Dorong UMKM Masuk ke Ekosistem Digital Melalui Pemanfaatan Teknologi

Kamis, 28 Juli 2022 - 22:02 WIB
loading...
Dorong UMKM Masuk ke Ekosistem Digital Melalui Pemanfaatan Teknologi
ShopeePay menggelar webinar yang ditujukan untuk pelaku UMKM di Sumatera Utara. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Sejak pandemi, sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mencakup berbagai usaha rumahan dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam mempertahankan eksistensi bisnisnya.

Namun, perkembangan teknologi terbukti mampu mendukung keberlangsungan bisnis mereka secara digital. Pemerintah juga telah yang menargetkan digitalisasi 30 juta UMKM di 2024.

Sejalan dengan itu, layanan pembayaran digital ShopeePay berkomitmen mendorong akses digitalisasi finansial bagi pelaku bisnis dan konsumen di seluruh Indonesia, termasuk kalangan pelaku UMKM.

Berbagai program, kampanye, serta fitur diberikan untuk mendorong UMKM kembali bangkit dari pandemi. Kali ini, dukungan semangat diberikan kepada para pelaku UMKM di Sumatra Utara (Sumut) melalui webinar yang menghadirkan pembicara inspiratif dari ShopeePay, Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Medan, dan UMKM lokal Mr Dimsum.

Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Lala Eka Nilam mengatakan, program tersebut juga sejalan dengan komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM dalam menyediakan berbagai solusi dan dukungan bagi UMKM lokal agar bisa berkembang dan berdaya melalui teknologi.

“UMKM merupakan pilar penting dan roda penggerak ekonomi Indonesia. Di era yang serba digital ini, masih banyak pelaku UMKM yang perlu didorong untuk mengintegrasikan usaha mereka ke ranah digital guna mendapatkan manfaat penuh dari ekonomi digital,” ujarnya, dikutip Kamis (28/7/2022).



Sejalan dengan komitmen jangka panjang #ShopeeAdaUntukUMKM, pihaknya secara aktif terus menjangkau pelaku UMKM di berbagai daerah di Indonesia untuk berdiskusi dan berbagi cara dalam mengoptimalkan pertumbuhan bisnis.

“Kami harap fitur Transfer ShopeePay dan berbagai inisiatif lainnya yang kami hadirkan bisa turut berperan pada perkembangan bisnis UMKM yang kami jangkau, khususnya di Sumatra Utara,” tuturnya.

Upaya dalam mendorong UMKM masuk ke dalam ekosistem digital juga turut dilakukan oleh Komunitas TDA, mengingat antusiasme masyarakat dalam menggunakan berbagai layanan digital dan bertransaksi secara online semakin meningkat.

Ketua TDA Medan 7.0 Bag Kinantan mengatakan, pihaknya telah secara aktif menghadirkan ruang diskusi untuk berbagi pandangan mengenai tantangan yang dialami sesama pegiat usaha.

“Melalui Kelas Mentoring Bisnis (KMB) TDA, kami memberikan solusi dan strategi tepat bagi para anggota untuk bisa mengembangkan bisnisnya,” ungkapnya.

Di era digital saat ini, kata dia, kunci yang harus dipegang para UMKM adalah masuk ke dalam ekosistem digital, mengadopsi berbagai layanan berbasis teknologi pada bisnis, serta pintar memanfaatkan program dan fitur yang ditawarkan oleh berbagai platform layanan digital.

Sementara itu, pemilik Mr. Dimsum Khairul Amri atau akrab disapa Ari menceritakan perjalanan usahanya hingga kini dia bisa menjual dimsum siap saji sekaligus menjadi produsen dan distributor dimsum di Medan.

Kesuksesan Ari dimulai dari keberaniannya untuk mengambil peluang bisnis berjualan dimsum saat dulu masih bekerja sebagai office boy di kantor swasta. Namun, semangat Ari untuk terus berjuang, berinovasi dan berani ambil peluang kini telah membuahkan hasil.

“Sudah lebih dari lima tahun Mr. Dimsum hadir dan terus berkembang hingga kini memiliki 13 gerai dan menjadi salah satu distributor dimsum terbesar di Sumatra. Perjalanannya tentu tidak mudah, di awal merintis Mr. Dimsum, pesanan satu porsi pun saya antarkan langsung ke konsumen yang lokasinya cukup jauh. Semua saya lakukan untuk membangun kepercayaan mereka pada produk dan layanan Mr. Dimsum,” tuturnya.



Usaha Mr. Dimsum dalam menjangkau pelanggan lebih luas tak berhenti sampai disitu. Ari pun bercerita bahwa ia dan tim aktif melakukan promosi di Instagram dan WhatsApp.

Selain konsumen yang membeli ke gerai langsung, masih ada segmen konsumen yang lebih suka memesan dari Instagram dan Whatsapp, dan membayar menggunakan transfer.

Kini, Ari semakin memahami bahwa dia harus menyediakan layanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen yang beragam.

Salah satunya terkait layanan pesan antar dan layanan pembayaran digital yang bisa memudahkan konsumen dalam bertransaksi.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1205 seconds (0.1#10.140)