Mendag Zulhas Diminta Tegas dan Taktis Benahi Minyak Goreng, Ikappi: Jangan Hanya Lip Service
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) meragukan program minyak goreng kemasan sederhana merek Minyakita yang baru diluncurkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) bisa dibanderol Rp14.000 per liter di seluruh Indonesia.
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) berharap program Minyakita dapat terdistribusi Rp14.000 per liter sesuai harga eceran tertinggi (HET). Namun, hal ini dinilai akan mengalami kebuntuan jalan apabila permasalahan utama tidak terselesaikan.
“Kami dari Ikappi sebenarnya menyambut baik program MinyakKita ini, namun jujur kita memiliki keraguan apabila masalah utama (di sisi hulu) tidak terselesaikan,” kata Wakil Sekjen DPP Ikappi Ahmad Choirul Furqon dalam keterangan tertulis, Jumat (8/7/2022).
Dia juga menambahkan bahwa masalah utama yang harus diselesaikan oleh Kemendag yaitu rantai distribusi. “Terdapat masalah utama, yaitu rantai distribusi yang sangat ruwet, ini harus diatasi secara tepat dan akurat. Jangan sampai program sudah disusun secara proporsional menurut Kementerian Perdagangan namun masalah di bawah, dalam hal ini rantai distribusi, tidak diberikan atensi,” tukasnya.
Tak hanya itu, dia juga mengungkapkan bahwa pemerintah jangan berharap program ini berjalan lancar apabila mafia distribusi masih beroperasi.
“Jangan sampai pemerintah saat ini hanya selalu memberikan angin segar kepada masyarakat. Seakan mereka sudah memberikan angin segar kepada masyarakat berupa terobosan program namun acuh terhadap pemain tengah yang sebenarnya juga harus dikondisikan oleh pemerintah, yaitu distributor besar,” tandasnya.
Dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas sudah merumuskan program minyak goreng kemasan bermerek minyakKita, menurut Furqon, tidak ada garansi harga sampai ke pedagang sesuai dengan harapan pemerintah.
“Tidak ada satupun yang bisa menggaransi harga seluruh Indonesia Rp14.000. Wilayah Papua, Maluku, Bali itu masih terkendala distribusi yang mahal. Dan wilayah tersebut harus diperhatikan juga oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian pergadangan,” tuturnya.
Berkaca dari hal itu, DPP Ikappi berharap, dalam persoalan minyak goreng Mendag Zulhas harus tegas dan taktis, jangan lip service (janji manis).
“Kami sangat berharap Mendag Zulhas benar-benar memberikan perhatian kepada masyarakat soal harga minyak. Jangan sampai hanya lip service dan sekadar memberikan angin segar. Kami para pedagang sangat bergantung dengan kebijakan beliau,” tukasnya.
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) berharap program Minyakita dapat terdistribusi Rp14.000 per liter sesuai harga eceran tertinggi (HET). Namun, hal ini dinilai akan mengalami kebuntuan jalan apabila permasalahan utama tidak terselesaikan.
“Kami dari Ikappi sebenarnya menyambut baik program MinyakKita ini, namun jujur kita memiliki keraguan apabila masalah utama (di sisi hulu) tidak terselesaikan,” kata Wakil Sekjen DPP Ikappi Ahmad Choirul Furqon dalam keterangan tertulis, Jumat (8/7/2022).
Dia juga menambahkan bahwa masalah utama yang harus diselesaikan oleh Kemendag yaitu rantai distribusi. “Terdapat masalah utama, yaitu rantai distribusi yang sangat ruwet, ini harus diatasi secara tepat dan akurat. Jangan sampai program sudah disusun secara proporsional menurut Kementerian Perdagangan namun masalah di bawah, dalam hal ini rantai distribusi, tidak diberikan atensi,” tukasnya.
Tak hanya itu, dia juga mengungkapkan bahwa pemerintah jangan berharap program ini berjalan lancar apabila mafia distribusi masih beroperasi.
“Jangan sampai pemerintah saat ini hanya selalu memberikan angin segar kepada masyarakat. Seakan mereka sudah memberikan angin segar kepada masyarakat berupa terobosan program namun acuh terhadap pemain tengah yang sebenarnya juga harus dikondisikan oleh pemerintah, yaitu distributor besar,” tandasnya.
Dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas sudah merumuskan program minyak goreng kemasan bermerek minyakKita, menurut Furqon, tidak ada garansi harga sampai ke pedagang sesuai dengan harapan pemerintah.
“Tidak ada satupun yang bisa menggaransi harga seluruh Indonesia Rp14.000. Wilayah Papua, Maluku, Bali itu masih terkendala distribusi yang mahal. Dan wilayah tersebut harus diperhatikan juga oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian pergadangan,” tuturnya.
Berkaca dari hal itu, DPP Ikappi berharap, dalam persoalan minyak goreng Mendag Zulhas harus tegas dan taktis, jangan lip service (janji manis).
“Kami sangat berharap Mendag Zulhas benar-benar memberikan perhatian kepada masyarakat soal harga minyak. Jangan sampai hanya lip service dan sekadar memberikan angin segar. Kami para pedagang sangat bergantung dengan kebijakan beliau,” tukasnya.
(ind)