Kolaborasi Kadin dan PFN, Garap Pembiayaan Film hingga Bangun Bioskop Independen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bersinergi dengan perusahaan umum Produksi Film Negara (Perum PFN) untuk mendorong perkembangan industri film di Tanah Air.
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengatakan, kerja sama tersebut diharapkan dapat membuat industri film di Indonesia dapat tumbuh positif pasca pandemi Covid-19.
"Bagaimana kita membuat sinergi dan kolaborasi karena Kadin ingin menciptakan industri ini dan harapannya bisa membangun ekosistem," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (9/3/2022).
Menurut Arsjad, film Indonesia di bidang animasi cukup kuat sehingga diharapkan potensi tersebut dapat dikembangkan melalui kolaborasi dengan PFN.
"Melalui kerja sama ini kita ingin mengembangkan industri di daerah-daerah, kebetulan kadin juga sudah ada di 33 provinsi, salah satu industri yang bisa kita bangun adalah industri perfilman," imbuhnya.
Kepala Bidang Pengembangan Ekosistem Perfilman dan Animasi Kadin Indonesia Erik Hidayat menjelaskan, bentuk kerja sama yang akan dilakukan misalnya untuk mengembangkan infrastruktur film dan konten, serta platform konten.
"Selanjutnya mengembangkan layanan konten, pembiayaan film dan konten, pengembangan sumber daya manusia untuk mengembangkan ekosistem industri kreatif dan kanal-kanal distribusi bersama film dan konten," tuturnya.
Selain itu, program tersebut juga terkait kerja sama distribusi dengan membuat bioskop independen, serta membangun kolaborasi dan sinergi secara luas melalui jejaring dan ekosistem.
Direktur Utama Perum PFN Dwi Heriyanto menambahkan, pihaknya sudah resmi ditunjuk oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menjadi pembiayaan perfilman.
Dia pun berharap melalui kolaborasi dengan Kadin dapat membangun perfilman dan konten di Indonesia ini bisa berkembang. "Karena menurut kami banyak yang bisa kita lakukan untuk melakukan inovasi," tuturnya.
Dwi menyebutkan beberapa kendala yang kerap terjadi seperti rumah produksi atau production house (PH) di daerah bingung untuk mendistribusikan. "Maka kami berupaya untuk melakukan strategi, melalui kerja sama dengan berbagai pihak," tutupnya.
Lihat Juga: Forum Bisnis Indonesia–Brasil: Korporasi Indonesia dan Brasil Tanda Tangani MoU Senilai USD2,65 Miliar
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengatakan, kerja sama tersebut diharapkan dapat membuat industri film di Indonesia dapat tumbuh positif pasca pandemi Covid-19.
"Bagaimana kita membuat sinergi dan kolaborasi karena Kadin ingin menciptakan industri ini dan harapannya bisa membangun ekosistem," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (9/3/2022).
Menurut Arsjad, film Indonesia di bidang animasi cukup kuat sehingga diharapkan potensi tersebut dapat dikembangkan melalui kolaborasi dengan PFN.
"Melalui kerja sama ini kita ingin mengembangkan industri di daerah-daerah, kebetulan kadin juga sudah ada di 33 provinsi, salah satu industri yang bisa kita bangun adalah industri perfilman," imbuhnya.
Kepala Bidang Pengembangan Ekosistem Perfilman dan Animasi Kadin Indonesia Erik Hidayat menjelaskan, bentuk kerja sama yang akan dilakukan misalnya untuk mengembangkan infrastruktur film dan konten, serta platform konten.
"Selanjutnya mengembangkan layanan konten, pembiayaan film dan konten, pengembangan sumber daya manusia untuk mengembangkan ekosistem industri kreatif dan kanal-kanal distribusi bersama film dan konten," tuturnya.
Selain itu, program tersebut juga terkait kerja sama distribusi dengan membuat bioskop independen, serta membangun kolaborasi dan sinergi secara luas melalui jejaring dan ekosistem.
Direktur Utama Perum PFN Dwi Heriyanto menambahkan, pihaknya sudah resmi ditunjuk oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menjadi pembiayaan perfilman.
Dia pun berharap melalui kolaborasi dengan Kadin dapat membangun perfilman dan konten di Indonesia ini bisa berkembang. "Karena menurut kami banyak yang bisa kita lakukan untuk melakukan inovasi," tuturnya.
Dwi menyebutkan beberapa kendala yang kerap terjadi seperti rumah produksi atau production house (PH) di daerah bingung untuk mendistribusikan. "Maka kami berupaya untuk melakukan strategi, melalui kerja sama dengan berbagai pihak," tutupnya.
Lihat Juga: Forum Bisnis Indonesia–Brasil: Korporasi Indonesia dan Brasil Tanda Tangani MoU Senilai USD2,65 Miliar
(ind)