Hotel Penuh Sambut GTRA di Wakatobi, Sandiaga Uno Optimistis Ekonomi Bangkit dan Buka Lapangan Kerja

Kamis, 09 Juni 2022 - 07:08 WIB
loading...
Hotel Penuh Sambut GTRA di Wakatobi, Sandiaga Uno Optimistis Ekonomi Bangkit dan Buka Lapangan Kerja
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (dua kiri) dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil (kanan) saat berada di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu (8/6/2022). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambut baik pelaksanaan program Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) yang dibuka perdana di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu (8/6/2022).

"Hari ini saya hadir di Wakatobi untuk menghadiri sambung rasa GTRA Summit 2022 di Patuno Resort Wakatobi. Ini adalah bagian dari kebangkitan pariwisata dan ekonomi," kata Sandiaga, dikutip Kamis (9/6/2022).

Menurut Sandiaga, GTRA amat penting untuk masyarakat di daerah pelosok dan terpencil yang belum terjangkau program sertifikasi tanah pemerintah.

"Bagaimana pariwisata bisa lebih berkualitas, berkelanjutan, dan tentunya saya teringat kunjungan Hernando Desoto beberapa tahun lalu ke Jakarta. Di mana masalah tanah ini jika tersertifikasi tiba-tiba peluang untuk keluar dari kemiskinan yang absolut terutama bagi masyarakat di pesisir ini bisa dicarikan solusinya," tuturnya.

Menparekraf menyampaikan terima kasih karena program GTRA tersebut merupakan bagian dari penciptaan peluang untuk menyejahterakan masyarakat dan membangkitkan ekonomi.

"Tahun lalu, Wakatobi memuncaki dengan Desa Wisata Lia Togo. Kita mencatat berdasarkan data yang dikumpulkan Kemenparekraf kunjungan ke desa wisata naik 30% di tengah pandemi," ungkapnya.



Dengan melihat indikator tersebut, Sandiaga melihat ada aspek pergeseran pariwisata yang personalize, customize, localize, smaller in size sudah terjadi.

Pariwisata yang berbasis alam dan kearifan lokal budaya kata Sandiaga Uno menjadi daya tarik utama sektor pariwisata di Indonesia.

"Hari ini, saya di Bau-bau ada desa wisata Limololio, di situ yang dijual adalah sejarah. Sejarah demokrasi Indonesia juga dimulai kebetulan di kota Bau-bau tersebut. Ini kita kemas dan kita buatkan travel plan-nya, dan kita lihat disini kebangkitannya," lanjut Sandiaga.



Menparekraf bahkan melihat salah satu indikator kebangkitan sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19 mereda yakni hunian di hotel, khususnya di akhir pekan dan long weekend cenderung sudah terisi penuh.

"Tadi saya bicara dengan Bupati semua hotel di sini penuh, sehingga saya tidak dapat tempat di sini, jadi homestay juga penuh, Desa Wisata Lia Togo juga penuh, jadi ini membawa suatu optimisme kebangkitan ekonomi kita," tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil menjelaskan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) adalah tim yang dibentuk Presiden untuk menyelesaikan masalah-masalah terkait reforma agraria.

"Ketuanya Menko Perekonomian, Wakil Ketua Menteri ATR dan Menteri KLHK. Tapi, ini menyangkut berbagai Kementerian dan pemerintah daerah," kata Sofyan Djalil.

Dia menyebutkan tujuan dari GTRA adalah bagaimana mempercepat reforma agraria. Pasalnya, selama ini pemerintah mendapatkan banyak kendala.

"Terutama, karena tumpang tindih atau irisan kewenangan antara Kementerian ATR dengan Kementerian Kehutanan antara Kementerian ATR dengan KKP, peta-peta belum menjadi peta yang satu sehingga ini menjadi kendala dalam kita mensertifikasi tanah masyarakat," jelas dia.

Sofyan mengungkapkan apabila program GTRA berjalan dengan baik, maka secara tidak langsung dapat membangkitkan ekonomi masyarakat, khususnya di daerah terpencil.

"Seperti yang disampaikan Pak Sandi, begitu kita sertifikatkan, maka kesempatan masyarakat terbuka untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan formal," jelas dia.



Sofyan mengungkapkan, pemerintah telah mengalokasikan dana KUR sekitar Rp 200 triliun dalam satu tahun, dan bunganya semakin rendah, yaitu 6%.

Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat kita mendapatkan akses dari lembaga keuangan formal.

Apalagi penyelesaian sertifikat menjadi sangat penting. Presiden memerintahkan kami mempercepat penerbitan sertifikat. Untuk menyelesaikan masalah-masalah irisan tersebut pihaknya melaksanakan GTRA Summit di Wakatobi.

"Berbagai Kementerian akan diskusi untuk mencari solusi yang kreatif terhadap irisan kewenangan antar kementerian dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat di pesisir, pinggir hutan, dan yang ada dalam kondisi tidak beruntung," paparnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2059 seconds (0.1#10.140)