Wamenparekraf: Transformasi Digital Kunci Ketahanan Usaha di Tengah Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengatakan bahwa transformasi digital menjadi kunci ketahanan banyak usaha di Indonesia selama pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkannya dalam webinar The Forum, dengan tema Indonesia 2045: Digital Transformation and Economic Development yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia Melbourne University, Jumat (1/4/2022).
"Potensi ekonomi digital di Tanah Air juga sangatlah besar, sehingga generasi muda Indonesia harus bisa memanfaatkan hal ini," kata Angela.
Angela menjelaskan, berdasarkan hasil riset Google, Bain & Company pada Laporan e-Conomy South East Asia 2021, menyebutkan ada empat perkembangan positif terkait ekonomi digital Indonesia selama 2020 dan paruh pertama 2021. Keempatnya adalah peningkatan sebanyak 21 juta konsumen digital baru, nilai GMV (nilai barang dagangan kotor/gross merchandise value) di Indonesia diperkirakan mencapai USD70 miliar, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 49%. Lalu, ada 28% pelaku usaha di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan bertahan selama pandemi jika bukan karena platform digital, dan Indonesia adalah tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara.
Karena itu, Wamenparekraf mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk ikut berperan aktif menumbuhkan potensi ekonomi digital di Indonesia. Angela menambahkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memprediksi bahwa ekonomi digital Indonesia akan tumbuh menjadi Rp4.531 triliun pada tahun 2030 dengan sektor e-commerce menjadi pendorong utama. Dengan demikian, imbuh dia, pemahaman mengenai ekonomi digital dan peluangnya perlu disebarluaskan kepada generasi muda Indonesia agar bisa berperan aktif dan mengambil bagian dari potensi pertumbuhan ekonomi digital ini.
"Mulai dari pengenalan akan permodalan jenis baru seperti fintech, hypertargeting atau marketing yang customized, dan penggunaan analisis big data yang bisa memberikan insight market yang lebih produktif dan efisien. Lalu ada pula penggunaan IoT untuk meng-collect data, cloud dan blockchain technology, NFTs, serta metaverse dan lain sebagainya, yang saya yakin tidak asing di telinga kalian semua," katanya.
Angela mengungkapkan tantangan ke depan adalah bagaimana generasi muda bisa memaksimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas serta melahirkan inovasi baru untuk memecahkan isu-isu sosial bagi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di mana, pemerintah menaruh perhatian yang besar telah diberikan terhadap perkembangan ekonomi digital di Tanah Air.
"Presiden Joko Widodo secara tegas menyatakan bahwa kedaulatan dan kemandirian digital harus menjadi prinsip penting dalam transformasi digital. Untuk mewujudkan agenda transformasi digital Indonesia, Pemerintah telah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 untuk mempercepat dan meningkatkan pemanfaatan serta pengembangan teknologi," kata Angela.
Angela menegaskan, Kemenparekraf memberikan pendukungan untuk mengembangkan SDM dengan program upskilling, reskilling, sertifikasi, dan entrepreneurship di sektor parekraf yang terfokus pada human-centered society yang berbasis teknologi, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelaku parekraf di Indonesia.
Selain itu, Kemenparekraf secara konsisten juga melakukan program onboarding dan pendampingan usaha masuk ke platform digital, serta pelatihan manajemen bisnis, fasilitasi akses permodalan, pemasaran, events, dan fasilitasi perlindungan HKI.
"Potensi ekonomi digital di Tanah Air juga sangatlah besar, sehingga generasi muda Indonesia harus bisa memanfaatkan hal ini," kata Angela.
Angela menjelaskan, berdasarkan hasil riset Google, Bain & Company pada Laporan e-Conomy South East Asia 2021, menyebutkan ada empat perkembangan positif terkait ekonomi digital Indonesia selama 2020 dan paruh pertama 2021. Keempatnya adalah peningkatan sebanyak 21 juta konsumen digital baru, nilai GMV (nilai barang dagangan kotor/gross merchandise value) di Indonesia diperkirakan mencapai USD70 miliar, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 49%. Lalu, ada 28% pelaku usaha di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan bertahan selama pandemi jika bukan karena platform digital, dan Indonesia adalah tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara.
Karena itu, Wamenparekraf mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk ikut berperan aktif menumbuhkan potensi ekonomi digital di Indonesia. Angela menambahkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memprediksi bahwa ekonomi digital Indonesia akan tumbuh menjadi Rp4.531 triliun pada tahun 2030 dengan sektor e-commerce menjadi pendorong utama. Dengan demikian, imbuh dia, pemahaman mengenai ekonomi digital dan peluangnya perlu disebarluaskan kepada generasi muda Indonesia agar bisa berperan aktif dan mengambil bagian dari potensi pertumbuhan ekonomi digital ini.
"Mulai dari pengenalan akan permodalan jenis baru seperti fintech, hypertargeting atau marketing yang customized, dan penggunaan analisis big data yang bisa memberikan insight market yang lebih produktif dan efisien. Lalu ada pula penggunaan IoT untuk meng-collect data, cloud dan blockchain technology, NFTs, serta metaverse dan lain sebagainya, yang saya yakin tidak asing di telinga kalian semua," katanya.
Angela mengungkapkan tantangan ke depan adalah bagaimana generasi muda bisa memaksimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas serta melahirkan inovasi baru untuk memecahkan isu-isu sosial bagi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di mana, pemerintah menaruh perhatian yang besar telah diberikan terhadap perkembangan ekonomi digital di Tanah Air.
"Presiden Joko Widodo secara tegas menyatakan bahwa kedaulatan dan kemandirian digital harus menjadi prinsip penting dalam transformasi digital. Untuk mewujudkan agenda transformasi digital Indonesia, Pemerintah telah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 untuk mempercepat dan meningkatkan pemanfaatan serta pengembangan teknologi," kata Angela.
Angela menegaskan, Kemenparekraf memberikan pendukungan untuk mengembangkan SDM dengan program upskilling, reskilling, sertifikasi, dan entrepreneurship di sektor parekraf yang terfokus pada human-centered society yang berbasis teknologi, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelaku parekraf di Indonesia.
Selain itu, Kemenparekraf secara konsisten juga melakukan program onboarding dan pendampingan usaha masuk ke platform digital, serta pelatihan manajemen bisnis, fasilitasi akses permodalan, pemasaran, events, dan fasilitasi perlindungan HKI.
(fai)