Masuk MP3EI, tiga proyek Sulsel jadi prioritas

Jum'at, 25 Oktober 2013 - 18:38 WIB
Masuk MP3EI, tiga proyek Sulsel jadi prioritas
Masuk MP3EI, tiga proyek Sulsel jadi prioritas
A A A
Sindonews.com - Tiga mega proyek yang akan di bangun di Sulawesi Selatan mendapat prioritas dari pemerintah pusat. Proyek-proyek tersebut masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Direktur Pengembangan Wilayah BAPPENAS, Arifin Rudiyanto mengatakan, sepanjang tahun 2014 hingga 2017 mendatang, pemerintah akan melakukan groundbreaking 17 proyek MP3EI di KTI dengan nilai investasi sebesar Rp146.3 triliun.

Dari beberapa koridor, Sulawesi mendapat porsi terbesar dengan tujuh proyek senilai Rp61 triliun. Masing-masing dua proyek tahun 2014 dan lima proyek tahun 2017. Sementara untuk Kalimantan lima proyek sebesar Rp41 triliun, bali-nusa tenggara 41 triliun serta papua-kepualaun- maluku Rp3,3 triliun.

Menurut Arifin, anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan. Untuk koridor Sulawesi khususnya di Sulawesi selatan akan menyentuh tiga proyek yakni proyek yang menghubungkan Pelabuhan Hub. Internasional Bitung-Makassar New Port, Kereta Api Makassar-Pare-Pare, dan PLTU Takalar.

“Ini adalah langkah pemerintah pusat dalam rangka peningkatan daya saing Kawasan Timur Indonesia. Kemudian akan ada pemberian insentif bagi investor swasta yang ingin membangun di Kawasan Timur Indonesia dalam Proyek MP3EI,” ungkapnya dalam dialog kebijakan dan strategi pengembangan kawasan timur Indonesia dalam kerangka MP3EI dalam KTI Ekspo di Hotel Sahid Makassar, Jumat (25/10/2013).

Dengan adanya dukungan pemerintah pusat, lanjut dia, pemerintah daerah diminta melakukan berbagai upaya agar tercipta kondisi yang kondusdif untuk kemajuan wilayah.

Misalnya dengan mengevaluasi Perda-perda yang bersifat “Bottleneck”, membantu mempercepat pembangunan infrastruktur yang akan meningkatkan daya saing, serta memaksimalkan pelaksanaan kebijakan pengembangan kompetensi inti industri kabupaten/kota dan industri unggulan Provinsi.

Sementara itu, Ketua Kadin Sulsel Zulkarnain Arief mengatakan, Sulawesi sangat kaya akan sumber daya alam. Sehingga infrastruktur seharusnya tidak menjadi masalah lagi bagi kawasan ini.

Potensi tambang Sulawesi misalnya menyumbang 50 persen untuk tambang nasional termasuk nikel di Kabupaten Luwu Sulsel. Belum lagi rumput laut yang menyumbang 40 persen untuk kebutuhan nasional serta komoditas unggulan lain.

“Saya kira ini sudah tidak bisa lagi jadi alasan. Regulasi harus berpihak untuk pengembangan wilayah Region Sulawesi dan Sulawesi Selatan. Bangun infrastrukturnya di sini,” ungkap dia.

Pembangunan infrastruktur, sebut dia, selain berdampak pada percepatan ekonomi daerah, juga pada masyarakat sebagai pelaku ekonomi. Jalur kereta api misalnya, akan mampu menyingkat waktu distribusi barang dan orang sekaligus meningkatkan nilai jual dan ekonomis daerah.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6941 seconds (0.1#10.140)