Pertamina Group dan Perusahaan Migas se-Sulawesi Teken MoU Emergency Response
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pertamina Patra Niaga Sulawesi dan perusahaan migas se-Sulawesi melakukan penandatangan nota kesepahaman atau MoU terkait emergency response alias kesiapsiagaan dan penanggulangan keadaan darurat di Hotel Rinra, Kota Makassar, Kamis (19/5/2022). Kerja sama ini diinisiasi oleh Pertamina Patra Niaga Sulawesi selaku koordinator dalam sinergitas seluruh perusahaan migas se-Sulawesi.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan sebagai langkah proses menjamin kelangsungan pasokan energi yang berpotensi terjadi keadaan darurat. Olehnya itu, diperlukan sinergitas antar perusahaan untuk mempercepat penanganan resiko bisnis maupun penanggulangan keadaan darurat di masyarakat.
Manager Senior K3LL SKK Migas, Ivan Fadly Azmi, mengungkapkan diperlukan perencanaan yang baik untuk kesiapsiagaan dalam kondisi darurat guna meminimalisir resiko yang mungkin timbul, baik sosial, lingkungan maupun anggaran negara. Sehingga melalui penandatanganan MoU dirasa sangat menunjang kesiagaan pihak Pertamina dan perusahaan migas se-Sulawesi dalam keadaan darurat.
“Sebagai lembaga negara koordinator hulu migas, SKK Migas menyambut baik kerja sama ini. Harapannya seluruh pihak saling bahu membahu apabila terdapat keadaan darurat, kompetensi dan tanggung jawab masing-masing pihak harus diperhatikan sesuai kemampuan dan koridor masing-masing sehingga tidak saling tumpang tindih,” ungkap Ivan.
Senada dengan SKK Migas, Operation Senior Manager PT Donggi Senoro LNG, Johar Ahadi, yang menjadi salah satu pihak dalam MoU itu mengungkapkan, kesepakatan ini merupakan terobosan untuk penanggulangan keadaan darurat yang cepat, tepat dan tentunya berdampak positif untuk masyarakat dari sisi pemenuhan energi, resiko yang timbul maupun dampak langsung untuk masyarakat.
“Peningkatan kompetensi dan latihan bersama menjadi kunci dalam implementasi MoU ini,” ujar dia.
Sementara itu, Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi , Agus Dwi Jatmoko, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kesediaan masing-masing perusahaan untuk saling membantu dalam penanggulangan keadaan darurat yang diwujudkan dalam penandatanganan MoU ini.
“Kami merasa terhormat ditunjuk sebagai koordinator, oleh karena itu kami akan mengerahkan sumber daya personel maupun sarpras dengan maksimal dan kami harapkan perusahaan migas lain juga melakukan sebaliknya," ujar Agus.
"Melalui sinergitas ini diharapkan proses administrasi dan koordinasi dapat dipercepat untuk memaksimalkan quick response terhadap kondisi emergency, sehingga risiko keadaan darurat dapat diminimalisir," tambahnya.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan sebagai langkah proses menjamin kelangsungan pasokan energi yang berpotensi terjadi keadaan darurat. Olehnya itu, diperlukan sinergitas antar perusahaan untuk mempercepat penanganan resiko bisnis maupun penanggulangan keadaan darurat di masyarakat.
Manager Senior K3LL SKK Migas, Ivan Fadly Azmi, mengungkapkan diperlukan perencanaan yang baik untuk kesiapsiagaan dalam kondisi darurat guna meminimalisir resiko yang mungkin timbul, baik sosial, lingkungan maupun anggaran negara. Sehingga melalui penandatanganan MoU dirasa sangat menunjang kesiagaan pihak Pertamina dan perusahaan migas se-Sulawesi dalam keadaan darurat.
“Sebagai lembaga negara koordinator hulu migas, SKK Migas menyambut baik kerja sama ini. Harapannya seluruh pihak saling bahu membahu apabila terdapat keadaan darurat, kompetensi dan tanggung jawab masing-masing pihak harus diperhatikan sesuai kemampuan dan koridor masing-masing sehingga tidak saling tumpang tindih,” ungkap Ivan.
Senada dengan SKK Migas, Operation Senior Manager PT Donggi Senoro LNG, Johar Ahadi, yang menjadi salah satu pihak dalam MoU itu mengungkapkan, kesepakatan ini merupakan terobosan untuk penanggulangan keadaan darurat yang cepat, tepat dan tentunya berdampak positif untuk masyarakat dari sisi pemenuhan energi, resiko yang timbul maupun dampak langsung untuk masyarakat.
“Peningkatan kompetensi dan latihan bersama menjadi kunci dalam implementasi MoU ini,” ujar dia.
Sementara itu, Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi , Agus Dwi Jatmoko, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kesediaan masing-masing perusahaan untuk saling membantu dalam penanggulangan keadaan darurat yang diwujudkan dalam penandatanganan MoU ini.
“Kami merasa terhormat ditunjuk sebagai koordinator, oleh karena itu kami akan mengerahkan sumber daya personel maupun sarpras dengan maksimal dan kami harapkan perusahaan migas lain juga melakukan sebaliknya," ujar Agus.
"Melalui sinergitas ini diharapkan proses administrasi dan koordinasi dapat dipercepat untuk memaksimalkan quick response terhadap kondisi emergency, sehingga risiko keadaan darurat dapat diminimalisir," tambahnya.