Tolak Kerja Paksa Kaum Uighur, AS Resmi Larang Impor dari Xinjiang China

Selasa, 21 Juni 2022 - 20:21 WIB
loading...
Tolak Kerja Paksa Kaum...
Peraturan baru Amerika Serikat (AS) yang keras tentang impor barang-barang dari wilayah Xinjiang di China telah mulai berlaku. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Peraturan baru Amerika Serikat (AS) yang keras tentang impor barang-barang dari wilayah Xinjiang di China telah mulai berlaku. Di bawah aturan tersebut, perusahaan harus membuktikan impor dari wilayah tersebut tidak diproduksi menggunakan tenaga kerja paksa.

Para pejabat AS mengatakan anggota komunitas minoritas Uighur di wilayah itu, yang sebagian besar beragama Islam telah ditahan dan dipaksa untuk bekerja. Sementara itu China telah berulang kali menolak tuduhan bahwa mereka menahan warga Uighur di kamp-kamp interniran di Xinjiang.



Beberapa impor dari wilayah tersebut yang kaya sumber daya, termasuk kapas dan tomat telah dilarang dari AS. Pembatasan akan diperpanjang untuk semua impor di bawah Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uighur (UFLPA), yang mulai berlaku pada hari Selasa.

Dalam sebuah pernyataan akhir pekan lalu, anggota parlemen AS menerangkan, undang-undang itu mengirimkan "pesan yang jelas bahwa kami tidak akan lagi tetap terlibat dalam penggunaan kerja paksa oleh Partai Komunis China dan kejahatan mengerikan terhadap kemanusiaan".

"Kongres siap bekerja dengan Presiden Biden dan pemerintahannya untuk memastikan undang-undang bersejarah ini diterapkan secara penuh dan ketat," kata Senator Republik AS Marco Rubio, Senator Demokrat Jeff Merkley dan dua anggota parlemen lainnya.

Menurut Kongres AS, China telah menahan lebih dari satu juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang sejak April 2017.

AS percaya puluhan ribu tahanan telah bekerja "dengan upah minimum yang lebih kecil atau tanpa kompensasi apa pun" di Xinjiang dan provinsi-provinsi lain "dengan kedok pengentasan kemiskinan dan program bantuan industri".

Diterangkan juga bahwa China telah "mengganggu upaya audit dan uji tuntas tradisional untuk memeriksa barang dan rantai pasokan di Xinjiang ... termasuk dengan mengintimidasi calon saksi dan menyembunyikan informasi yang relevan".

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Kecam Ancaman...
China Kecam Ancaman dan Pemerasan Trump, Picu Kebingungan Soal Tarif 245%
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Laris Manis Dijual di Indonesia
5 Negara Penguasa Harta...
5 Negara Penguasa Harta Karun Logam Tanah Jarang di Dunia
Tarif AS Menggila Capai...
Tarif AS Menggila Capai 245 Persen, China Merapat ke Uni Eropa
Anwar Ibrahim: Malaysia...
Anwar Ibrahim: Malaysia Berdiri Bersama China di Tengah Ancaman Tarif AS
Perang Dagang Kian Sengit,...
Perang Dagang Kian Sengit, AS Siap Tampar China dengan Tarif 245%
Tur Asia Tenggara, Xi...
Tur Asia Tenggara, Xi Jinping Desak Vietnam Lawan Intimidasi Tarif Trump
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Laris Manis Dijual di Amerika Serikat
Harvard Tak Mau Tunduk...
Harvard Tak Mau Tunduk Ancaman Trump, Dana Hibah Rp37 Triliun Dicabut
Rekomendasi
GAC Honda P7 Meluncur...
GAC Honda P7 Meluncur di China, Logo Baru Diperkenalkan
Bantah Selingkuh, Paula...
Bantah Selingkuh, Paula Verhoeven Siap Pertanggungjawabkan Ucapannya hingga ke Akhirat
Sutradara Ingin Hapus...
Sutradara Ingin Hapus Donald Trump dari Home Alone 2, tapi Takut Diusir dari Amerika
Berita Terkini
Hingga Akhir Maret 2025,...
Hingga Akhir Maret 2025, MUF Catatkan Pembiayaan Baru Rp5,7 Triliun
5 jam yang lalu
PLN Icon Plus Perkuat...
PLN Icon Plus Perkuat Sinergi Wujudkan Tema Besar Tahun 2025
6 jam yang lalu
Asabri Jalankan Program...
Asabri Jalankan Program Satria Tingkatkan Kesejahteraan Pensiunan
6 jam yang lalu
Telkom Indonesia Hadirkan...
Telkom Indonesia Hadirkan Data Center di Batam, Kapasitas Capai 54 MW
6 jam yang lalu
Industri Bahan Bangunan...
Industri Bahan Bangunan Menuju Konstruksi Hijau
7 jam yang lalu
Bursa Kripto OKX Masuk...
Bursa Kripto OKX Masuk Pasar Amerika Serikat
7 jam yang lalu
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved