Tebak-tebak Buah Manggis: Lebih Besar Ekspor Pisang atau Manggis? Ini Jawaban Wapres

Rabu, 30 Maret 2022 - 13:35 WIB
loading...
Tebak-tebak Buah Manggis: Lebih Besar Ekspor Pisang atau Manggis? Ini Jawaban Wapres
Wapres Maruf Amin saat panen pisang di Jawa Timur. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan ekspor pisang mencapai 5.500 ton per Mei 2021, mengingat produksi pisang Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, pada tahun 2020 produksi pisang mencapai lebih dari 8 juta ton.

Baca Juga: Ultah ke-77, Wapres Ma'ruf Amin Kaget Dapat Ucapan Selamat dari Pilot

“Sementara, volume ekspor pisang mencapai 5.500 ton per Mei 2021. Ini terbesar kedua setelah ekspor buah manggis. Jadi kita pertama manggis, nomor dua itu pisang,” ungkap Wapres saat menghadiri panen perdana pisang cavendish dalam rangka program pengembangan hortikultura berorientasi ekspor di Desa Pulung, Kabupaten Ponorogo, Rabu (30/3/2022).

Maruf menambahkan, Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan penghasil pisang terbesar di Indonesia. “Jawa Timur tahun 2020 adalah penghasil pisang terbesar di Indonesia, dengan total lebih dari 2,6 juta ton atau sebesar 32% dari produksi pisang nasional,”.

Wapres pun menyambut baik upaya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang menginisiasi Program Pengembangan Hortikultura untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah. “Semoga upaya ini menjadi jembatan untuk meningkatkan ekspor dan kesejahteraan para petani pisang,” paparnya.



Menurutnya, program itu bisa berhasil berkat dukungan mitra usaha tani. Kehadiran mitra terbukti meningkatkan penghasilan petani.

"Sebagai contoh, tadi disebut oleh Pak Sekretaris Menteri, di Kabupaten Tanggamus program ini telah meningkatkan pendapatan petani pisang hingga 4,1 juta per hektar per program,” kata Wapres.

Pola kemitraan di sektor pertanian sangat penting untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga menggerakkan sumber daya pedesaan untuk menghasilkan produk yang berdaya saing.



“Bagi petani, kemitraan dapat mengatasi masalah pembiayaan usaha pertanian, memperbaiki kualitas produk, dan meningkatkan akses pasar bagi produk yang dihasilkannya. Sementara itu, perusahaan juga akan memperoleh persediaan bahan baku yang berkualitas,” papar Wapres.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1903 seconds (0.1#10.140)