Mentan Apresiasi Pupuk Indonesia yang Dorong Kenaikan Sektor Pertanian

Selasa, 10 Mei 2022 - 18:20 WIB
loading...
Mentan Apresiasi Pupuk...
Berkat ketersediaan pupuk, sektor pertanian mengalami peningkatan. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi kontribusi PT Pupuk Indonesia dalam peningkatan sektor pertanian . Menurutnya, Pupuk Indonesia berhasil menjamin ketersediaan pupuk yang dibutuhkan sektor pertanian.



Mentan menyatakan bahwa sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor yang berhasil tumbuh di tengah pandemi Covid-19.

"Dua tahun terakhir ini memang saya mau kasih data, dari dua tahun turbulence tidak ada data yang naik, hanya satu sektor saja, ini data BPS yang naik hanya pertanian, kenapa? Karena adanya pupuk Petrokimia yang tumbuh," kata pria yang akrab disapa SYL, dalam kunjungan kerja serta halal bihalal di PT Petrokimia Gresik, Selasa (10/5/2022).

Kinerja sektor pertanian yang tumbuh di tengah pandemi, menurut Mentan, terbukti dari kinerja ekspor, baik 15,79% di tahun 2020 dan naik 38,69% di tahun 2021. Kinerja sektor pertanian juga terlihat dari data nilai tukar petani (NTP) yang sudah berada di level 109 dari target yang direncanakan dalam APBN di level 104-105.

Dengan kinerja pertanian yang tumbuh, dikatakan Mentan bahwa pemerintah berhasil memenuhi kebutuhan komoditas pangan utama seperti beras nasional. "Sudah 3 tahun tidak ada impor beras, orang bilang kalau tidak impor beras akan menjadi bencana. Ternyata enggak tuh, karena ada Pupuk Indonesia dan Petrokimia yang kerja di lapangan," kata Mentan.



Meski kinerja pertanian meningkat, Mentan mengungkapkan bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia. Tantangan tersebut mulai dari penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan, perubahan iklim yang ekstrim, hingga perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada pasokan bahan baku pupuk.

"Kita menghadapi ancaman dunia yaitu krisis yang berlapis dan semua tentang pangan. Lalu tantangan energi, fosfat jadi mahal, semua impor yang dijadikan pupuk itu bersoal, karena tiba-tiba lagi ada perang, kita banyak tergantung, kalau begitu kalau kita tidak hati-hati besok akan bersoal," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia Grup siap bermitra dengan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pupuk di tengah ancaman perang antara Rusia dengan Ukraina.

Adapun upaya yang akan dilakukan Pupuk Indonesia Grup salah satunya dengan menambah kapasitas produksi. Dia menyebut, kapasitas produksi khusus pupuk NPK saat ini masih sekitar 2,7 juta ton dan akan menambah sekitar 500 ribu ton melalui pabrik yang berada di kawasan Iskandar Muda, Aceh.

"Kami berusaha semaksimal mungkin, apa pun yang terjadi kami bersama-sama untuk menyiapkan pupuk sebanyak-banyaknya sesuai harapan Pak Menteri (Mentan)," kata Bakir.



Selain itu, Bakir juga memaparkan bahwa stok pupuk subsidi dari lini I sampai lini III secara nasional saat ini berjumlah 1,4 juta ton atau setara 137% dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. "Di lini III sendiri terdapat stok sebesar 401.106 ton, angka tersebut secara prosentase sudah 137% melebihi dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan oleh pemerintah atau cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai tiga minggu ke depan," ungkap Bakir.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2106 seconds (0.1#10.140)