Investor UEA Minati Proyek Ibu Kota Baru RI, Erick Thohir: Mereka Sangat Optimistis

Sabtu, 02 Juli 2022 - 20:12 WIB
loading...
Investor UEA Minati Proyek Ibu Kota Baru RI, Erick Thohir: Mereka Sangat Optimistis
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto/Dok MPI/Arif Julianto
A A A
JAKARTA - Uni Emirat Arab (UEA) memandang Ibu Kota baru Indonesia atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional baru. Investor UEA pun melirik sejumlah proyek yang akan dan tengah digodok pemerintah.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduknya yang pesat perlu membuat Ibu Kota Baru. Menurut dia, pemerintah perlu menyiapkan kota masa depan untuk penduduk yang saat ini mayoritas berusia muda.

"UEA sendiri, Abu Dhabi sangat optimistis melihat ini sesuatu yang baik karena melihat percontohan kota-kota besar di dunia yang sekarang menjadi juga pusat pertumbuhan ekonomi masing-masing negaranya," ucap Erick, dikutip Sabtu (2/7/2022).



Dengan sistem dari teknologi terbarukan, kata dia, Indonesia harus menyiapkan kota masa depannya. “Tidak mungkin 50 juta usia muda Indonesia itu harus masuk ke kota-kota yang sudah tua," tukasnya.

Sebagai catatan, presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lawatannya ke sejumlah negara, termasuk UEA baru-baru ini bertemu dengan National Security Advisor Sheikh Tahnoun bin Zayed Al Nahyan, CEO Abu Dhabi Holding Mohamed Hassan Al Suwaidi, dan Executive Director Lulu Group Ashraf Ali.



Ada empat poin pembahasan utama dalam pertemuan tersebut. Keempat pembahasan tersebut yakni kerja sama di bidang logistik udara, Ibu Kota Baru, pembangunan wisata laut dalam konteks ekonomi biru, dan perbandingan kebijakan keuangan Indonesia dengan banyak negara.



Erick menilai UEA dan Indonesia bisa menjadi mitra yang saling menguntungkan di tengah ketidakpastian rantai pasok dan logistik dan rantai pasok dunia.

Menurut dia, Indonesia merupakan pusat rantai pasok lantaran dikenal kaya akan sumber daya alam seperti energi hingga pangan.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1498 seconds (0.1#10.140)