Oleh-oleh dari Jepang, Indonesia Bawa Komitmen Investasi Rp78 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan saat ini Indonesia mendapatkan komitmen investasi dari Jepang senilai USD5,2 miliar atau sekitar Rp78 triliun (kurs Rp15.000). Komitmen investasi tersebut datang setelah Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja bersama Kementerian Investasi/BKPM pada acara Japan CEO Meeting 2022.
Bahlil mengatakan kesiapannya untuk mengawal investasi dari Jepang ini. Bahlil berharap agar investasi perusahaan asal Jepang dapat berjalan dengan lancar sekaligus dapat beriringan dengan pengusaha Indonesia secara harmonis dan saling menguntungkan kedua belah pihak.
"Kami tawarkan peluang emas bagi para investor Jepang untuk berinvestasi di Indonesia guna meningkatkan ketahanan rantai pasok bagi masyarakat Indonesia dan Jepang di masa depan,” ujar Bahlil dalam keterangan dikutip Kamis (28/7/2022).
Beberapa perusahaan yang hadir menyampaikan minatnya untuk menanamkan modal di Indonesia adalah Toyota Motor Corp di bidang kendaraan berbasis hybrid; Sojitz Corp di bidang proyek methanol bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia.
Selain itu ada Mitsubishi Corp di bidang industri otomotif dan polyester film; Mitsubishi Motors Corp di bidang industri otomotif; Mitsubishi Chemical Corp di bidang industri polyester film; Denso Corp yang ingin merelokasi usahanya dari Amerika di bidang industri suku cadang kendaraan roda empat.
Selanjutnya ada Toyota Shusho di bidang pengelolaan Pelabuhan Patimban; Sharp Corp di bidang pabrik AC; Inpex Corp di bidang industri migas; dan Kansai Electric Power di bidang industri pembangunan pembangkit listrik.
"Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran dan penyampaian minat investasi dari CEO dan pimpinan perusahaan Jepang yang saya yakin berharga bagi hubungan kedua negara," lanjutnya.
President Director/CEO Sojitz Corporation Masayoshi Fujimoto menyampaikan rencana investasi proyek methanol bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia di Papua Barat dengan nilai rencana investasi sebesar USD1 miliar. Saat ini sedang dilakukan studi kelayakan yang direncanakan selesai di akhir tahun 2022. Sojitz menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia dalam mendukung rencana investasinya.
“Kami berterima kasih atas dukungan Pemerintah Indonesia selama ini, khususnya Kementerian Investasi dalam mengawal investasi kami di Indonesia,” pungkas Fujimoto.
Bahlil mengatakan kesiapannya untuk mengawal investasi dari Jepang ini. Bahlil berharap agar investasi perusahaan asal Jepang dapat berjalan dengan lancar sekaligus dapat beriringan dengan pengusaha Indonesia secara harmonis dan saling menguntungkan kedua belah pihak.
"Kami tawarkan peluang emas bagi para investor Jepang untuk berinvestasi di Indonesia guna meningkatkan ketahanan rantai pasok bagi masyarakat Indonesia dan Jepang di masa depan,” ujar Bahlil dalam keterangan dikutip Kamis (28/7/2022).
Beberapa perusahaan yang hadir menyampaikan minatnya untuk menanamkan modal di Indonesia adalah Toyota Motor Corp di bidang kendaraan berbasis hybrid; Sojitz Corp di bidang proyek methanol bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia.
Selain itu ada Mitsubishi Corp di bidang industri otomotif dan polyester film; Mitsubishi Motors Corp di bidang industri otomotif; Mitsubishi Chemical Corp di bidang industri polyester film; Denso Corp yang ingin merelokasi usahanya dari Amerika di bidang industri suku cadang kendaraan roda empat.
Selanjutnya ada Toyota Shusho di bidang pengelolaan Pelabuhan Patimban; Sharp Corp di bidang pabrik AC; Inpex Corp di bidang industri migas; dan Kansai Electric Power di bidang industri pembangunan pembangkit listrik.
"Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran dan penyampaian minat investasi dari CEO dan pimpinan perusahaan Jepang yang saya yakin berharga bagi hubungan kedua negara," lanjutnya.
President Director/CEO Sojitz Corporation Masayoshi Fujimoto menyampaikan rencana investasi proyek methanol bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia di Papua Barat dengan nilai rencana investasi sebesar USD1 miliar. Saat ini sedang dilakukan studi kelayakan yang direncanakan selesai di akhir tahun 2022. Sojitz menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia dalam mendukung rencana investasinya.
“Kami berterima kasih atas dukungan Pemerintah Indonesia selama ini, khususnya Kementerian Investasi dalam mengawal investasi kami di Indonesia,” pungkas Fujimoto.
(uka)