Transformasi Digital dengan Modernisasi Platform Jadi Andalan Tingkatkan Kinerja Perusahaan

Jum'at, 18 Maret 2022 - 17:24 WIB
loading...
Transformasi Digital...
Transformasi digital bisa meningkatkan kinerja perusahaan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Di era digital seperti sekarang ini, seluruh perusahaan dituntut melakukan transformasi digital . Proses ini makin dipercepat dengan adanya pandemi Covid-19 yang telah mengakselerasi seluruh sektor untuk segera bertransformasi.



Azis Sidqi Deputy EVP Divisi Enterprise Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengatakan, salah satu proses transformasi yang sangat dibutuhkan oleh seluruh perusahaan saat ini adalah melakukan modernisasi platform. Tujuannya agar perusahaan semakin memiliki daya saing sehingga akan meningkatkan performance bisnis perusahaan.

“Transformasi platform penting dilakukan mengingat ancaman dunia maya sungguh luar biasa sehingga perusahaan membutuhkan jaringan dan keamanan yang terintegrasi, baik kantor pusat, cabang di lokasi manapun sehingga internet bisa diakses dimana pun dan kapan pun,” kata Aziz, dalam keterangannya, Jumat (18/3/2022).

Azis juga memaparkan bahwa untuk mengakomodasi kebutuhan di era digital dan membuat perusahaan semakin dinamis diperlukan teknologi mumpuni yang mampu mendukung modernisasi platform. Salah satunya adalah teknologi SD-WAN (Software-Defined Wide Area Network) yang memiliki solusi jaringan yang lincah, fleksibel, terukur, konsisten dan aman dalam operasionalnya.

“Teknologi SD-WAN juga memudahkan, menyederhanakan pengelolaan konektivitas jarak jauh melalui aplikasi real-time dengan biaya yang lebih efisien. Telkom melalui salah satu anak perusahaannya yang memiliki portofolio SD-WAN memberikan layanan Total Managed SD-WAN services. Ini merupakan satu-satunya di Indonesia,” ujarnya.

Sementara Ahmad Hartono, Presiden Direktur Digiserve, menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelaku industri melalui penyediaan layanan IT service terkait termasuk layanan SD-WAN. Komitmen ini dibuktikan dengan keunggulan SDM Digiserve karena saat ini telah memiliki 205 sertifikasi internasional, sehingga mendukung kualitas portfolio bisnis dan layanan Digiserve.

SDM yang mumpuni ini untuk mengakomodasi pasar enterprise yang terus tumbuh. Tahun 2022, pasar enterprise mencapai Rp111 triliun. Sedangkan market SD-WAN terus tumbuh dalam 5 tahun terakhir dan di tahun 2022 diperkirakan nilai market SD-WAN mencapai Rp500 miliar dengan CAGR 25,6%.

“Pertumbuhan pasar ini sejalan dengan semakin masifnya proses transformasi digital di Indonesia. Enterprises di Indonesia juga akan semakin masif dengan implementasi Digital Connected Ecosystem. Ini juga sejalan dengan salah satu strategy Telkom Group dalam meningkatkan dan memodernisasi layanan connectivity sehingga mendukung bisnis, operasional kepada customer menjadi lebih agile dan lean,” ujarnya.



Tingginya kebutuhan akan platform yang modern ini, telah diprediksi oleh IDC. Hal ini didorong oleh semakin meningkatnya ancaman di dunia maya dan kebutuhan akan fungsionalitas baru. IDC memperkirakan, hingga 65% organisasi akan secara agresif memodernisasi sistem lama mereka dengan melakukan investasi platform teknologi baru yang lebih ekstensif hingga tahun 2023.

Mevira Munindra, Country Manager IDC Indonesia, mengatakan bahwa pada tahun 2023, 1 dari 3 perusahaan akan menghasilkan lebih dari 30% pendapatan mereka dari produk dan layanan digital. Ini merupakan peningkatan dibandingkan 1 dari 5 perusahaan pada tahun 2020 (Sumber: IDC ASEAN FutureScape 2022).

Prediksi IDC lainnya bahwa pada 2022 ekonomi digital akan menjadi arus utama. Setidaknya 65% PDB Asia/Pasifik berasal dari produk dan layanan digital. Ini memperlihatkan bahwa ada titik terang pemulihan (recovery horizons) di tengah pandemi yang masih berlangsung, khususnya dalam sektor ekonomi.

Berdasarkan data IDC Black Book, 2021, belanja ICT perusahaan di Indonesia diperkirakan mencapai Rp123 Triliun pada 2022, tumbuh 6,8% dibandingkan tahun 2021. Diperkirakan juga dalam 5 tahun ke depan, pasar akan tumbuh sebesar 9,2% (CAGR 2020-2025) yang mencapai Rp159 triliun, didorong oleh services dan software sejalan dengan transformasi digital dalam organisasi.

“Sekitar 90% perusahaan Indonesia mengharapkan setidaknya memiliki pengeluaran TI yang sama dengan tahun lalu di mana sebagian besar pengeluaran teknologi difokuskan pada cloud, analytics, security and productivity/communication apps, connectivity solution,” jelas Mevira.

Onno W. Purbo, Indonesia IT Expert, membenarkan bahwa teknologi SD-WAN merupakan solusi bagi perusahaan agar lebih agile. Perusahaan bisa berinvestasi dengan cara membeli yang kemudian dikelola sendiri.

“Tentu ini akan menjadi PR tersendiri bagi perusahaan. Namun, bagi mereka yang tidak mau repot, pasti mempercayakan pengelolaannya kepada vendor. Mereka tahunya beres, terkelola dengan baik dan lebih terjamin keamanannya,” ujarnya.



Layanan SDWAN ini berpotensi untuk diimplementasi oleh industri unggulan yaitu perbankan dan layanan keuangan, kemudian sektor manufacturing, retail and distribution selanjutnya adalah sektor pemerintahan berupa E-Government atau digital government dan terakhir sektor resources atau sumber daya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1281 seconds (0.1#10.140)