Harta Karun Hutan Indonesia Jadi Incaran Dunia, Ini Negara Penadah Kayu Gaharu

Kamis, 26 Mei 2022 - 21:19 WIB
loading...
Harta Karun Hutan Indonesia...
Satu lagi harta karun hutan Indonesia yang menjadi incaran dunia, dan tumbuh subur di Indonesia. Kayu Gaharu memiliki nilai ekonomi tinggi, tidak heran jika kayu ini diminati banyak negara. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Satu lagi ' harta karun ' hutan Indonesia yang menjadi incaran dunia, dan menjadi salah satu komoditas ekspor utama Indonesia. Kayu Gaharu memiliki nilai ekonomi tinggi, tidak heran jika kayu ini diminati banyak negara.

Kinerja ekspor nasional terus didorong dengan menggali potensi ekspor daerah, tak terkecuali untuk produk hasil hutan seperti Kayu Gaharu. Sebagai komoditi, sudah sejak ratusan tahun lalu Kayu Gaharu diperdagangkan ke berbagai negara.

Dengan tingginya minat dan keterbatasan sumber Kayu Gaharu membuat kayu ini menjadi komoditi yang mahal. Harta karun yang tumbuh subur di Indonesia ini dikenal karena memiliki wangi khas.



Kayu Gaharu merupakan komoditi jenis kayu yang berasal dari spesies pohon dari genus aquilaria malaccensis. Ciri umumnya adalah warnanya yang hitam pekat dan kandungan resin di bagian gubalnya.

Kandungan resin tersebut yang terkenal sebagai bahan pelengkap wewangian karena aromanya yang khas dan dipercaya menjadi terapi anti stres yang ampuh.

Tinggi atau rendahnya harga Kayu Gaharu biasanya bergantung pada banyaknya kandungan resin pada kayu tersebut, semakin tinggi kandungan resin maka harga Kayu Gaharu ekspor ini semakin tinggi.

Terbatasnya persediaan juga merupakan efek dari proses pembuatannya yang sulit, selain itu Gaharu yang berkualitas juga berasal dari pohon yang terinfeksi jamur, jadi masa penantiannya tentu menjadi lama.

Selain diolah menjadi minyak parfum seperti yang dijelaskan di atas, Kayu Gaharu ini bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan keperluan bangunan atau pembuatan furnitur dan lain lain.

Kayu Gaharu ini selain menghasilkan minyak aromaterapi, juga bermanfaat bagi kesehatan bagi tubuh dan sering dijadikan sebagai bahan obat obatan. Pada beberapa negara, Kayu Gaharu juga dimanfaatkan sebagai tradisi ritual kebudayaan melalui dupa yang telah dibakar sehingga bisa menghasilkan aroma wewangian.

Manfaat lainnya, siapa sangka bahwa Kayu Gaharu ini bisa di olah menjadi sebuah sabun. Diketahui harga tiap kilogram Gaharu bisa mencapai puluhan juta.

Kayu Gaharu asal Indonesia biasa diekspor ke negara Arab Saudi, Uni Emirate, Taiwan, Singapura, dan Hongkong. Untuk kontribusi ekspor terbesar adalah wilayah Timur Tengah sebesar 60% hingga 70%.

- Taiwan

Di negara ini, gaharu digunakan untuk keperluan pengobatan dan budaya. Harga jual gaharu di Taiwan bervariasi tergantung untuk keperluannya. Minyak gaharu yang sudah diproses dihargai sekitar USD7.000 hingga USD61.000 per liter.

- Jepang

Negara ini juga sering melakukan perdagangan gaharu. Dimana per tahunnya, rata-rata Jepang mengimpor sebanyak 34 ton gaharu.

- Timur Tengah

Negara-negara di Timur Tengah gemar dengan komiditi yang satu ini. Salah satu yang terbesar adalah Arab Saudi, dimana seiring dimanfaatkan untuk membuat parfum dari gaharu.

Sementara itu pada 2010, Indonesia merupakan negara pengekspor Gaharu terbesar di dunia mencapai 600 ton per tahun seiring tingginya produksi tanaman tersebut. Pada tahun 2010, penerimaan negara bukan pajak dari ekspor Gaharu mencapai Rp4,5 miliar.

Diterangkan pemerintah Indonesia sejak 1995 telah menetapkan kuota pemanenan dan perdagangan Gaharu untuk mendukung keberlanjutan produksi tanaman tersebut, sehingga tetap menjadi salah satu andalan penyumbang devisa negara.

Selain Timur Tengah, tujuan ekspor Gaharu Indonesia juga ke beberapa negara lainnya, seperti Kuwait, Macau, Vietnam, Hongkong, Jerman, China, serta Republik Korea.



Di Indonesia sendiri terdapat enam jenis Aqualaria yang memproduksi Gaharu yang tumbuh secara alami yakni Aqualaria beccariana, Aqualaria cumingiana, Aqualaria falaria, Aqualaria hirta, qualaria malaccensis dan Aqualaria microcarpa.

Daerah penghasil Gaharu terbesar di Indonesia, Berdasarkan pengambilan dan pengenalan gaharu di Indonesia sesuai dengan pembagian terhadap Kuota pengambilan Tumbuhan Alam dan penangkapan Satwa Liar yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI cq Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) dibagi dalam dua jenis dan wilayah pengambilan gaharu antara lain :

• Aquilaria Malaccensis ditetapkan untuk wilayah pengambilan di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan.
• Aquilaria Filaria ditetapkan pada wilayah pengambilan di Pulau Papua,Papua Barat, sebagian Wilayah Maluku dan Wilayah Sulawesi.
• Gyrinops Spp ditetapkan untuk wilayah pengambilan di Pulau NTT, NTB sebagian Wilayah Maluku dan Wilayah Sulawesi.

Kayu Gaharu merupakan komoditas primadona yang dimiliki oleh beberapa Kabupaten seperti Mimika. Maka apabila dikelola secara baik, dengan sentuhan mesin dan alat produksi memadai, tidak menuntut kemungkinan menjadi komoditas ekspor menjanjikan dan bernilai ekonomi lebih tinggi.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1676 seconds (0.1#10.140)