PIM-1 Hidup Kembali Bakal Dongkrak Kapasitas Produksi Pupuk Nasional

Selasa, 15 Maret 2022 - 03:37 WIB
loading...
PIM-1 Hidup Kembali Bakal Dongkrak Kapasitas Produksi Pupuk Nasional
Reaktivasi pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) yakni pabrik PIM-1 sebagai upaya peningkatan kapasitas produksi pupuk nasional mendapatkan dukungan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung program reaktivasi pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) yakni pabrik PIM-1 sebagai upaya peningkatan kapasitas produksi pupuk nasional . SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, reaktivasi tersebut tidak mungkin terlaksana tanpa dukungan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas.

"Kementerian ESDM sudah menyiapkan pasokan LNG untuk melancarkan reaktivasi PIM-1. Pabrik ini sudah 10 tahun lebih mati, dan akhirnya pada bulan Februari lalu pabrik ini bisa dihidupkan kembali. Ini tentunya sebuah usaha yang luar biasa, apalagi di saat terjadinya krisis energi dunia yang mana tentunya ada sektor lain yang menjadi prioritas kebutuhan energi," kata Wijaya di Jakarta, Senin (14/3/2022).



Dia menambahkan, agar PIM-1 bisa terus beroperasi ke depannya dibutuhkan pasokan gas yang cukup dan Pupuk Indonesia maupun PIM terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM.

“Pihak ESDM sudah mengupayakan kargo LNG agar PIM-1 bisa hidup kembali. Hal ini kami sadari butuh proses dan perlu waktu, tapi kami sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan kepada industri pupuk sehingga kami bisa mengoperasikan lagi PIM-1," lanjut Wijaya seraya menambahkan, pemerintah sudah mengalokasikan lima kargo LNG untuk pengoperasian PIM-1 tersebut.

PT PIM sendiri saat ini mengoperasikan dua pabrik urea, yaitu PIM-1 dan PIM-2. Produsen pupuk yang berbasis di Lhoksemauwe ini berhasil melakukan reaktivasi pabrik amoniak PIM-1 pada akhir Januari lalu, yang dilanjutkan dengan hidupnya lagi pabrik urea pada awal Februari.



Pabrik ini mempunyai kapasitas produksi 570.000 ton per tahun dan sempat tidak beroperasi selama 10 tahun, karena kendala pasokan gas dan faktor teknis lainnya. “Dengan beroperasinya pabrik ini, kami sebagai holding optimis PT PIM akan dapat memenuhi target produksinya," ucap Wijaya.

Saat ini, PIM-1 sendiri kembali dimatikan sementara untuk melanjutkan proses perbaikan dan perawatan sambil menunggu kargo LNG berikutnya.

Wijaya mengungkapkan, selain PIM-1, PT PIM juga mempunyai pabrik PIM-2 yang saat ini beroperasi lancar dengan pasokan gas yang memadai. “Jadi operasional pabrik berjalan baik dan pasokan pupuk untuk wilayah tanggung jawab PT PIM tetap terjaga dengan jumlah stok yang cukup," pungkasnya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1804 seconds (0.1#10.140)