Punya Segudang Manfaat dan Lebih Mahal dari Emas, Harta Karun LTJ Bisa Ditemui di Wilayah Ini

Rabu, 25 Mei 2022 - 21:20 WIB
loading...
Punya Segudang Manfaat...
Indonesia kaya akan harta karun energi, mulai dari batu bara, emas, nikel hingga mineral langka seperti Logam Tanah Jarang (LTJ). Foto/Ilustrasi/istock
A A A
JAKARTA - Indonesia kaya akan harta karun energi. Mulai dari emas, nikel, hingga mineral langka seperti Logam Tanah Jarang (LTJ) pun bisa dijumpai di Tanah Air.

Keberadaan dan potensi LTJ atau rare earth di Indonesia masih terus digali dan diteliti lebih lanjut.Menurut Badan Geologi, studi untuk mempelajari kandungan logam ini sudah dimulai sejak 2020. Namun, proses studi dan integrasi datanya belum rampung sehingga potensi pastinya belum bisa diketahui.

LTJ termasuk Critical Raw Mineral (CRM) alias mineral mentah yang sangat penting untuk industri. LTJ sendiri telah dipakai di dunia perindustrian sejak tahun 1880 ketika Welbach menggunakannya untuk pelapis pada lampu gas pijar. Penggunaannya saat ini sangat beragam, pada umumnya untuk industri berteknologi tinggi.

Komoditi LTJ bermanfaat dalam peningkatan teknologi modern yang digunakan sehari-hari seperti telepon selular, memori komputer, baterai isi ulang, magnet, lampu fluoresen dan peralatan elektronik lainnya.

Beberapa manfaat LTJ yang lain ialah sebagai bahan penyempurnaan produk teknologi terutama di bagian lapisan layar hingga dimanfaatkan untuk pembuatan neomagnet.



Tak hanya di sisi teknologi, di sektor otomotif, logam ini juga menjadi bahan baku pendukung mobil listrik, mulai dari tenaga penggerak mobil sampai logam pelapis kendaraan listrik. Material super langka ini mampu menambah kekuatan logam lainnya.

Mineral ini juga mendukung produksi alutsista seperti satelit, rudal, laset dan lainnya. Manfaat lainnya ialah menjadi bahan baku pembuatan pembangkit listrik, penyimpanan listrik, pendukung tambang, hingga mendukung produk teknologi untuk mendeteksi kanker dan jenis penyakit lain.

Lantaran punya banyak manfaat, nilainya lebih tinggi dari emas dan platina. “Logam tersebut sangat mahal, bahkan jauh lebih mahal dibandingkan emas dan platina,” ujar Dosen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (UNAIR) Ganden Supriyanto.

Lantas, di mana saja daerah di Indonesia yang diperkirakan mengandung LTJ? Mengutip Kajian Potensi Mineral Ikutan pada Pertambangan Timah 2017, LTJ tersebar di Sumatera dan Kalimantan.

Pada pulau Sumatera, jenis endapan LTJ yang terbentuk adalah LTJ pelapukan dengan volume mencapai 4.426.115,4 ton.



Dengan estimasi sekitar 0,45% dari volume tersebut mengandung LTJ, maka paling tidak lebih dari 19.000 ton LTJ terkandung padanya.

Untuk khusus di Pulau Bangka Belitung, jenis endapan LTJnya adalah LTJ tailing, hasil penambangan timah. Volume endapan tersebut mencapai lebih dari 16,6 miliar meter kubik.

Dengan asumsi yang sangat kecil, yakni hanya 0,0023%, paling tidak terdapat lebih dari 383.000 ton LTJ. Jika asumsi ini ditingkatkan, paling tidak LTJ yang bisa direcovered sekitar 5% dari volume awal, maka ada sekitar 833.130.000 ton LTJ yang dapat diolah.

Paling tidak ada 12 oksida logam tanah jarang yang diidentifikasi dari hasil penambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Di Provinsi Bangka Belitung, mineral LTJ merupakan hasil samping dari penambangan timah. Estimasi potensi LTJ secara hipotetik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah 7 juta ton, berdasarkan hasil penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

Mineral-mineral yang mempunyai nilai ekonomis, yaitu ilmenit (32,43%), zircon (16,65%), kasiterit (12,59%) dan monasit (11,76%). Monasit (Ce,La,Y,Th)PO3) merupakan senyawa fosfat LTJ yang mengandung 50-70% oksida LTJ.

- Monasit, terdapat di Bangka, Belitung, dan Kundur, diperkirakan jumlahnya 180.323 ton.
- Xenotim, terdapat di Bangka, Belitung, dan Kundur, diperkirakan jumlahnya 21.876 ton.
- Zircon, terdapat di Bangka, Belitung, dan Kundur, diperkirakan jumlahnya 1.226.268 ton.



Sedangkan pada Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi, endapan LTJ yang ada adalah endapan LTJ laterit dengan volume masing-masing mencapai 1.928.640 ton dan 1.515.056 ton.

Dengan menggunakan rasio estimasi yang sangat kecil terhadap volume yang ada, yakni sekitar 0,0114% (Pulau Kalimantan) dan 0,0292% (Pulau Sulawesi), maka jumlah minimal LTJ yang dapat diolah sekitar 219 ton dan 443 ton.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1628 seconds (0.1#10.140)