indo-Korea disertai dengan cross selling product bank lainnya. Untuk mendukung hal tersebut perseroan tengah mengembangkan infrastruktur IT yang baru yang disebut New Generation Banking System (NGBS).
Berbagai strategi tersebut mampu mengembalikan reputasi KB Bukopin dan dipercaya oleh nasabah sebagai bank yang andal. Perseroan juga mampu meningkatkan himpunan simpanan nasabah yang signifikan dengan penurunan biaya dana.
Hal ini tecermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 9,65% year on year (yoy) dari Rp 48,49 triliun menjadi Rp53,17 triliun hingga kuartal ketiga 2021. Kendati demikian, KB Bukopin mampu menurunkan biaya dana hingga 0,8%.
Dari sisi fungsi intermediasi, KB Bukopin menyalurkan kredit senilai Rp53,17 triliun di kuartal ketiga 2021. Kinerja ini membuat aset bank naik 11,61% yoy menjadi Rp85,67 triliun di kuartal ketiga 2021.
(uka)