Tak Hanya Sarinah, Erick Thohir Ingin Kota Tua Punya Wajah Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ingin mengubah kawasan Kota Tua seperti halnya Gedung Sarinah. Hal ini disampaikan saat berkunjung ke Kota Tua, Jakarta, hari ini.
"Jika Sarinah mampu kita ubah, Kota Tua juga harus bisa. Jika Sarinah kini menjadi daya tarik dan ikon baru Jakarta, maka Kota Tua akan hadir dengan impresi berbeda," ujarnya.
Kawasan seluas 1,3 km persegi, yang juga disebut Batavia Lama dan terdapat beberapa gedung milik BUMN, Erick mengatakan kawasan Kota Tua masih banyak yang bisa dimaksimalkan.
"Saya tertarik dan terinspirasi melihat bangunan di sekitar Kota Tua. Aset-aset bersejarah ada yang sudah dimanfaatkan dengan baik, seperti di Pasar Baru untuk UMKM, produk lokal, seni dan budaya," ujar Erick.
"Apalagi ada gedung-gedung milik BUMN, seperti Bank Mandiri, Jasindo, Kerta Niaga, atau Cipta Niaga masih belum maksimal penggunaannya," ujarnya saat berkeliling di kawasan yang selesai dibangun tahun 1650.
Gedung Sarinah kini telah menjadi pusat perbelanjaan berstatus cagar budaya dengan konsep urban forest yang mengutamakan outdoor space di jantung ibu kota. Selain itu, Erick juga ingin Kota Tua mengalami transformasi serupa terlebih nilai historis Kota Tua jauh lebih kental seiring dengan pembentukan Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara.
"Apalagi tak jauh dari sini, ada eks Gedung Arsip Nasional. Insyaallah, tahun depan kita akan coba sinergikan dengan pembangunan Kota Tua secara menyeluruh," pungkasnya.
"Jika Sarinah mampu kita ubah, Kota Tua juga harus bisa. Jika Sarinah kini menjadi daya tarik dan ikon baru Jakarta, maka Kota Tua akan hadir dengan impresi berbeda," ujarnya.
Kawasan seluas 1,3 km persegi, yang juga disebut Batavia Lama dan terdapat beberapa gedung milik BUMN, Erick mengatakan kawasan Kota Tua masih banyak yang bisa dimaksimalkan.
"Saya tertarik dan terinspirasi melihat bangunan di sekitar Kota Tua. Aset-aset bersejarah ada yang sudah dimanfaatkan dengan baik, seperti di Pasar Baru untuk UMKM, produk lokal, seni dan budaya," ujar Erick.
"Apalagi ada gedung-gedung milik BUMN, seperti Bank Mandiri, Jasindo, Kerta Niaga, atau Cipta Niaga masih belum maksimal penggunaannya," ujarnya saat berkeliling di kawasan yang selesai dibangun tahun 1650.
Gedung Sarinah kini telah menjadi pusat perbelanjaan berstatus cagar budaya dengan konsep urban forest yang mengutamakan outdoor space di jantung ibu kota. Selain itu, Erick juga ingin Kota Tua mengalami transformasi serupa terlebih nilai historis Kota Tua jauh lebih kental seiring dengan pembentukan Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara.
"Apalagi tak jauh dari sini, ada eks Gedung Arsip Nasional. Insyaallah, tahun depan kita akan coba sinergikan dengan pembangunan Kota Tua secara menyeluruh," pungkasnya.
(nng)