Jawara Tradefest Berbagi Tips Main Saham, Ada Nenek 67 Tahun Hingga Pedagang Ikan Asin

Sabtu, 26 Februari 2022 - 15:25 WIB
loading...
Jawara Tradefest Berbagi Tips Main Saham, Ada Nenek 67 Tahun Hingga Pedagang Ikan Asin
Ilustrasi foto/pexels/mikhail nilov
A A A
JAKARTA - Para pemenang kompetisi saham yang datang dari berbagai latar belakang ini membuktikan bahwa siapapun bisa bermain saham asalkan mau belajar, cermat dalam menganalisa dan konsisten.

Bagi sebagian besar orang, bermain saham tampak tak mudah dan penuh risiko. Untuk itu, lima pemenang kompetisi Tradefest by Ternak Uang yang digelar sejak akhir tahun lalu membagikan kiat sukses bermain saham.

Menariknya, mereka bahkan bukan dari kalangan pemain saham profesional. Dengan latar belakang beragam, langkah-langkah mereka dalam mendulang cuan dari saham pun bervariasi.

Dimulai dari William Zhang, pemenang ke-5 Tradefest by Ternak Uang. Pria asal Jakarta ini sukses meraih profit 65% selama mengikuti kompetisi. Bagi pria 40 tahun ini, rahasia terbesarnya selama bermain saham adalah dengan teknik swing trading.

Sebagai informasi, swing trading merupakan salah satu strategi jual beli saham dalam dunia pasar saham dimana aset yang ingin diperjualbelikan akan ditahan (hold) selama beberapa hari atau beberapa minggu lalu akan dijual pada saat harga saham tersebut mencapai nilai yang tertinggi.

"Ini karena kompetisi, ada jangka waktunya, kuncinya ada di swing trading. Saya main di dua portfolio saham. Untungnya, di Ternak Uang Academy ada kelasnya. Banyak bahas disitu," tuturnya, dikutip Sabtu (26/2/2022).



Selama berkompetisi, dia juga sempat merugi dan bahkan beberapa kali melakukan cut loss. Beruntung, angin segar mulai menghampirinya berkat pemilihan saham yang tepat.

Selanjutnya, kisah inspiratif datang dari nenek 67 tahun yang berhasil menyabet juara keempat di kompetisi Tradefest by Ternak Uang.

Dia adalah Tiniwati, wanita paruh baya asal Medan yang mempelajari saham secara otodidak. Selama berkompetisi, dia sanggup meraup profit 69% dengan modal hanya Rp2 juta.

"Beberapa tahun lalu sempat main saham, tapi lantas tidak aktif. Belajar otodidak, tanya sini tanya sana, dan baca koran agar bisa melihat tren pasar," ucapnya.

Soal strategi selama kompetisi, dia cenderung berusaha menjaga modal awal. "Kalau turun hingga 5% langsung cut loss. Jangan ragu-ragu buat cut loss. Agar tidak terulang, cari dan tentukan sektor yang tepat," jelas dia.

Menariknya, Tiniwati sama sekali bukan berasal dari kalangan profesional. Namun, semangat pantang menyerah dan terbuka dengan membuka wawasan baru sangat membantunya untuk mempelajari dunia saham.

"Saya enggak pakai tactical saham. Saya cuma perbanyak literasi saja. Baca-baca berita, tanya orang yang lebih ahli. Karena sudah ada gambaran dari literasi dan orang-orang yang saya percaya, sisanya tinggal pakai feeling,” bebernya.



Sementara itu, keberanian dan konsistensi dalam bermain saham dibuktikan oleh Rahadian Maulana, pria 27 tahun asal Surabaya yang sehari-hari mengelola restoran. Dia merupakan juara 3 kompetisi Tradefest by Ternak Uang yang berhasil mengantongi hadiah uang tunai Rp125 juta.

Selama berkompetisi, Rahadian meraup cuan hingga 160% dari modal awal yang hanya Rp1 juta. Dia pun tidak pelit membagikan resep bisnisnya kala bermain saham.

"Menghargai modal kecil, manfaatkan momen yang lagi ramai di pasar, lalu wait and see, dan top up di saat yang tepat," urai Rahadian.

Lantaran jangka waktu kompetisi yang pendek, dia mengaku hanya menaruh investasi di satu portfolio saham saja. Selama mengikuti kompetisi trading ini, kendala terbesar yang dihadapinya berasal dari pemikiran dirinya sendiri.

Berlanjut ke posisi runner-up Tradingfest by Ternak Uang, ada Edwin Santoso, pria 29 tahun asal Surabaya yang berprofesi sebagai penulis. Hanya dengan modal Rp1 juta, dia bisa menghasilkan profit di atas 200%.

"Mungkin, saya bisa mengidentifikasi berbagai kesempatan trading yang sulit atau tidak bisa dilihat dari orang lain," papar penulis buku-buku investasi itu.

Menurut dia, trading saham small caps dengan analisa yang matang dan perhitungan risk/return yang memadai juga mempengaruhi kesuksesan bermain saham.

Untuk pemain yang masih awam,dia menyarankan agar memilih perusahaan yang baru saja menggelar penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

"Jujur, pilihannya ada dua. All in or nothing. Karena waktunya hanya dua bulanan, saya tidak banyak memilih portfolio, tapi all in aja di saham yang menurut saya punya potensi profitnya besar,"kata Edwin yang mengaku salut dengan Ternak Uang yang mengedukasi masyarakat agar lebih melek investasi.



Terakhir, Adi Samudra, pria yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang ikan asin, dikukuhkan sebagai jawara Tradefest by Ternak Uang setelah berhasil meraup profit hingga 500%.

Selama berkompetisi, pria asal Surakarta menggunakan metode scalping, yaitu membeli dan menjual saham dalam jangka waktu yang relatif pendek. Meski demikian, Adi menjelaskan bahwa seorang trader harus memperhatikan beberapa hal ketika menggunakan teknik scalping.

"Jadi, harus tahu dulu tren sahamnya, pahami tipikal sahamnya, lalu cari saham yang punya momentum bergerak naik. Selanjutnya lihat broksum (broker summary) agar bisa memberikan gambaran market, pahami sektor saham yang sedang ramai, serta lakukan screening saham," terang dia.

Untuk menggunakan metode ini, Adi menegaskan, seorang trader harus disiplin dengan trade plan yang telah dibuat. Jika market berbalik arah (turun), segera lakukan cut loss. "Jangan takut. Cut loss adalah cara yang dipakai untuk melindungi modal kita," tandasnya.

Sebagai catatan, Ternak Uang adalah merek dagang dari PT Ternak Uang Nusantara, perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan teknologi yang menyediakan aplikasi digital dan memungkinkan masyarakat Indonesia untuk belajar investasi secara online.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1927 seconds (0.1#10.140)