Andalan Sri Mulyani, PNBP dari SDA Sumbang Rp149,5 Triliun ke Negara

Rabu, 03 Agustus 2022 - 11:31 WIB
loading...
Andalan Sri Mulyani,...
Pada semester pertama tahun 2022, PNBP yang berasal dari SDA mencatat rekor luar biasa yaitu sebesar Rp114,6 triliun. Menkeu, Sri Mulyani Indrawati sebut jadi andalan di situasi sekarang. Foto/Dok Setkab
A A A
JAKARTA - Kenaikan harga komoditas yang saat ini menjadi beban bagi banyak negara lain, justru menjadi limpahan berkah bagi Indonesia. Dalam situasi dimana harga komoditas melonjak, sumbangan dan kontribusi Sumber Daya Alam (SDA) terhadap penerimaan negara menjadi sangat penting dan diandalkan.

Pada tahun 2021, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berasal dari SDA mencapai Rp149,5 triliun. Ini pertumbuhan sebesar 53% dari 2020.

"Di semester I 2022 ini, PNBP yang berasal dari SDA mencatat rekor luar biasa, yaitu sebesar Rp114,6 triliun. Ini kenaikan yang jauh lebih tinggi lagi dibandingkan tahun lalu yang keseluruhannya tumbuh 53%," ucap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Berdasarkan capaian tersebut, Sri Mulyani memproyeksikan PNBP dari SDA pada tahun 2022 akan melampaui realisasi tahun lalu dan melampaui target APBN maupun revisi target yang ditingkatkan melalui Perpres 54/2022.

"Ini menggambarkan peranan komoditas, dimana Indonesia secara perekonomian memiliki SDA yang sangat penting pada saat kita harus mengawal pemulihan ekonomi akibat pandemi yang sangat mempengaruhi dan membuat masyarakat mengalami shock yang luar biasa, bukan hanya dari sisi kesehatan dan sosial, tapi juga ekonomi," ungkapnya.

"Kita perlu memulihkan kembali agar kemiskinan menurun masuk single digit secara signifikan, dan kita perlu memulihkan pertumbuhan ekonomi, memulihkan untuk menciptakan kesempatan kerja sehingga mereka yang kehilangan kesempatan kerja dan pendapatan selama pandemi bisa kembali pulih," jelas Sri.



Dia mengatakan, proses ini membutuhkan upaya dan sumber daya yang luar biasa. "Pendapatan dari SDA menjadi sesuatu yang diandalkan dalam kondisi seperti ini," beber Sri Mulyani.

Mantan Direktur Bank Dunia itu menyebutkan, bahwa Indonesia sudah memasuki tahun ketiga dari pandemi COVID-19 dan dalam proses pemulihan yang tidak mudah dari shock yang sangat luar biasa akibat pandemi dan juga dinamika geopolitik.

Perang Rusia-Ukraina berdampak sangat besar terhadap kondisi ekonomi global, khususnya terhadap harga-harga komoditas.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7646 seconds (0.1#10.140)