Minggu depan, pertemuan IV HLP akan digelar di Bali

Selasa, 19 Maret 2013 - 13:34 WIB
Minggu depan, pertemuan IV HLP akan digelar di Bali
Minggu depan, pertemuan IV HLP akan digelar di Bali
A A A
Sindonews.com - Pertemuan keempat High-Level Panel (HLP) of Eminent Persons on Post-2015 Development Agenda akan digelar di Nusa Dua, Bali, 25-27 Maret mendatang.

Pertemuan HLP atau panel tingkat tinggi ini rencananya akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf selaku ketua bersama (co-chairs) HLP itu, disamping tokoh-tokoh terkemuka dunia lainnya yang mewakili pemerintah, dunia usaha, dan kalangan masyarakat sipil. Sementara Perdana Menteri Inggris David Cameron selaku salah satu co-chairs berhalangan hadir.

Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan, pertemuan di Bali akan membahas aspek-aspek global dari perumusan sasaran pembangunan pasca-2015. Pembahasan akan difokuskan pada isu kemitraan global dan perangkat-perangkat implementasi agenda pembangunan baru.

“Pembahasan di Bali sejatinya merupakan mata rangkaian dari serangkaian pembahasan Panel Tingkat Tinggi sebelumnya,” kata Teuku Faizasyah seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Selasa (19/3/2013).

Dalam pertemuan pertama di New York pada September 2012 telah dibahas elemen-elemen pokok yang perlu diangkat dalam agenda pembangunan pasca-2015. Selanjutnya dalam pertemuan di London pada November 2012 telah dibahas masalah kemisikinan di tingkat individual dan rumah tangga, sementara dalam pertemuan di Monrovia pada Januari 2013 telah dibahas faktor-faktor utama di tingkat nasional yang mendukung kesejahteraan yang berkelanjutan (sustained prosperity).

Dalam pertemuan di Monrovia, SBY telah mengidentifikasi adanya tiga kelompok pemikiran terkait tindak lanjut komitmen MDGs. Pertama adalah mengadopsi MDGs sbegaimana yang ada dengan memperkuatnya. Kedua, melanjutkan sasaran MDGs dan mengidentifikasi target-target baru. Dan ketiga, menyusun target pembangunan baru untuk agenda pasca-2015.

Terlepas dari ketiga pemikiran yang berkembang ini, menurut Faizasyah, Presiden SBY berpandangan bahwa MDGs telah banyak membawa kemanfaatan, dan oleh karena itu apa yang telah dicapai selama ini perlu dilanjutkan dan diperkuat. Dimana bila dianggap perlu, dapat ditambahkan beberapa target pembangunan baru.

Menurut Faizasyah, pada setiap kesempatan pertemuan tersebut Presiden SBY selalu menggarisbawahi arti penting agenda pembangunan pasca-2015 dalam memperhatikan suatu pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan (sustainable growth with equity).

Secara khusus, kata Teuku Faizasyah, Presiden SBY menyatakan, “Agenda ini harus menggarisbawahi tantangan-tantangan yang dihadapi untuk memenuhi kebutuhan 9 miliar penduduk dunia, itu berarti memperhatikan kebutuhan pangan yang makin meningkat, energi, lapangan pekerjaan, infrastruktur, dan lingkungan.”

Faizasyah memperkirakan, HLP kali ini juga akan memunculkan Komunike Bali yang akan mencerminkan jalannya pembahasan pertemuan dan langkah-langkah bagi pencapaian agenda pembangunan pasca-2015.

"Hasil akhir dari Panel Tingkat Tinggi akan disampaikan ke Sekjen PBB pada akhir Mei 2013 mendatang, dan selanjutnya dibahas dalam forum Majelis Umum PBB," pungkasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6073 seconds (0.1#10.140)