Buka 1st TWG KTT G20, Menparekraf Sandiaga Uno Optimistis Sektor Parekraf Mampu Pulihkan Ekonomi Global
loading...
A
A
A
LABUAN BAJO - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membuka Tourism Working Group yang pertama secara daring pada Selasa (10/5/2022). Ia optimistis bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mampu memulihkan ekonomi secara global.
Kehadiran 1st TWG sebagai salah satu working group dari Presidensi Indonesia pada KTT G20 tahun 2022, menjadi ruang untuk bertukar gagasan, pengalaman, hingga best practice yang dilakukan oleh negara-negara G20 serta negara tamu dan lembaga internasional.
Menparekraf Sandiaga, menjelaskan bahwa pariwisata adalah sektor ekspor terbesar ketiga dalam ekonomi global. Banyak negara terutama negara-negara berkembang bergantung pada pariwisata, sebab 20% PDB (produk domestik bruto) mereka berasal dari sektor pariwisata.
"Pemulihan ekonomi global tidak terlepas dari adanya pemulihan di sektor pariwisata. Dan tentu saja, terlepas dari manfaat ekonominya yang jelas, pariwisata berfungsi sebagai platform untuk menghubungkan dan menjembatani masyarakat, menciptakan persahabatan dan koneksi yang membuat hidup kita lebih baik," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Menparekraf menyampaikan secara global jumlah wisatawan pada 2020 mengalami penurunan sebesar satu miliar orang dari tahun sebelumnya atau terjadi penurunan sekitar 74%.
Sementara itu, di tingkat nasional, dampak pandemi terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif juga luar biasa besar. Terjadi penurunan signifikan jumlah wisatawan mancanegara sebesar 75% dan wisatawan domestik sekitar 30%.
Akibatnya, mata pencaharian masyarakat terganggu sebab terdapat 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan pekerjaan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Oleh karena itu, tourism meeting ini akan membahas solusi agar 80% ekonomi dunia dapat pulih dengan peran serta negara G20, dalam menyusun kesepakatan bersama untuk pemulihan pariwisata global,” ujar Menparekraf.
"Kita dapat memenuhi tantangan masa depan dengan, pertama, melakukan pendekatan multi-pemangku kepentingan terhadap pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan. Kedua, memperkuat peran masyarakat pariwisata sebagai agent of change. Dan terakhir, merancang cara untuk memastikan pergerakan wisatawan yang aman bahkan selama pandemi," kata Menparekraf.
Baca Juga
Kehadiran 1st TWG sebagai salah satu working group dari Presidensi Indonesia pada KTT G20 tahun 2022, menjadi ruang untuk bertukar gagasan, pengalaman, hingga best practice yang dilakukan oleh negara-negara G20 serta negara tamu dan lembaga internasional.
Menparekraf Sandiaga, menjelaskan bahwa pariwisata adalah sektor ekspor terbesar ketiga dalam ekonomi global. Banyak negara terutama negara-negara berkembang bergantung pada pariwisata, sebab 20% PDB (produk domestik bruto) mereka berasal dari sektor pariwisata.
"Pemulihan ekonomi global tidak terlepas dari adanya pemulihan di sektor pariwisata. Dan tentu saja, terlepas dari manfaat ekonominya yang jelas, pariwisata berfungsi sebagai platform untuk menghubungkan dan menjembatani masyarakat, menciptakan persahabatan dan koneksi yang membuat hidup kita lebih baik," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Menparekraf menyampaikan secara global jumlah wisatawan pada 2020 mengalami penurunan sebesar satu miliar orang dari tahun sebelumnya atau terjadi penurunan sekitar 74%.
Sementara itu, di tingkat nasional, dampak pandemi terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif juga luar biasa besar. Terjadi penurunan signifikan jumlah wisatawan mancanegara sebesar 75% dan wisatawan domestik sekitar 30%.
Akibatnya, mata pencaharian masyarakat terganggu sebab terdapat 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan pekerjaan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Oleh karena itu, tourism meeting ini akan membahas solusi agar 80% ekonomi dunia dapat pulih dengan peran serta negara G20, dalam menyusun kesepakatan bersama untuk pemulihan pariwisata global,” ujar Menparekraf.
"Kita dapat memenuhi tantangan masa depan dengan, pertama, melakukan pendekatan multi-pemangku kepentingan terhadap pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan. Kedua, memperkuat peran masyarakat pariwisata sebagai agent of change. Dan terakhir, merancang cara untuk memastikan pergerakan wisatawan yang aman bahkan selama pandemi," kata Menparekraf.