Dorong Ekonomi Sirkular, Unilever Dukung Digitalisasi Pengelolaan Sampah Plastik

Kamis, 16 Juni 2022 - 21:40 WIB
loading...
Dorong Ekonomi Sirkular, Unilever Dukung Digitalisasi Pengelolaan Sampah Plastik
PT Unilever Indonesia, Tbk (Unilever) turut mendorong ekonomi sirkular. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Komitmen untuk memperkuat dan merealisasikan ekonomi sirkular di Indonesia perlu didukung seluruh pemangku kepentingan dan PT Unilever Indonesia, Tbk (Unilever) memilih untuk ikut menjadi bagian dari solusi di dalamnya.

Hal itu diwujudkan melalui berbagai terobosan untuk mewujudkan lingkungan Indonesia yang lebih baik. Terutama pengelolaan sampah plastik yang semakin baik dari hari ke hari. Unilever, melalui TRANSFORM Project berkolaborasi dengan Waste4Change menghadirkan program berbasis digital DIVERT. Waste4Change sendiri adalah perusahaan pengelola sampah secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

TRANSFORM adalah sebuah program yang secara global telah banyak membantu lahirnya puluhan proyek yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Program DIVERT yg dilahirkan oleh Waste4Change telah berhasil terpilih menjadi salah satu proyek yang mendapatkan dukungan pendanaan dari Unilever global, melalui project TRANSFORM, sebesar lebih dari Rp3 miliar. Program DIVERT yang didukung Unilever, diapresiasi positif oleh pemerintah Indonesia.

Direktur Pengurangan Sampah Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sinta Saptarina Soemiarno pun memberikan apresiasi kepada Unilever dan Waste4Change yang telah melahirkan aksi nyata proyek berbasis digital melalui program TRANSFORM.

"Program ini sangat mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta selaras dengan berbagai upaya strategis yang dilakukan pemerintah dalam pengurangan dan penanganan sampah nasional," ucap Sinta, dalam Webinar bertajuk Bicara Sirkular Ekonomi: Pentingnya Data dan Traceability Sampah Plastik, baru-baru ini.



Sinta mengatakan dengan kecenderungan peningkatan sampah plastik dari 11 % di 2010 menjadi 17% di 2021, Pemerintah melalui Peraturan Menteri LHK 75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen mendorong secara konstruktif upaya-upaya pengurangan sampah dari produsen mulai dari hulu yakni upaya pembatasan timbulan sampah hingga di tingkat hilir yakni menarik kembali kemasan paska pakai untuk dimanfaatkan kembali atau di daur ulang. Dengan demikian, semakin sedikit kemasan yang terbuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sesuai dengan tujuan pembangunan Ekonomi Sirkular di Indonesia.

"Pemanfaatan teknologi digital yang dilakukan proyek DIVERT menjadi solusi tepat untuk monitoring, evaluasi dan verifikasi sehingga mendapat hasil yang terukur," lanjut Sinta.

Sementara itu, Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia Foundation Maya Tamimi menyampaikan Unilever terus mengajak semua pihak turut serta ambil bagian, berperan secara aktif sesuai dengan peran masing-masing menjaga bumi.

"Sebagai perusahan yang telah berada di Indonesia selama lebih dari 88 tahun, kami memiliki komitmen kuat untuk menciptakan bumi yang lestari, sejalan dengan strategi besar Unilever yang dinamakan The Unilever Compass," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1869 seconds (0.1#10.140)