On Stream, Proyek Jumelai PHM Diproyeksi Tambah Produksi Gas 45 MMSCFD
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) meresmikan beroperasinya (on stream) proyek pengembangan Lapangan Jumelai yang menjadi bagian dari Proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN) di Lapangan Senipah-Peciko-South Mahakam (SPS), Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara.
Seremoni ini menandakan dimulainya aliran gas dari anjungan JML1 di Lapangan South Mahakam ke Lapangan SPS. Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam kesempatan tersebut menyampaikan, proyek ini diperkirakan dapat memproduksi gas 45 MMSCFD dan kondensat 710 BCPD.
"Dengan produksi yang cukup besar, maka produksi dari Lapangan Jumelai menjadi salah satu penopang kebutuhan migas nasional sekaligus sebagai penggerak roda perekonomian bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur," kata Julius melalui siaran pers, Sabtu (21/5/2022).
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim menyampaikan bahwa Proyek Jumelai merupakan proyek Green Field pertama dari PHM yang beroperasi di tahun 2022. "Proyek ini mulai dilaksanakan pada Juni 2020, dengan sekitar 4,6 juta safe manhour dan tanpa LTI selama pekerjaan berlangsung. Hal ini merupakan sesuatu pencapaian yang luar biasa," tegas Chalid.
Sementara, General Manager PHM Krisna menjelaskan bahwa Proyek JSN ini tidak dapat diraih tanpa dukungan penuh dari SKK Migas, PHE, dan PHI selaku induk usaha. Diperkirakan on stream pertama sumur JUM-102 di anjungan JML1 ini adalah sebesar 20 MMSCFD. Nantinya akan terdapat 3 sumur yang semuanya dialirkan ke JML1.
"Dengan beroperasinya anjungan JML-1, kami perkirakan produksi gas PHM akan dapat naik ke level 530 MMSCFD sebagai produksi harian, bergerak naik dibandingkan produksi harian rata-rata PHM hingga akhir April 2022 yang sebesar 494 MMSCFD," jelas Krisna.
Saat ini anjungan JML1 memiliki desain kapasitas produksi hingga 45 MMSCFD. Dengan rencana beroperasinya 3 anjungan Proyek JSN, diharapkan akan mampu memproduksikan gas sebanyak 135 MMSCFD dan menopang produksi migas dari WK Mahakam sebesar 20% pada tahun 2024.
Seremoni ini menandakan dimulainya aliran gas dari anjungan JML1 di Lapangan South Mahakam ke Lapangan SPS. Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam kesempatan tersebut menyampaikan, proyek ini diperkirakan dapat memproduksi gas 45 MMSCFD dan kondensat 710 BCPD.
"Dengan produksi yang cukup besar, maka produksi dari Lapangan Jumelai menjadi salah satu penopang kebutuhan migas nasional sekaligus sebagai penggerak roda perekonomian bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur," kata Julius melalui siaran pers, Sabtu (21/5/2022).
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim menyampaikan bahwa Proyek Jumelai merupakan proyek Green Field pertama dari PHM yang beroperasi di tahun 2022. "Proyek ini mulai dilaksanakan pada Juni 2020, dengan sekitar 4,6 juta safe manhour dan tanpa LTI selama pekerjaan berlangsung. Hal ini merupakan sesuatu pencapaian yang luar biasa," tegas Chalid.
Sementara, General Manager PHM Krisna menjelaskan bahwa Proyek JSN ini tidak dapat diraih tanpa dukungan penuh dari SKK Migas, PHE, dan PHI selaku induk usaha. Diperkirakan on stream pertama sumur JUM-102 di anjungan JML1 ini adalah sebesar 20 MMSCFD. Nantinya akan terdapat 3 sumur yang semuanya dialirkan ke JML1.
"Dengan beroperasinya anjungan JML-1, kami perkirakan produksi gas PHM akan dapat naik ke level 530 MMSCFD sebagai produksi harian, bergerak naik dibandingkan produksi harian rata-rata PHM hingga akhir April 2022 yang sebesar 494 MMSCFD," jelas Krisna.
Saat ini anjungan JML1 memiliki desain kapasitas produksi hingga 45 MMSCFD. Dengan rencana beroperasinya 3 anjungan Proyek JSN, diharapkan akan mampu memproduksikan gas sebanyak 135 MMSCFD dan menopang produksi migas dari WK Mahakam sebesar 20% pada tahun 2024.
(fai)