Upaya Memicu Munculnya Para Pemimpin Milenial

Rabu, 27 April 2022 - 21:54 WIB
loading...
Upaya Memicu Munculnya Para Pemimpin Milenial
Pemimpin milenial sangat dinantikan perannnya di sebuah perusahaan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Berdasarkan prediksi Bappenas, Indonesia akan mendapat bonus demografi pada periode 2030-2040. Oleh karena itu, peran generasi muda , terutama mereka yang berusia di bawah 40 tahun menjadi krusial di era digital.



Saat ini Kementerian BUMN sangat mendorong peran generasi muda atau milenial di level kepemimpinan perusahaan BUMN. Tiap BUMN didorong untuk mengisi talent pool-nya dengan figur-figur calon pemimpin dari generasi muda, dan juga pemimpin wanita.

Menjawab kebutuhan itu, SWA dan PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan BUMN Muda, menggelar program “Indonesia Young Business Leaders Award” (IYBLA). Program kompetisi yang dimulai sejak 2021, tahun ini telah memasuki perhelatan kedua.

“Program IYBLA dihadirkan untuk memicu munculnya para pemimpin muda potensial serta mendorong kesiapan mereka dalam talent pool bisnis nasional. Program ini juga sebagai bentuk apresiasi atau rekognisi kepada kader pemimpin muda bisnis yang potensial dan berprestasi,” kata Kemal E. Gani, Group Chief SWA.

Program IYBLA mengundang para profesional muda level manager yang berusia tak lebih dari 35 tahun hingga CEO yang berusia tak lebih dari 40 tahun untuk ikut serta. Selain itu, program ini juga dapat diikuti oleh para entrepreneur maupun sociopreneur muda yang berusia tak lebih dari 40 tahun dan telah mengoperasikan perusahaannya lebih dari dua tahun.

Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PT PLN (Persero) Yusuf Didi Setiarto, mengatakan ada empat kategori yang dihadirkan pada program IYBLA. Pertama, kategori Young Business Entity Leader, yang ditujukan untuk para peserta yang saat ini menduduki peran kepemimpinan di unit-unit bisnis seperti pemimpin perusahaan atau anak usaha, pemimpun divisi bisnis, pemimpin wilayah/area bisnis atau kanal bisnis, factory leader, brand unit leader, dan semacamnya.

Kedua, kategori Young Business Function Leader, yang diitujukan untuk para peserta yang saat ini memimpin fungsi-fungsi bisnis di levelnya masing-masing. Fungsi-fungsi yang dimaksud, yakni Finance, Marketing, IT, Strategy & Planning, Operation, dan semacamnya.

Ketiga, kategori Young Entrepreneur Leader, yang ditujukan untuk para founder atau co-founder suatu perusahaan (minimal sudah beroperasi dua tahun) yang masih aktif berperan sebagai eksekutif level-C (sebagai CEO, COO, CIO/CTO, CMO, atau posisi level-C lainnya).



Keempat, kategori Young Sociopreneur Leader, yang diitujukan untuk para founder atau co-founder lembaga social enterprise (minimal sudah beroperasi dua tahun) yang aktif berperan sebagai eksekutif level-C (sebagai CEO, COO, CIO/CTO, CMO, atau posisi level-C lainnya).

“Dari 170 peserta tersebut, ada 33 peserta yang telah berhasil menjadi pemenang. Untuk kategori Business Function Leader, Business Entity Leader, dan Entrepreneur Leader, masing-masing ada 10 pemenang. Sedangkan kategori Sociopreneur Leader, ada tiga pemenang,” ujarnya.

Yusuf mengakui, PLN banyak mengalami tantangan menuju era yang lebih hijau atau green economy. Oleh karena itu, PLN harus berpikir keras untuk merespon situasi itu. Apalagi, saat ini pembangkit di Indonesia mayoritas berasal dari energi fosil, yang notabene tidak sejalan dengan green economy atau green vision.

“Untuk itu, PLN menyiapkan generasi mendatang yang dapat menjalankan visi-misi baru, menjadi ‘lebih hijau’ di masa yang akan datang,” terang Yusuf.

Tommy Sudjarwadi, Managing Partner Dunamis, yang juga mewakili para dewan juri, mengatakan dirinya sepakat program hasil kolaborasi antara SWA, PLN, dan BUMN Muda adalah counterculture, yakni sebuah gerakan yang bertentangan dengan mainstream.

"Kerja sama ini adalah oase yang luar biasa, di tengah stigma milenial, yang dikenal manja, tidak fokus, dan mudah pindah kerja. Inisiatif ini mampu mengimbangi stigma negatif milenial. Artinya, di balik stigma negatif, ada prestasi yang luar biasa dari milenial,” kata Tommy.

Pada kesempatan yang sama, Arga M. Nugraha selaku Sekretaris Umum BUMN Muda, yang juga Direktur Jaringan dan Layanan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mengatakan di BRI, milenial sudah jadi mayoritas, yakni mencapai 83%. BRI juga memberikan porsi yang lebih besar bagi milenial.

"Kami punya berbagai inisiatif untuk milenial. Antara lain, inisiatif BYLI (BRILianN Young Leader indonesia). BRIlian adalah sebutan untuk para pekerja di BRI. Kami memberikan empowerment kepada mereka untuk menduduki posisi lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat,” katanya.

Gufron Syarif selaku CEO HAUS, yang juga salah satu pemenang IYBLA 2022 di kategori Young Entrepreneur Leader, bercerita, saat ingin lulus sarjana akutansi dari Universitas Padjajaran, ia tergelitik akan obrolan bersama teman-temannya, yang justru memilih ingin bekerja di perusahaan multinasoional maupun asing.



“Hal itu menggelitik saya, mengapa kita di Indonesia, ingin berkarya di perusahaan asing. Mengapa kita tidak bikin perusahaan sendiri yang bisa berkompetisi dengan perusahaan asing,” ucapnya.

Itulah yang mendorong Gufron harus melakukan sesuatu untuk membuktikan diri bahwa anak muda di Indonesia bisa menjadi pemain di negeri sendiri, dengan mambangun perusahaan yang besar dan membanggakan, bahkan bisa bersaing scara sehat dengan perusahaan asing.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2888 seconds (0.1#10.140)