Pemkot Surabaya kebut lelang proyek penting

Minggu, 03 Februari 2013 - 18:22 WIB
Pemkot Surabaya kebut lelang proyek penting
Pemkot Surabaya kebut lelang proyek penting
A A A
Sindonews.com - Gagalnya pelaksanaan proyek-proyek penting di tahun 2012 menjadi kerugian bagi Pemkot Surabaya. Mereka mulai ngebut mengelar lelang yang dilakukan.

Bahkan, untuk pelaksanaan yang ideal dan tepat waktu, pemkot mematok semua lelang akan berakhir pada April mendatang. Dengan target itu maka pelaksanaan proyek bisa langsung dikerjakan pada triwulan pertama 2013.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji menuturkan, semua persiapan sudah dilakukan. Lelang sendiri tak perlu menunggu lama untuk segara dilakukan. “Saat ini sudah bisa dilangsungkan, ini memang dikebut untuk mengejar waktu,”
ujar Agus di Surabaya, Minggu (3/2/2013).

Mantan Kabag Bina Program itu melanjutkan, kalau sebagian besar lelang sudah dilakukan pada triwulan pertama, maka sisa lelang yang gagal tak begitu banyak jumlahnya. Lelang ulang sendiri bisa dilakukan pada triwulan kedua.

Dengan cara itu, lanjutnya, maka pekerjaan proyek-proyek yang dilakukan tak akan mangkrak. Bahkan, pihaknya tak perlu lagi mengerjakan proyek setelah terjadi perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD.

“Kalau proyek-proyek dikerjakan setekah PAK APBD jelas buruk hasilnya. Lihat saja waktunya mepet seperti itu, hasilnya jelas tak maksimal,” katanya.

Agus sendiri lebih yakin kalau pelaksanaan lelang di triwulan pertama ini bisa berjalan lancar. Pasalnya, para pengembang yang gagal mengerjakan proyek di tahun 2012 sudah dikenakan blacklist. Pihaknya tak mau memakai lagi pengembang yang tak bertanggungjawab dalam pelaksanaan proyek.

“Kita lebih bisa berhati-hati. Ini sudah banyak reverensi yang didapat, jadi tak akan gagal,” jelasnya.

Salah satu proyek yang akan segera dilelang dan ditunggu oleh warga Surabaya adalah revitalisasi interior Balai Pemuda. Gedung bersejarah itu tinggal dipoles bagian dalam. Pihaknya pun sudah berburu pengembang yang bermutu serta memiliki jam terbang tinggi dalam merevitalisasi bangunan cagar budaya.

“Kami tak hanya mengandalkan pengembang dari Surabaya saja, tapi juga sampai ke Jakarta. Ini sedang diproses terus, bulan ini pokoknya sudah bisa dimulai kok,” tegasnya.

Terpisah, Direktur e-procurement Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa pemerintah (LKPP) Ikak G Patriastomo menuturkan, semua ini sudah menjadi kebiasaan yang terjadi tiap tahun. Sebenarnya, kondisi itu bisa diubah dengan perencanaan yang matang serta prediksi segala kemungkinan kegagalan yang akan terjadi di kemudian hari.

“Parahnya banyak proyek yang dipaksakan. Padahal waktunya jelas-jelas mepet dan tak memungkinkan untuk selesai,” ujar Ikak.

Ia melanjutkan, sebagian besar kasus yang terjadi adalah pelaksanaan proyek yang dilakukan setelah PAK APBD. Hasilnya pun bisa ditebak, banyak proyek yang tak selesai meskipun gelontoran dana untuk proyek tersebut melimpah.

“Secara waktu memang tak mungkin. Kalau PAK digedok pada November, sisa penyelesaian proyek kan hanya sebulan saja. Kalau dikerjakan proyek yang besar, waktu sebulan tak akan mencukupi,” ungkapnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6033 seconds (0.1#10.140)