Forum TIIWG G20 Sepakati Pemulihan Ekonomi Global Secara Merata

Jum'at, 01 April 2022 - 15:02 WIB
loading...
Forum TIIWG G20 Sepakati Pemulihan Ekonomi Global Secara Merata
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita berharap isu industri selalu jadi pembahasan dalam pertemuan G20. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Hari ke-2 penyelenggaraan Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) dalam agenda Presidensi G20 Indonesia menyimpulkan, keselarasan kebijakan perdagangan, investasi, dan industri penting untuk mencapai sustainable development goals (SDGs) 2030. Pertemuan ini juga sekaligus menyepakati pemulihan ekonomi global secara merata, baik negara maju maupun berkembang.



Pada pertemuan TIIWG kali ini juga untuk pertama kalinya dalam sejarah G20, isu industri dibahas dalam working group. “Kesuksesan pertemuan pertama TIIWG yang dilaksanakan di Solo secara substansi maupun pelaksanaan kami harap bisa dilanjutkan oleh negara-negara yang memegang Presidensi G20 berikutnya. Sehingga, dapat terus menjadikan isu industri sebagai pembahasan khusus,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Solo, Kamis (31/3/2022).

Dalam pertemuan tersebut, sidang membahas tiga dari enam isu prioritas TIWWG, meliputi The Role of Multilateral Trading System to Strengthen the Achievement of SDGs, Digital Trade and Sustainable Global Value Chains (GVCs), serta Sustainable and Inclusive Industrialization via Industry 4.0.

Sementara itu, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto menyampaikan, dalam pembahasan isu Sustainable and Inclusive Industrialization via Industry 4.0, terdapat beberapa pandangan dari negara-negara mengenai peran industri, bersama perdagangan dan investasi, untuk membantu peningkatan produktivitas.

“Kapasitas untuk mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi tinggi adalah persyaratan utama dalam penerapan industri 4.0. Hal ini juga membutuhkan transfer teknologi dan investasi infrastruktur digital,” jelas Eko.

Sementara itu dalam kesimpulan ketiga, untuk menghadapi tantangan dalam penerapan industri 4.0, anggota G20 direkomendasikan untuk menjembatani kesenjangan digital melalui skilling, reskilling, dan upskilling, serta mendorong kesetaraan pada aspek digital.



“Pembangunan dan implementasi industri 4.0 harus inklusif dan memastikan tidak ada yang tertinggal, dan semua ekonomi memperoleh manfaat dari pembangunannya,” ujar Eko.

Dalam ajang TIIWG G20 itu, Kemenperin juga menampilkan berbagai produk industri furnitur yang berkelanjutan kepada para delegasi. Produk furnitur yang dipamerkan ini menunjukkan bahwa industri di tanah air menggunakan bahan baku yang memenuhi aspek legalitas dan ramah lingkungan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2007 seconds (0.1#10.140)