Digempur Kecemasan Resesi, Wall Street Dibuka Variatif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga indeks utama Wall Street dibuka variatif pada perdagangan Jumat (17/6/2022). Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,05% di 29.912,70, S&P 500 (SPX) dibuka lebih rendah sebesar 0,02% di 3.665,90, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) naik 0,48% di 10.697,55.
Aksi jual kembali mewarnai bursa saham Amerika Serikat setelah sebelumnya bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/ The Fed ) menaikkan suku bunga sebesar 75 poin. Tak hanya The Fed, sejumlah bank sentral lain memilih mendongkrak suku bunga demi menjinakkan inflasi global.
Kenaikan suku bunga berdampak terhadap keluarnya aliran dana di pasar saham. Suku bunga juga membuat permintaan terhadap dolar meningkat yang membuat mata uang lainnya terkapar dalam beberapa waktu terakhir.
Dikutip dari Reuters, Jumat (17/6/2022), pasar modal AS juga tengah digempur kekhawatiran akan terjadinya resesi alias penurunan aktivitas ekonomi.
Data ritel AS untuk bulan Mei mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir. Ini mengisyaratkan adanya perlambatan ekonomi.
Perhatian pasar pada hari Jumat (17/6/2022) akan fokus terhadap data produksi industri dan manufaktur untuk Mei 2022. Sejumlah analis memperkirakan adanya perlambatan pertumbuhan sejak Desember tahun lalu.
Aksi jual kembali mewarnai bursa saham Amerika Serikat setelah sebelumnya bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/ The Fed ) menaikkan suku bunga sebesar 75 poin. Tak hanya The Fed, sejumlah bank sentral lain memilih mendongkrak suku bunga demi menjinakkan inflasi global.
Kenaikan suku bunga berdampak terhadap keluarnya aliran dana di pasar saham. Suku bunga juga membuat permintaan terhadap dolar meningkat yang membuat mata uang lainnya terkapar dalam beberapa waktu terakhir.
Dikutip dari Reuters, Jumat (17/6/2022), pasar modal AS juga tengah digempur kekhawatiran akan terjadinya resesi alias penurunan aktivitas ekonomi.
Data ritel AS untuk bulan Mei mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir. Ini mengisyaratkan adanya perlambatan ekonomi.
Perhatian pasar pada hari Jumat (17/6/2022) akan fokus terhadap data produksi industri dan manufaktur untuk Mei 2022. Sejumlah analis memperkirakan adanya perlambatan pertumbuhan sejak Desember tahun lalu.
(uka)