Erick Thohir Pasang Target Tinggi Setoran BUMN ke Negara di 2023

Selasa, 07 Juni 2022 - 20:15 WIB
loading...
Erick Thohir Pasang...
Dividen BUMN pada 2023 ditargetkan lebih tinggi dari tahun ini, dimana Erick Thohir menyebut target kontribusi perseroan ke negara tahun depan sejalan dengan pemulihan kinerja BUMN. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Dividen BUMN (Badan Usaha Milik Negara)pada 2023 ditargetkan mencapai Rp43-Rp45 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dari realisasi tahun ini yakni Rp40 triliun.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut target kontribusi perseroan ke negara tahun depan sejalan dengan pemulihan kinerja BUMN . Karena itu, dividen perusahaan akan mencapai nominal layaknya nilai yang diberikan saat sebelum pandemi Covid-19.

"Dan kita meyakininya tahun depan, tadi saya sampaikan kita akan mengejar di angka kira-kira Rp43-Rp45 triliun (2023). Jadi sama dengan 2020, tetapi kita justru ingin dorong lebih tinggi dividen," ungkap Erick Thohir, Selasa (7/6/2022).



Pada tahun ini, dividen BUMN yang dikontribusikan ke negara mencapai Rp40 triliun. Angka ini lebih besar dari yang diproyeksikan sebelumnya, di mana Kementerian BUMN memperkirakan dividen 2022 hanya berada di kisaran Rp36,4 triliun.

"Kita bisa melihat target di tahun 2022 ini, yang tadinya Rp36,4 triliun tentu berkat kerja sama kita semua, tentu saya ucapkan terima kasih kepada Direksi dan Komisaris juga, itu kita bisa memberikan dividen Rp40 triliun yang kalah sedikit dari tahun 2020," kata dia.

Sejak 2021 lalu, total dividen yang diberikan BUMN ke negara hanya mencapai Rp29,5 triliun. Nilai ini menurun drastis lantaran 90% BUMN terkontraksi kinerjanya akibat pandemi.

Tercatat, pada 2019 perusahaan membagikan dividen sebesar Rp50 triliun. Namun turun menjadi Rp44 triliun pada 2020. Jumlahnya terus merosot sampai ke Rp29,5 triliun di 2021. Erick menilai pandemi menjadi momen yang sangat memberatkan perusahaan.

"Dividen ini cukup berat di awal kalau kita lihat ketika tahun 2019 hampir Rp50 triliun lalu di 2020 itu Rp44 triliun, lalu 2021 yang awalnya kita yakini bisa Rp40 triliun waktu itu, saya ingat saya memohon maaf karena ada covid akhirnya kita hanya bisa turun menjadi Rp29,5 triliun," kata dia.



Di lain sisi, Kementerian BUMN berhasil menekan utang dan modal BUMN hingga ke 35% dari sebelumnya yang bercokol di angka 39%. Erick Thohir mengatakan, perbaikan kinerja juga mendorong pertumbuhan valuasi BUMN.

"Kita lihat sekarang perusahaan-perusahaan BUMN, empat BUMN saja, Telkom, Mandiri, BNI, BRI, sekarang sudah mencapai valuasi Rp1.600 triliun secara aset. Mereka juga dividennya terus naik," katanya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1705 seconds (0.1#10.140)