Pos Indonesia Yakin Penyaluran BNT Korban Erupsi Semeru Lancar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) telah membuktikan keandalan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) yang diamanatkan oleh pemerintah. Kali ini, Pos Indonesia diberi amanat menyalurkan Bantuan Non Tunai (BNT) oleh Palang Merah Indonesia (PMI).
BNT tersebut berupa uang tunai Rp1,5 juta untuk 1.650 kepala keluarga terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. PMI menargetkan penyaluran bantuan selesai dalam 14 hari.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi menyanggupi permintaan PMI. Bahkan ia meyakini jajarannya sanggup menyelesaikan penyaluran dalam tiga hari.
“InsyaAllah, dua atau tiga hari sudah selesai. Kami telah menyiapkan beberapa strategi penyaluran,” ujar Faizal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/6/2022).
(Baca juga:Perluas Market Internasional, Pos Indonesia Luncurkan Pos Migran Indonesia)
Pernyataan Faizal tersebut diamini oleh EVP Regional V Pos Indonesia Kiagus Muhammad Amran. Berbekal pengalaman sukses menyalurkan bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat di seluruh Indonesia, membuat Amran optimistis Pos Indonesia akan mampu menunaikan tugas dari PMI dengan baik.
“Pekerjaan ini mirip dengan penyaluran bansos, lengkap dengan foto wajah (face recognition) dan geotagging penerima. Datanya bisa dipertanggungjawabkan,” tutur Amran.
Adapun penyaluran bantuan kepada korban bencana dalam bentuk uang tunai ini disebutkan Amran, merupakan kebijakan terkini PMI.
(Baca juga:PMI, Pos Indonesia dan IFRC Serahkan BNT untuk Korban Guguran Awan Panas Semeru)
“PMI kebijakannya tidak lagi menyalurkan bantuan dalam bentuk non tunai, tapi sudah berbentuk uang supaya masyarakat bisa membeli di sana sekaligus menggerakkan perekonomian setempat,” katanya.
Sebelum menyalurkan BNT kepada keluarga terdampak bencana, Pos Indonesia berkoordinasi dengan PMI dan pemerintah daerah (pemda) setempat terkait validasi data calon penerima.
“Kami berkoordinasi dengan PMI dan pemda setempat untuk memvalidasi data penerima, setelah itu dilakukan penyaluran bantuan,” ujat Amran.
Sukses Penyaluran Bansos Sembako dan Minyak Goreng
Sebelum ditunjuk PMI menyalurkan BNT kepada keluarga terdampak bencana, Pos Indonesia khususnya di Regional V telah sukses penyaluran bansos sembako dan minyak goreng dari Kemensos.
“Kami menyalurkan bansos sembako periode April, Mei, Juni, serta bansos minyak goreng. Penyaluran bansos minyak goreng sudah 100% untuk alokasi hingga Juni,” kata Amran.
(Baca juga:Pos Indonesia dan PMI Kerja Sama Distribusi Bantuan Kemanusiaan)
Tak hanya memastikan bansos tiba di tangan keluarga penerima manfaat, Pos Indonesia juga melengkapi data dengan melakukan perekaman lokasi rumah penerima (geotagging) dan memastikan penerima tepat sasaran melalui face recognition (memotret wajah penerima).
“Untuk geotagging sudah 90%. Sisanya yang belum yaitu rumah penerima yang berada di kepulauan dan pegunungan. Target kami pada akhir Juni selesai,” ucapnya.
Sebagai informasi, Regional V meliputi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat dengan karakteristik wilayah berupa perkotaan, perdesaan, pegunungan, kepulauan.
Melihat topografi wilayah demikian, tak heran bila petugas mengalami sejumlah kendala. Di antaranya kondisi alam misalnya banjir, jarak antar rumah sangat jauh sehingga membuat petugas terpaksa menginap di lokasi.
“Semua data harus terekam dengan baik. Oleh karena itu untuk alokasi 4,2 juta penerima, kami menyiapkan 42.000 petugas dengan asumsi 100 penerima dilayani satu petugas,” ujar Amran.
Selain menyiapkan sumber daya manusia (SDM), Pos Indonesia juga didukung penggunaan teknologi dalam menyukseskan penyaluran bansos.
“Kami menggunakan aplikasi yang dikategorikan sebagai core banking. Bisa langsung mendeteksi wajah penerima (face recognition) dan geotagging lokasi rumah penerima yang kekuratannya terjamin. Dashboard pun realtime, sehingga data bisa langsung diakses kapan pun,” ucapnya.
BNT tersebut berupa uang tunai Rp1,5 juta untuk 1.650 kepala keluarga terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. PMI menargetkan penyaluran bantuan selesai dalam 14 hari.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi menyanggupi permintaan PMI. Bahkan ia meyakini jajarannya sanggup menyelesaikan penyaluran dalam tiga hari.
“InsyaAllah, dua atau tiga hari sudah selesai. Kami telah menyiapkan beberapa strategi penyaluran,” ujar Faizal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/6/2022).
(Baca juga:Perluas Market Internasional, Pos Indonesia Luncurkan Pos Migran Indonesia)
Pernyataan Faizal tersebut diamini oleh EVP Regional V Pos Indonesia Kiagus Muhammad Amran. Berbekal pengalaman sukses menyalurkan bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat di seluruh Indonesia, membuat Amran optimistis Pos Indonesia akan mampu menunaikan tugas dari PMI dengan baik.
“Pekerjaan ini mirip dengan penyaluran bansos, lengkap dengan foto wajah (face recognition) dan geotagging penerima. Datanya bisa dipertanggungjawabkan,” tutur Amran.
Adapun penyaluran bantuan kepada korban bencana dalam bentuk uang tunai ini disebutkan Amran, merupakan kebijakan terkini PMI.
(Baca juga:PMI, Pos Indonesia dan IFRC Serahkan BNT untuk Korban Guguran Awan Panas Semeru)
“PMI kebijakannya tidak lagi menyalurkan bantuan dalam bentuk non tunai, tapi sudah berbentuk uang supaya masyarakat bisa membeli di sana sekaligus menggerakkan perekonomian setempat,” katanya.
Sebelum menyalurkan BNT kepada keluarga terdampak bencana, Pos Indonesia berkoordinasi dengan PMI dan pemerintah daerah (pemda) setempat terkait validasi data calon penerima.
“Kami berkoordinasi dengan PMI dan pemda setempat untuk memvalidasi data penerima, setelah itu dilakukan penyaluran bantuan,” ujat Amran.
Sukses Penyaluran Bansos Sembako dan Minyak Goreng
Sebelum ditunjuk PMI menyalurkan BNT kepada keluarga terdampak bencana, Pos Indonesia khususnya di Regional V telah sukses penyaluran bansos sembako dan minyak goreng dari Kemensos.
“Kami menyalurkan bansos sembako periode April, Mei, Juni, serta bansos minyak goreng. Penyaluran bansos minyak goreng sudah 100% untuk alokasi hingga Juni,” kata Amran.
(Baca juga:Pos Indonesia dan PMI Kerja Sama Distribusi Bantuan Kemanusiaan)
Tak hanya memastikan bansos tiba di tangan keluarga penerima manfaat, Pos Indonesia juga melengkapi data dengan melakukan perekaman lokasi rumah penerima (geotagging) dan memastikan penerima tepat sasaran melalui face recognition (memotret wajah penerima).
“Untuk geotagging sudah 90%. Sisanya yang belum yaitu rumah penerima yang berada di kepulauan dan pegunungan. Target kami pada akhir Juni selesai,” ucapnya.
Sebagai informasi, Regional V meliputi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat dengan karakteristik wilayah berupa perkotaan, perdesaan, pegunungan, kepulauan.
Melihat topografi wilayah demikian, tak heran bila petugas mengalami sejumlah kendala. Di antaranya kondisi alam misalnya banjir, jarak antar rumah sangat jauh sehingga membuat petugas terpaksa menginap di lokasi.
“Semua data harus terekam dengan baik. Oleh karena itu untuk alokasi 4,2 juta penerima, kami menyiapkan 42.000 petugas dengan asumsi 100 penerima dilayani satu petugas,” ujar Amran.
Selain menyiapkan sumber daya manusia (SDM), Pos Indonesia juga didukung penggunaan teknologi dalam menyukseskan penyaluran bansos.
“Kami menggunakan aplikasi yang dikategorikan sebagai core banking. Bisa langsung mendeteksi wajah penerima (face recognition) dan geotagging lokasi rumah penerima yang kekuratannya terjamin. Dashboard pun realtime, sehingga data bisa langsung diakses kapan pun,” ucapnya.
(dar)